21+
Forbidden Love
Bijak dalam membaca.
===
1892
===
Di tengah huru-hara pemberontakan bumiputera, sebuah dosa sedang terjalin dan dipertahankan. Isaac Vermeer mengalami gejolak rasa yang membuncah terhadap calon adik iparnya sendiri, Dina van Aar...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
↞ ⚜ ↠
Mentari cerah dengan semilir angin lembut dari pesisir kota pelabuhan Semarang menyusup masuk ke dalam gereja tua itu. Cahaya melalui jendela-jendela tinggi berdebu, menerangi bangku-bangku kayu yang telah lama menjadi saksi janji dan ratapan. Di tempat itulah sepasang insan kini berdiri, bersiap mengikat janji suci mereka.
"Pernikahan hari ini bukan hanya tentang bersatunya Isaac Vermeer dan Dina van Aarden, tetapi tentang bagaimana Allah menjadi pusat dalam rumah tangga kalian. Ingatlah bahwa pernikahan adalah sebuah 'point of no return'—sebuah perjalanan bersama dalam suka dan duka sampai kematian memisahkan, di mana kalian dipanggil untuk saling memuliakan Allah...."
Pernikahan. Tak pernah mudah bagi Dina van Aarden untuk bertahan sampai akhirnya berdiri di posisi ini. Namun ia juga tak bisa menyangkal satu hal—hubungan yang hanya menyisakan kepahitan yang perlahan menggerogoti dirinya.
Kata-kata pendeta itu melintas begitu saja di telinganya, terdengar dan tak menetap. Tak ada satupun yang mampu menandingi berat dari apa yang telah ia lakukan dan apa yang telah ia korbankan, demi sampai ke titik ini. Kini ia berdiri bersanding dengan seorang pejabat tersohor di Samarang, Isaac Vermeer. Lelaki yang seharusnya menjadi kakak iparnya. Lelaki yang kini akan menjadi suaminya.
Ia ingat betul bahwa posisi ini adalah impian kakaknya. Diana van Aarden—yang dulu selalu hangat dan tulus—perlahan berubah menjadi sesuatu yang tak lagi bisa ia baca. Ada jarak tak pernah diucapkan, tetapi begitu jelas ia rasakan. Kekakuan ibunya terhadap norma-norma yang selama ini terasa tak masuk akal, kini justru menemukan bentuknya. Semuanya menjadi masuk akal dengan cara yang paling kejam.
Bahkan lendir merah yang pernah keluar tanpa ia sadari hidup di dalam tubuhnya, kini ikut menghilang.
Ini semua tak akan terjadi bila ia patuh dan tak melakukan yang seharusnya.
Dina mengangkat wajahnya, menatap lurus ke depan. Pendeta masih berdiri di sana, khidmat, mengucapkan kata-kata terakhir sebelum prosesi ikrar dimulai. Gereja tua ini—tempat yang sama, tempat yang pernah meninggalkan trauma—kini kembali menjadi saksi untuk kedua insan yang sama.
Sunyi sesaat sebelum Pendeta mempersilakan mempelai mengucapkan sumpah mereka, Isaac mengarahkan tangan Dina untuk saling berhadapan. Di balik tipisnya tudung putih, Dina bisa melihat senyum lembut Isaac—senyum yang bagi banyak orang tampak penuh keyakinan. Sedangkan dirinya, hanya mampu mempertahankan wajah kaku dengan senyum setipis renda yang menutupi matanya.
"Di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya yang kudus, saya, Isaac Vermeer, mengambil engkau, Dina van Aarden, menjadi istri yang sah. Saya berjanji dan bersumpah akan menjadi suami yang setia dan kasih bagimu. Saya akan mendampingimu dalam kelimpahan maupun kekurangan, dalam sehat maupun sakit, dalam suka maupun duka. Saya berjanji untuk menjagamu, menghormatimu, dan mengasihimu sama seperti Kristus mengasihi jemaat-Nya, sampai kematian memisahkan kita sesuai dengan ketetapan Allah."
Kini gilirannya untuk mengucapkan sumpah. Kilasan memori kembali menghantam benaknya—semua pilihan, semua kesalahan, semua pengorbanan—dan justru itulah yang menguatkannya untuk tetap berdiri di tempat ini dan membayar segalanya sampai tuntas.
"Di hadapan Tuhan dan jemaat-Nya yang kudus, saya, Dina van Aarden, menerima engkau, Isaac Vermeer, menjadi suami yang sah. Saya berjanji dan bersumpah akan menjadi istri yang setia, yang tunduk dan kasih kepadamu. Saya akan menyertaimu dalam kelimpahan maupun kekurangan, dalam sehat maupun sakit, dalam suka maupun duka. Saya berjanji untuk mendukungmu dan mengasihimu dengan tulus, sampai kematian memisahkan kita sesuai dengan ketetapan Allah."
↞ ⚜ ↠
The Main Cast
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
David Cornswetts visualized as Isaac Vermeer
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Holliday Grainger visualized as Dina van Aarden
===
Akhirnya ditahap revisi cerita ini.
Pasti sebagian besar yang sudah baca cerita ini, kerasa ada banyak plot hole dan bahasanya yang masih kurang.
Maka dari itulah cerita ini akan kurombak lagi, dan maybe bakalan nambah bab. Dan maybe akan ada moment yang bikin kalian tak menyangka.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.