Photograph 7

4.8K 408 6
                                    

Author's POV

Hari semakin siang, pengunjung galeri semakin ramai juga seiringnya jam makan siang. Bunda Prilly, Prilly dan pegawai galeri yg lain melayani pengunjung yg datang.

"Haloo selamat siang bu, ada yg bisa kami bantu?" ucap Prilly ramah.

"Siang mba, saya mau cari beberapa lukisan untuk pajangan dirumah."

"Silahkan ibu pilih-pilih dulu yaa."

Prilly beranjak meninggalkan ibu tadi. Ketika Prilly hendak melayani pengunjung yg lain, ia merasa pundaknya ditepuk seseorang. Benar saja ketika ia menengok, terlihat Ali tersenyum manis dihadapannya.

"Eh Ali. Sejak kapan lo disini ? Kenapa ngga bilang dulu ? Gw kan bisa siap-siap dulu Li."

"Daritadi sih cuma gw iseng aja merhatiin lo dulu baru deh gw samperin hehe."

"Yeee apasih lo. Udah yaa gw siap-siap dulu sekalian mau izin sama bunda."

Prilly meninggalkan Ali kebelakang untuk mengambil tas dan peralatan melukisnya. Bunda Prilly yg melihat Ali langsung menghampiri pria tampan itu.

"Nak Ali ? Sedang apa disini ? Mau beli lukisan ya ?" ucap Andira

"Eh tante. Ngga tante, Ali mau ajak Prilly pergi. Boleh kah tan?"

"Mau kemana ?"

"Mau ajak Prilly cari spot yg bagus buat lukisannya tan hehehe."

"Oohh iyaa boleh. Pulangnya jangan sampai larut yaa."

"Siap tante terimakasih yaa tan."

Bunda Prilly mengangguk dan tersenyum. Prilly sudah siap lalu ia menghampiri bundanya dan Ali.

"Yuk berangkat. Bunda, Prilly pergi dulu sama Ali boleh ya ?"

"Iya sayang, tadi Ali sudah minta izin duluan sama bunda kok."

"Ooohh gitu. Yaudah bund Prilly berangkat yaa. Assalamualaikum."

Prilly mencium punggung tangan bunda nya, Ali juga melakukan hal yg sama. Lalu mereka keluar galeri dan menuju mobil Ali. Seperti yg sudah-sudah, Ali membukakan pintu mobilnya untuk Prilly. Setelah Prilly duduk, Ali menutup pintunya dan sedikit berlari kecil untuk masuk kedalam sisi sebelah mobilnya.

Ali melajukan mobilnya meninggalkan galeri. Diperjalanan, mereka tidak banyak berbicara, mereka larut dalam keheningan. Namun sesekali Ali memperhatikan Prilly yg sedang memainkan handphone nya. Senyum mengembang diwajah tampan nya. Bidadari cantik yg sudah berhasil mencuri hatinya.

"Yuk turun. Kita udah sampe." ucap Ali sambil sedikit merapikan penampilannya sebelum turun dari mobil.

Lalu ia turun dan membukakan pintu untuk Prilly. Prilly nampak senang dibawa ketempat indah seperti ini oleh Ali.

"Liiii kita kapan sampe nya sih ? Pegel nih." keluh Prilly.

"Sedikit lagi. Sini gw gemblok. Ayo naik." ucap Ali yang tiba-tiba berjongkok dihadapan Prilly.

Prilly dengan senang hati naik kepunggung Ali sambil ia membawa tas peralatan lukisnya.

"Untung lo enteng Pril. Haha lo gw gendong terus bisa-bisa nih."

"Yeee gw akan minta gendong sama lo kalo lagi cape kayak gini atau...."

"Atau apa ?"

"Atau kalo manja nya lagi kumat hihihi"

Ali tersenyum dan terus menggemblok Prilly sampai tempat yg dimaksud Ali. Setelah sampai, Prilly turun dan langsung takjub menatap pemandangan kota dari atas bukit. Diatas sana terdapat sebuah ayunan yg terbuat dari ban bekas yg tentunya masih layak pakai.

PhotographKde žijí příběhy. Začni objevovat