Jinri menatap Jungkook yang sedang berdiri tepat didepannya sekarang dengan wajah bingung. "Oh... Ternyata kau Tuan Jeon. Ada apa kau pagi-pagi sudah berisik didepan pintu rumahku?" Tanya Jinri mengerutkan dahinya.

Jungkook menghela napas. "Aku tidak berisik jika kau tidak lama membuka pintu. Apa kau bilang? Pagi? Ini sudah pukul 11 Nona Shin dan kau baru bangun tidur. Sungguh memalukan. Dasar pemalas!" Jungkook tersenyum mengejek.

Jinri langsung melayangkan tatapan membunuh saat mendengar ocehan laki-laki itu yang benar-benar mengganggu pendengarannya. "Jeon Jungkook, apa kau kesini hanya untuk mengataiku? Kalau kau tidak ada urusan sebaiknya kau pergi. Dasar pengganggu!" teriak Jinri dengan emosi.

Jungkook membalas tatapan sinis Jinri. "Tidak. Aku kesini mengantar pudding strawberry dari Hana Noona. Puas kau?" Jungkook menyodorkan piring berukuran sedang yang berisikan pudding strawberry dengan setengah hati.

Mata Jinri langsung berbinar-binar saat melihat pudding strawberry yang disodorkan Jungkook padanya. "Woah... Hana Eonnie memang mengerti apa yang aku mau. Katakan pada Hana Eonnie terimakasih dari Shin Jinri." ucap Jinri dengan nada setengah memerintah. Ia tersenyum lebar. Gadis itu bahkan sudah melupakan amarahnya beberapa detik yang lalu.

Jungkook hanya mengangguk sebagai jawaban lalu tanpa pikir panjang berbalik dengan langkah cepat meninggalkan Jinri yang masih senyum-senyum melihat pudding yang ia pegang. Ia tidak tahan dekat lama-lama dengan gadis aneh seperti Jinri, sebaiknya ia bergegas pulang lalu membaca komik One Piecenya sambil menikmati segelas jus strawberry.

-00-

Sekarang Jungkook sedang bersantai dihalaman belakang rumahnya membaca komik One Piece ditemani dengan segelas jus strawberry kesukaannya. Ia sangat menikmati momen bersantainya ini.

Namun, ditengah-tengah kegiatannya tersebut tiba-tiba handphonenya berdering menandakan adanya panggilan masuk. Jungkook dengan malas mengangkat telpon yang ternyata dari kakak perempuannya itu.

"Halo. Ada apa, Noona?"

"Iya. Aku sudah mengantarnya,"

"Hm... Jinri baik-baik saja, Noona tidak usah khawatir,"

"Baiklah. Titip salam untuk Namjoon Hyung, Bye."

Jungkook meletakkan handphonenya diatas meja dengan kasar, ia mendengus tidak suka. Seperti biasa kakaknya lebih mengkhawatirkan Jinri daripada dirinya.

Dalam kasus ini jelas-jelas ia adalah saudara kandung Hana tetapi kakak perempuannya itu lebih peduli dengan oranglain. Jungkook tidak habis pikir bagaimana Jinri mencuri hati kakaknya, Hana sangat memanjakan Jinri.

Walaupun sebenarnya Hana juga memanjakan dirinya tapi tetap saja ia tidak terima kakaknya memperlakukan Jinri seperti itu.

-00-

Pagi ini tidur Jinri kembali terusik karena suara bel pintu dan teriakan seseorang didepan pintu rumahnya. Jinri bangun dari tidurnya sambil menajamkan pendengarannya, sepertinya ia mengenal suara berisik didepan rumahnya. Jinri turun dari lantai atas dengan malas lalu membuka pintu rumah dengan kasar.

Jinri mendengus dengan kasar saat melihat Jungkook sudah berdiri didepan pintu rumahnya pagi ini. "Jeon Jungkook, ada apa kau pagi-pagi kerumahku?" tanya Jinri malas.

Jungkook manatap Jinri dari atas sampai bawah, gadis ini memakai kaos berwarna putih yang tampak kebesaran lalu dipadukan dengan hotpants dan rambut panjang coklatnya yang terlihat acak-acakan menambah kesan... Hmm... Sexy menurutnya.

Jungkook masih terpana dengan penampilan bangun tidur Jinri, ia mengakui Jinri terlihat cantik dan sexy secara bersamaan pagi ini.

Jinri mengerutkan dahinya saat melihat Jungkook yang tidak berkedip melihatnya. "Yak! Jeon Jungkook apa yang kau lihat?" Jinri menendang kaki Jungkook dan berhasil membuat Jungkook kembali dari keterpanaannya.

Jungkook mengerang kesakitan. "Ah... sakit. Kenapa kau menendang kakiku?" Jungkook mengusap bekas tendangan Jinri dikakinya yang terasa nyilu.

Jinri hanya memutar matanya jengah saat melihat tingkah berlebihan Jungkook mengusap kakinya sambil mengerang kesakitan. "Siapa suruh kau melamun. Cepat katakan ada apa kau kemari?" Jinri menguap dengan lebar. Ia masih sangat mengantuk.

