Bagian 18

4.6K 72 0
                                    

"assalamualaikum "

"walaikumussalam ka''ucap melta sambil membukakan pintu untukku dan menyalami tanganku

"mel, abis ashar kita ke dokter feronica ya, dia praktek di rumah sakit kasih ibu"

Meltapun hanya mengangguk

"are you okay ?" ucapku melihat wajahnya yang pucat

'kepalaku dari tadi pusing ka, badanku lemas terus, aku mau tidur dulu ya" ucapnya mencopot kerudungnya

"iya de, yaudah tidur dulu gih" ia pun hanya mengangguk

Jam sudah menunjukkan pukul 15.30 dan suara adzan pun sudah terdengar dari tadi, akupun menuju kamar untuk membangunkan melta

"de, bangun sholat ashar"

Ia pun menggeliat

"hmmm apa ka?"

"sholat ashar yuk? Atau mandi dulu biar seger terus abis itu kita ke dokter"

Iapun mengangguk lemah

"ka, gendooong" ucapnya manja, dan itu membuatku kaget , aku mengenalnya dengan sosok yang mandiri namun kenapa ia tiba tiba manja seperti ini

"engga mau ya, yaudah" ucapnya sambil memajukan bibir nya

Arghh dia begitu lucu seperti imel ponakanku apalagi rambutnya yang acak-acakan aku seperti fedofil yang menikahi anak dibawah umur saja, kenapa dia seperti anak kecil

Aku pun langsung mengangkat tubuhnya

"ahhhh" teriaknya kaget

"kakak!"

Akupun tertawa melihatnya, aku langsung membawanya kekamar mandi

"mandi dulu biar seger" ucapku terkekeh

Selesai mandi kita pun sholat berjamaah dan bersiap-siap pergi

"ka, menurut kaka, ade pake kerudung warna hijau lumut atau hitam?"

"bagus yang hitam de, lebih cocok sama baju ade"

"okee' ucapnya mengacungkan jempolnya

Kita pun pergi menuju rumah sakit kasih ibu

"ka, kita nomer antrian keberapa?"

"abis ini kita masuk, kenapa de?"

"engga apa-apa" ia pun kembali menyenderkan kepalanya di bahuku

"ka, kalo bener gimana?"

"alhamdulillah , Allah beri kita rejeki"

"kalo engga?"

"yaudah, mungkin belum saatnya kita jadi orang tua"

"ibu melta" ucap seorang perawat didepan pintu

"ayo" ajakku dan menggenggam tangannya

Kita pun masuk ke ruangan dokter dan mulai pemeriksaan, melta menjelaskan apa yang ia rasanya dan sekarang melta sedang berbaring di tempat tidur pemeriksaan

"karena untuk mengetahuinya, kita masukan alat ini dulu soalnya kalo di usg mungkin belum ketahuan"

Meltapun mengangguk tanda mengerti

"ya pak silahkan liat monitor"

Aku melihat ada sebuah gumpalan yang masih kecil

"kandungan anda baru memasuki 2 minggu, lihat masih berupa gumpalan seperti itu"

Dokterpun menjelaskan tentang kondisi melta, dan itu berarti....melta benar benar hamil

Ia pun selesai pemeriksaan dan duduk disamping ku

"dok, berarti saya posistif hamil"

Dokterpun tersenyum dan mengangguk

"tapi dok kita baru menikah 2 minggu lebih, bahkan belum genap 3 minggu, tapi ko saya bisa hamil secepat ini dok?"

"kapan terakhir kali anda menstruasi?"

"2 atau seminggu sebelum pernikahan saya dok kalo tidak salah"

"saya akan jelaskan tentang masa subur seorang perempuan , biasanya perempuan mengalami masa subur 2 minggu sesudah ia mengalami menstruasi dan 2 minggu sebelum menstruasi, dan anda tepat sekali, melakukannya saat anda mengalami masa subur, melakukan hubungan suami istri saat masa subur bisa berpotensi besar mengalami kehamilan"' jelas dokter

"ja..jadi?" ucap melta terbata, aku menatapnya, aku tidak bisa menebak bagaimana perasaannya sekarang dan apa yang sedang ia pikirkan

Dan perasaanku, entahlah sulit digambarkan, sejujurnya aku senang sangat senang namun aku masih bingung, ini seperti mimpi bagi kami, kami yang masih belajar berumah tangga sudah dikasih rejeki berupa calon anak

"ya ibu, anda postif hamil, anda harus menjaga kesehatan anda dengan baik karena kandungan anda masih sangat muda dan rentan mengalami keguguran, bulan depan kalian bisa kembali kesini untuk memeriksa kondisi kandungan ibu melta"

Aku dan meltapun mengangguk lemah

Setelah kami keluar dari ruangan dokter, melta masih diam dan berpandangan lurus kedepan, apa yang sedang ia pikirkan?

I want youWhere stories live. Discover now