Bagian 11

6.1K 85 0
                                    

Ia berjalan meninggalkan kamar, dan kembali membawa botol minuman yang sudah kosong

"apa maksudnya ka?"

"ya tadi malam sebelum kaka masuk kamar, kaka minum minuman yang diberikan ka gino..?"

Ka adnan yang menatapku tajam

"mana hp kakak mel" tanyanya

"kak pake celana dan baju kaka dulu" ucapku setengah berteriak

"mungkin hp kaka di saku celana jeans kaka"

Ia pun baru menyadari bahwa ia telanjang bulat dan langsung menghampiri celananya, dan aneh nya ia bukannya memakai celana malah kembali ke tempat tidur menutup auratnya dengan selimut

Ia mengambil hp nya dan menelpon seseorang, lalu meloudspeaker hp nya

"telefon siapa?" tanyaku sinis

"hallo" sapa orang seberang sana

"hallo ka gino?"

"oh adnan, gimana semalam nan berapa ronde?"

"maksud kaka? Oh tunggu apa minuman yang kaka beri untukku adalah minuman,,,"

"ya minuman perasang dan penguat nan, ya minimal kamu melakukannya 3 rondelah tadi malam"

Ia pun menatapku ,aku hanya menunduk tidak berani menatapnya, sekarang rasanya malu menatap ka adnan

"kakak !" bentaknya

"aduh jangan bentak dong nan, kakak juga minum itu ko dulu hahaha mantep kan ?" goda ka ghino yang ternyata kaka ipar kak adnan

"kakak tuh ya, gara gara kakak jadinya melta kesakitan" akupun langsung membungkam mulut kak adnan dengan tanganku

"hahaha, ya iyalah kesakitan gimana engga, dia masih perawan nan dan tadi malam kamu main berberonde hahaha engga bisa jalan tuh"

Akupun semakin malu atas apa yang kak gino bicarakan aku langsung mengambil ponsel kak adnan dan menutup sambungan telefonnya

"kakak ko bilang sih, ihh ! aku semakin marah sama kaka" ucapku merajuk akupun kembali membaringkan badanku dan membelakangi ka adnan

"maaf mel, maaf, kaka bener-bener engga sadar semalem, maaf ya kalo kaka nyakitin kamu, maaf ya kalo kaka kasar, maaf sayang"

'sayang? Dia memanggilku sayang' ah kenapa muka ku panas apa muka ku kini memerah

"masih sakit ya? Sakit banget enngga?" ucapnya khawatir

"banget ka" akupun membalikkan badanku menghadapnya

"sini kakak..."

"jangan !"

Diapun hanya tersenyum

"kan kita udah halal, engga salah dong kita melakukannya"

'dasar cowok yaa'

"iya ka, tapi aku tetep engga suka sikap kakak, kaka tidak menghargai ku sebagai wanita, setidaknya kaka meminta izin kepadaku, atau setidaknya kakak melakukannya dengan lembut agar mengurangi kesakitan ku, berkali kali aku memukul badan kakak, meronta kesakitan bahkan kaka tidak menghiarukan ku, aku menjerit kesakitan kaka malah melakkukannya semakin kasar, kakak jahat" akupun menangis lagi, ia mengapus air mataku

"maaf maafin kaka mel, kaka engga sadar semalam"

"maaf..maaf aja dari tadi bilangnya" ucapku kesal

"terus kakak harus ngapain?"

"pergi cepet sana mandi , bau ka tadi malam kaka langsung tidur dan engga mandi"

Ia pun tersenyum dan bangkit dari tidurnya, akupun ikut bangkit dari tempat tidur

I want youWhere stories live. Discover now