Bagian 5

4.4K 92 0
                                    

Sintapun memperhatikan melta dari ujung kaki sampai ujung kepala

'ini orang kenapa liatin aku sampe sebegitunya sih'

"iya sin, kenalin ini melta, melta ini sinta"

Meltapun menyalami tangan sinta

"melta'' ucap melta dengan tersenyum

"sinta'' jawab jutek

"ini pak giptu atasan saya"

"melta pak" jawab melta sopan dan tersenyum

"giptu"

"jadi kamu suka wanita yang berkerudung ya nan"

''hehe iya pak lebih sopan menutup auratnya "

"umur nya berapa?" tanya sinta kepada melta

"19 tahun"

"hah 19 tahun , tapi ko kaya udah tua sih lebih tua dari kak adnan yang 25 tahun"

'aish ini cewek ngomongnya engga dijaga banget'

"sinta jaga sikap kamu"ucap pak giptu

"kalau begitu mari pak , saya duluan " ucap adnan sopan

Dan mereka pun meninggalkan pak giptu dan sinta

"hemm jadi aku manggilnya kak aja ya , engga sopan manggil nama" ucap melta

"terserah" ucap adnan jutek

'aish ini orang. Anehnya kambuh deh, ya walau gimana pun aku harus sopan kan, aku selalu diajarkan sopan kepada orang yang lebih tua, mengingat sikapku dari kemaren kepadanya yang tidak sopan, loh kan dia dulu yang engga sopan'

''duduk mel" ucap ka adnan menarik kursi untuk mempersilahkan melta duduk

"hey nan, oh sama calon istri toh, hay nama saya fero temennya adnan "

"melta"

"nah yang ini reni, kita satu angkatan dulu"

"hay reni'

"melta"

"udah mau nikah aja sih nan, katanya ngejar karir dulu" ucap reni

Kak adnan pun hanya tersenyum mendengar pernyataan reni barusan

Karena acara ini juga aku punya teman baru dan ternyata teman temannya ka adnan sangat baik dan sopan, aku pun jadi dekat dengan mereka, kak adnan pun memperkenalkan aku pada setiap orang yang ia temui , yaa walaupun menjengkelkan ngapain juga sih kenalin sebagai calon istri segala

"mel ayo pulang, udah jam 11 nih, kita harus pulang nanti papah kamu nyariin"

"iya ka"

Melta prov

Seminggu setelah acara itu kak adnan tidak pernah datang lagi ke rumah

"mba, siap siap ya pake baju yang rapih mau ada tamu "

"iya mah"

Aku pun bersiap siap dan orang rumah terutama mamah begitu sibuk mempersiapkan makanan, memangnya tamu siapa sih yang datang

"melta turun nak tamunya udah datang" ucap mamah yang udah ada didepan pintu

Akupun turun,dan ahh betapa kagetnya aku , siapa yang datang? God ! dia!

"hey" sapanya

"kak ad..nan"

"melta sini nak duduk disamping papah'' ucap papah

"ini yang namanya melta, wah cantik ya" sapa wanita paruh baya yang duduk disebelah kak adnan

Aku pun menyalami mereka, ka adnan datang bersama kedua orangtuanya dan kakaknya dan ponakannya, aish lucu sekali gadis kecil itu, loh ko bahas ponakannya ka adnan sih

"melta kami datang kesini bertujuan untuk melamar mu nak, maukah kamu menerima lamaran adnan?"

'what the hell ! apa lamaran'

Akupun teringat kejadian di taman minggu lalu

Flashblack on

"buktiin omongan kamu serius cowok aneh, aku yakin kamu engga berani, kamu aja engga tahu alamat aku, engga tahu latar belakang ku. Dasar aneh"

"oke , kalo aku buktiin kamu gimana?"

"aku terima lamaran kamu! Puas!"

Flashblack off

'aduh gimana ini waktu itu aku bilang ke dia kalo aku bakalan terima kalo dia beneran ngelamar, aduh aku bukan tipe orang yang engga bisa jaga omongannya sendiri, tapi ? aku kan engga terlalu kenal sama ka adnan, dan jujur aku pengen nikah sekali seumur hidup, aku juga engga mau kuliahku terbengkalai dan aku juga mau kerja dulu'

"hem boleh aku ajuin syarat?" tanya ku dengan menundukan kepala

"boleh , apa syaratnya melta?" jawab ka adnan dengan tenang

"hem... ka aku engga mau rencana kita menikah mengganggu aktifitas kuliahku dan aku....aku pengen ker...ja nanti setelah lulus"

Hening...

Tak ada jawaban

Bahkan aku engga berani mendongakkan kepala ku

"oke, aku setuju melta, pernikahan kita diadakan jika kamu tidak ada jadwal kuliah, dan setelah lulus kamu bisa kerja " jawab ka adnan

Aku pun tersenyum

"jadi?" tanya ka adnan lagi

"jadi , apa kamu menerima lamaranku?"

Hah! Ya ampun aku sampai lupa dengan jawaban ku

Bismillahirohmanirohim, ya Allah ridhoi jalanku ya Allah

"bismillah iya ka" jawabku mantap

Acaranya pun berlanjut, aku pun hanya diam, sedangkan orang tua ku dan ibu ka adnan masih mengobrolkan rencana pernikahanku yang ternyata akan diadakan sebelum aku berangkat kuliah nanti, ka adnan yang disampingku pun hanya diam

Entahlah, jika kalian bertanya bagaimana perasaanku ? akupun tidak tahu

I want youHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin