Bagian 13

4.8K 79 0
                                    

Akupun tersenyum ya ampun istriku ini tidak tahukan berapa gajiku tiap bulan, haruskah aku memperlihatkan isi semua tabunganku agar dia tak khawatir lagi

"udah ayoo aja deh de, tenang urusan biaya itu tanggung jawab kakak oke, sekarang kita beli apa lagi"

"roti samaa selai ka"

Kita pun melanjutkan belanja kita

Sampainya dirumah kita langsung beres-beres

"ka ini ada tukang galon nih, ade engga kuat bawanya" ucap melta dari luar rumah, aku yang sedang beres-beres kardus pun langsung keluar

"sini kakak aja, dimananih galon nya"

"sini sini ka disini aja" tunjuknya menunjuk sisi kanan dapur kita

Haripun menjelang malam , aku dan melta sudah berada di tempat tidur

"cape banget ya ka hari ini, aku engga nyangka ternyata bangun rumah tangga engga segampang yang dipikirin , tanggung jawabnya besar"

"kita jalani sama-sama de" akupun tersenyum menatapnya, benarkan dia dewasa dan tak salah aku menjadikannya istri

"yaudah , ade tidur duluan ya ka , goodnight" dan ia pun membalikkan badannya memunggungiku

Akupun mendekatkan badanku dan memeluknya , aku merasakan tubuhnya menegang

"bolehkan mulai sekarang kalo kaka tidur kaka meluk ade''

Iapun hanya diam, akupun melepaskan pelukanku

"kalo ade keberatan juga engga apa-apa"

Akupun menjauh ke ujung tempat tidur, rasanya begitu canggung, mungkin ini juga yang dia rasakan mengingat kejadian kemaren malam

"ka.." ucapnya lirih, akupun membalikkan badanku dan melihatnya mengangguk dan tersenyum

"kita bangun rumah tangga kita dari nol, ayo kita belajar sama-sama"

Ya ampun dia bijak sekali, aku yang mengerti maksud dia pun langsung mendekat dan memeluknya , membawanya dalam pelukanku, badannya terasa pas dalam pelukan ku, aku mengeratkan pelukanku

"bangunin kaka ya besok pagi buat sholat subuh berjamaah" dia pun mengangguk, aku membelai rambutnya, benar benar rambut yang halus dan wangi

"good night, have a nice dream wifey" dan aku mengecup puncak kepalanya

Ia pun tak menjawab dan aku mulai menutup mataku

Melta prov

Aku terbangun saat mendengar suara adzan, rumah kita memang lumayan dekat dengan masjid, aku menggerakan badanku lepas dari pelukannya , namun dia memelukku erat dan aku nyaman berada dipelukannya, tiba-tiba aku teringat vito

Ya Allah kenapa tiba-tiba aku merasa tidak siap bertemu vito hari ini, ya hari ini aku mulai masuk kuliah lagi, aku pun memasang foto saat ijab kabul sebagai foto profilku, dan aku yakin vito mengetahuinya, ya ampun maafkan aku vito

Saat fikiranku tertuju pada vito, pria yang memekukku ini menggeliat dan menyadarkanku dari fikiranku

"ka, bangun yuk sholat subuh" dia pun meregangkan pelukannya dan ini kesempatanku untuk lepas dari pelukannya, aku melihat ia duduk dan meregangkan badannya, akupun turun dari tempat tidur dan menyiapkan alat sholat untuk kita berdua setelah itu aku berwudhu, dan kita sholat bersama

Setelah sholat berjamaah, ia pun tidur lagi, berbeda dengan ku yang menyiapkan pakaian seragamnya dan juga menyiapkan pakaianku, aku juga membaca-baca buku tentang materi kuliahku, entahlah namun setelah sholat shubuh aku tidak ingin tidur kembali jadi aku mencari kegiatan, hape ku berbunyi aku mencari-carinya, dimana hapeku berada aku lupa kemarin aku menaruhnya dimana , akupun keluar dari ruangan yang berisi buku-buku kuliahku dan dokumen kerja ka adnan, aku menyebutnya "little library" yang letakknya tepat didepan kamar kami

Aku melihat pintu kamar kami terbuka dan terlihat sosok ka adnan dengan rambut acak-acakan dan menyodorkan hapeku

"ini ada telefon de" ia pun memberikan hp itu padaku, akupun melihat siapa yang menelfon, what?! Vi..vito?

Akupun menatap ka adnan yang ternyata sedang menatapku, aku bingung harus mengangkat atau bagaimana

"dia menelfonmu dari tadi, angkatlah mungkin ia ingin memberitahu hal penting untukmu de"

Akupun mengangguk, dan mengangkat telefon vito, dan menatap ka adnan yang tak lepas menatapku dari tadi

"hallo" sapaku

"mel, ini aku gery , mel vito kecelakaan , cepet kesini dirumah sakit bumi husada"

"apa? Kecelakaan ! gimana ceritanya? "

"panjang mel, cepet kesini"

"ta...tapi..." aku menatap ka adnan yang mengerutkan keningnya

"setelah kuliah nanti aku jenguk kesana" akupun menutup telefonnya

Entahlah rasanya campur aduk, jauh dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku masih mencintai vito namun otakku mendominasiku dibanding hatiku, aku sadar jika aku masih dekat denganya itu akan menyakitkan untuknya dan untuk..ku

"siapa yang kecelakaan ? vito?"

Akupun mengangguk

"ade mau jenguk?"

"kalo kakak ngijinin"

I want youWhere stories live. Discover now