Chapter 11 - Setelah Enam Tahun

Start from the beginning
                                    

Satu hal lagi yang membuatku iri, dengki dan sebagainya dan sebagainya. Rencananya, tiga bulan lagi Kamila dan Vero akan meresmikan hubungan mereka di singgasana pelaminan. Lha, aku kapan?

Sherryl tertawa kecil mendengar ucapanku dan sahabat sehidup sematiku itu. "Siap." Katanya.

"Eh... bentar ya, gue mau ambil minum dulu. Haus nih abis lari-lari kayak di kejar satpam."  Aku mengipas-ngipas daerah leher, berlagak seperti orang yang benar-benar kehausan.

"Ya udah sana, daripada lo ntar dehidrasi dan tiba-tiba mendadak pingsan. Kan berabe, rencananya bisa berantakan."

Aku mengernyit mendengar ucapan Kamila. Rencana? Rencana apa maksudnya?

"Rencana? Maksudnya?"

Kamila nampak salah tingkah, sementara yang lain tampak geragapan mendengar pertanyaanku.

"Yaa... rencana reuni kita, lah. Memang apa lagi?" Air tiba-tiba menyambar jawaban yang sebenarnya ingin kudengar dari Kamila.

Aku menatap skeptis padanya, merasa belum seratus persen percaya dengan alasannya. Namun, karena rasa haus yang tak bisa ditoleransi lagi, aku mencoba mempercayainya.

"Ya udah, gue kesana dulu." Aku menunjuk meja khusus yang di atasnya terdapat banyak gelas yang berisi cairan berwarna-warni, lalu beranjak pergi dari hadapan mereka.

***

Sembari menyesap minuman dari gelas yang kini berada dalam genggamanku, aku memandang sekeliling aula yang dipenuhi anak-anak remaja yang masih dalam tahap pubertas mereka.

Bagaimana tidak, di satu sudut aku menemukan tingkah polos khas remaja yang menyembunyikan dirinya karena terjebak dalam situasi yang ramai seperti ini. Di sudut lain, aku menemukan wajah merona malu-malu dari beberapa perempuan karena bisa berkesempatan untuk berdekatan dengan lawan jenisnya.

Melihatnya, mengingatkanku pada diriku yang pernah berada dalam situasi yang sama beberapa tahun yang lalu. Apalagi mengingat pesta prom paling berkesan waktu itu, karena dia yang mendampingku hadir disana.

Yah, lagi-lagi dia dan dia.

Saat ini aku memang sedang berada di pesta prom tahunan yang diadakan mantan almamater SMA-ku. