19: Strange

1.6K 179 7
                                    

"Kau ini apa-apaan, hah?" bentak Alejandro sambil berkacak pinggang.

"Dia adikku dan kau menyakitinya, Alejandro!"

Aku tidak terima dengan perlakuan. Enak saja dia bilang seperti itu.

"Kau benar-benar mengecewakanku, Scott. Sangat kecewa."

Aku langsung terdiam. Perkataannya terdengar serius.

Jangan. Jangan sampai ia memutuskanku.

"Alejandro... aku, aku..."

Tatapannya langsung melembut. "Tidak apa-apa, babe. Aku yang salah. Maafkan aku."

Aku mengheka napas panjang. Untunglah.

Lalu, ia menyerahkan segelas air putih. Senyumannya mengembang. Senyuman yang penuh arti.

Aku langsung menenggaknya sampai habis.

***


"Tanganmu masih sakit?" tanya Avi. Wajahnya menyiratkan sebuah kepanikan.

"Tidak apa-apa kok. Terima kasih," ujarnya. Aku pun menyodorkan sepiring makan siang kepadanya.

"Makanlah. Yang banyak."


Ia mengangguk dan mulai melahap makan siang itu.

Tiba-tiba, ia mendongakkan kepalanya dan memanggil kakaknya yang sedang berjalan tak jauh dari kami. Sedangkan Alejandro berjalan di depannya.

"Scott!"


Tetapi ia tidak menjawab sama sekali dan pergi keluar. Wajanya terlihat aneh.

"Ah, mungkin mereka tidak mendengar."

"Mau kemana mereka?" tanya Avi. Aku mengedikkan bahuku.

"Ke toilet mungkin," celetuk Gabriela.


Aku dan Avi saling bertatapan. "Tetapi, toiletnya di sana." Avi menunjuk toilet yang berada di dekat mereka dengan jari telunjuknya.

"Dan saat makan siang, kita tidak boleh meninggalkan ruang makan," sambungku.

"Dan ada sesuatu yang berbeda dengannya."

Kami langsung merasa curiga dan segera menyelesaikan makan siang kami.

Setelah itu, kami bertiga berjalan menuju kamar Scott dengan tergesa-gesa.

Tetapi kamarnya kosong.


"Mungkin ia ada di kanar Alejandro?" tebakku. Avi mengangguk.

Saat aku dan Gabriela berada di ambang pintu, Avi mengambil sebuah gelas dari atas meja besi. Lalu ia mengendusnya.


"Avi? Ada apa?" Avi kembali meletakkan gelas itu di atas meja besi.

"Tidak ada apa-apa. Hanya saja, baunya sangat familiar bagiku."

"Ayo, Avi, Mitch. Cepat! Aku takut Scott dalam bahaya sekarang."

Kami segera berjalan menuju kamar Alejandro. Tetapi ia juga tidak ada di dalam kamarnya.

"Ah!"


Aku menoleh dan mendapati Avi berjonggok sambil membawa sebuah botok obat. Eksperesinya terlihat terkejut.

"Avi, ada apa?"

"Ini... ini adalah obat yang diproduksi oleh pabrik kami."


"Obat yang dapat membuat seseorang menuruti perintah orang lain secara tidak sadar."[]

The EartheniansWhere stories live. Discover now