Jungkook berdehem sebelum memulai pembicaraannya. "Air dirumahku tiba-tiba mati. Aku ada kuliah jam 9 ini." Jelasnya lalu mengambil jeda sesaat untuk melihat raut wajah Jinri. "Apa aku boleh menumpang mandi disini?" tanya nya dengan hati-hati.

Jungkook mulai memasang agyeo gagalnya untuk membujuk Jinri. Mana mungkin ia datang kekampus dengan keadaan belum mandi. Hal tersebut sangat memalukan untuknya karena ia termasuk laki-laki populer dikampusnya. Martabatnya sebagai mahasiswa populer bisa runtuh seketika jika ia nekad datang ke kampus dalam keadaan tidak mandi.

Jinri tampak berpikir dan menimbang keputusannya. "Baiklah, karena aku adalah tetangga yang baik untuk kali ini kau bisa menumpang kamar mandiku tapi ingat untuk sekali ini saja." ucapnya lalu mempersilahkan Jungkook untuk masuk kedalam rumah.

Jinri membawa Jungkook ke kamarnya dilantai 2 rumah keluarga Shin. "Kau mandi dikamar mandiku saja, kamar mandi dilantai bawah sedang ada perbaikan dan jangan lama. Ingat itu." Jinri mengibas-ngibas tangannya menyuruh Jungkook agar cepat masuk kedalam kamar mandi. Jujur saja ia tidak terlalu suka ada yang memasuki kamar mandinya tapi karena Jungkook adalah adik Hana yang sudah ia agap seperti kakaknya sendiri itu terpaksa ia membantu Jungkook untuk kali ini saja.

Jungkook mengangguk, sekali-kali matanya melirik jam dinding yang ada dikamar gadis bermarga Shin tersebut. "Hmm... Aku tidak akan lama." laki-laki itu bergegas masuk kekamar mandi karena waktu sudah menunjukkan pukul 8:30 pagi. Ia benar-benar akan telat jika tidak cepat.

Jinri duduk dipinggir ranjang sambil menguap, ia masih mengantuk karena mengerjakan tugas kuliahnya yang menumpuk selama seminggu ini. Jungkook benar-benar berhasil mengganggu waktu tidurnya yang berharga. Laki-laki itu sungguh seorang pengganggu baginya, tidak ada hari tanpa gangguan dari seorang Jeon Jungkook.

"Jinri-ya, apa kau ada handuk lebih?" suara Jungkook tiba-tiba mengejutkan Jinri yang sedang asyik dengan pikirannya sendiri.

Mata Jinri melebar saat melihat apa yang ia lihat sekarang. "Hah? Kenapa kau keluar kamar mandi dengan tampilan seperti itu? Kenapa kau tidak memakai bajumu, Jeon Jungkook?" teriak Jinri dengan wajah kaget setengah mati, bagaimana tidak Jungkook sekarang hanya memakai handuk sebatas pinggangnya saja menampilkan tubuh bagian atasnya yang cukup atletis.

Jungkook menunjukkan cengiran khasnya. "Aku tidak sengaja membasahi bajuku tadi dan aku lupa membawa baju ganti. Pinjamkan aku handukmu. Aku tidak mungkin keluar dengan keadaan seperti ini. Cepatlah aku tidak punya banyak waktu." ucapnya sambil melirik jam.

Jinri mendengus lalu mengambil handuk yang entah kenapa ada diatas ranjangnya. Ia hanya sembarangan mengambil agar Jungkook bisa cepat keluar dari kamarnya. "Dasar menyusahkan. Pakai handuk ini saja dan cepatlah pulang karena aku ingin beristirahat." ucapnya dengan nada setengah mengusir.

Jungkook menghampiri Jinri dengan terburu-buru, ia tidak lagi memperhatikan jalannya saat kakinya tiba-tiba tersangkut karpet. Ia kehilangan keseimbangannya lalu terjungkang kedepan hingga tubuhnya menimpa Jinri yang sedang duduk dipinggir ranjang.

Jungkook benar-benar akan mengutuk karpet yang dipasang dibawah ranjang Jinri itu.

Apa gunanya memasang karpet dibawah ranjang hingga pinggiran karpet tersebut berhasil membuat kakinya tersangkut.

Jinri membelalakkan matanya, Jungkook jatuh menindihnya diatas ranjang. Bibir mereka berdua tidak sengaja menyatu dengan keadaan Jungkook yang hanya memakai handuk sebatas pinggangnya membuat Jinri bisa merasakan sentuhan kulit Jungkook yang terasa lembut dan hangat ditelapak tangannya. Terkutuklah kedua telapak tangannya yang tidak sengaja berada didada laki-laki itu.

Jungkook merasakan jantungnya berdebar tidak normal. Bibir lembut Jinri terasa sangat membuai bibirnya walaupun hanya sekedar menempel. Rasanya begitu ajaib.

Jungkook terlihat tidak berpikir untuk segera bangkit dan melepas bibirnya dari bibir lembut Jinri. Entah ada apa dengan dirinya.

Tanpa mereka berdua sadari ada dua orang yang berdiri didepan pintu kamar Jinri yang terbuka menatap Jungkook dan Jinri dengan wajah shock.

"Jeon Jungkook!"

"Shin Jinri!"



-TBC-

Married by Accidentजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें