Bagian 23

15.1K 81 2
                                    

Melta prov

Aku dan ka adnan sedang berbaring ditempat tidur dan ka adnan menyelipkan kepalanya ke leherku dan menciumnya , tanganya terus bergerilya dipayudaraku

"de, pengen ini" ucapnya menyentuh payudaraku, ya ampun semenjak kejadian percintaan kami sebulan yang lalu ka adnan jadi orang yang manja dan posesiv

Ia pun mengangkat bajuku dan melepas pengait bra ku dan mencium payudaraku , ia memiringkan badanku dan ia menghisap payudaraku

Aku seperti sedang menyusui bayi saja jika posisi kami seperti ini

"de?" ucapnya mendongakkan kepalanya

"kenapa ka?"

"kaka ngrasa payudara ade makin besar deh?" ucapanya membuat mukaku memerah, ah suamiku ini begitu jujur

"karena didalam nya kan ada asi ka"

"oh gitu ya, bukan karena kaka?"

"ya karena kaka juga" ucapku cemberut

"jangan cemberut gitu dong"

Ia menurunkan bajuku lagi dan mengelus payudaraku dari luar baju

"abis gemesin de hehe" akupun ikut tertawa melihatnya tertawa seperti itu

Aish dia seperti anak kecil akupun mengacak rambutnya

"kayak anak kecil ih" ucapku dan ia langsung memelukku mengeratkan pegangan nya di pinggangku

Ia menggeleng gelengkan kepalanya sehingga bibirnya menyentuh kulit leherku

"manja nya kumat deh"

"biarin manjanya kan sama istri sendiri''

Aku pun teringat kejadian minggu lalu saat aku dan ka adnan pergi ke acara pernikahan rekan kerja ka adnan, mereka semua menghormati ka adnan, aku tidak memungkiri bahwa suamiku ini mempunyai wibawa, kharismatik sehingga ia pun disegani oleh rekan kerjanya, namun ia begitu manja saat bersama ku, akupun tersenyum mengingatnya

"kenapa senyum senyum? " tanyanya membuyarkan lamunanku

"engga apa-apa, ayo tidur kaa" akupun mengelus rambutnya dan mencium pucuk kepalanya, ia juga mengelus perutku, entahlah aku tidak bisa tidur jika perutku belum tersentuh tangannya

Kemarin malam saat ia pulang telat karena lembur menyelesaikan pekerjaannya , akupun tidak bisa tidur sebelum ia mengelus perutku, padahal aku begitu mengantuk namun aku tetap tidak bisa tdur

"de, kalo kaka tugas keluar kota ade ikut yaa walaupun cuman semalam"

"ah kenapa ka? Kan cuman semalem?"

"kaka engga bisa tidur de kalo engga ada ade" akupun tersenyum mendengarnya dan mencium keningnya lalu ia bangun dan menompang kepalanya dengan tangan, ia melihatku dan tersenyum

"ade juga kemaren engga bisa tidur sebelum kaka ngelus perut ade"

"hehe apalagi kaka, tahu sendiri semua keperluan kaka ade yang nyiapin kaka bisa apa coba? Dari bangun tidur, pakaian , sarapan, sampe mau tidur juga ade yang ngurusin"

Aku tersenyum, aku merasa seperti ia adalah anakku yang aku urus semua keperluannya

"tapi makasih ya de, ade udah jadi istri yang baik buat kaka"

"kaka juga udah jadi suami yang baik, ade engga keberatan sama sikap manja kaka, kayaknya kaka bakalan lebih manja dibanding anak kita nanti haha"

Kitapun tertawa bersama

Terima kasih yaALLAH engkau memberikanku kebahagiaan seperti ini, aku selalu bersyukur setiap mengingat sikap lembut ka adnan, ia begitu menjagaku ya walaupun kadang overprotectiv

Melta prov

Acara 4 bulanan pun berjalan lancar dan tadi keluarga kami langsung pamit pulang, ini aku dan ka adnan sedang merapikan rumah

"de, udah kaka aja ade istirahat aja"

"engga ka, ade juga mau bantuin lagian ini engga banyak ko sampahnya"

Iapun mengangguk

Kita pun istirahat setelah itu, semenjak malam percintaan kami sebulan yang lalu, aku jadi memikirkan tubuhku

Sekarang aku lebih sering mandi dengan lulur, aku juga lebih memperhatikan penampilanku , dan tenaga ku tentunya

Aku tahu kalo suamiku itu mempunya libido yang tinggi, jadi aku harus selalu menyiapkan tenagaku kalo tiba tiba ia menyerangku dan tidak mengizinkanku tidur semalaman

Malam ini aku memakai pakaian tidur yang menggunakan celana pendek dan baju pendek lalu rambutku pun dikuncir kuda, saat ini aku berada didapur meminum air putih , sudah menjadi kebiasaanku sebelum dan sesudah tidur aku meminum air putih dulu

"de?" sapa ka adnan dan akupun menoleh kebelakang

Ia pun tertawa, aku tak mengerti kenapa ia tertawa

"ade kaya umur 14 tahun tau engga sih kalo kaya gini?" ucapnya yang membuatku jengkel

Akupun memperlihatkan perutku yang semakin membuncit ini

"iya iya tau ko" ucapnya yang mengerti bahwa aku tak suka dengan ucapannya, akupun menaruh gelas ke tempat cuci piring

"ka, kita harus nabung buat lahiran"

"kaka udah mikirin , tenang aja sayang, ade jangan kepikiran itu ya, ade mikirin kandungan ade aja" ucapnya mengelus rambutku

"ih kita kan suami istri ka, jadi harus saling terbuka dong , bulan ini listrik naik ka"

"ohiya? Tapi uang kemaren masih lebih kan?"

"iya ka, maaf ya ka ade boros akhir akhir ini pengen makan ini itu"

Ia tersenyum dan mengelus perutku

I want youWhere stories live. Discover now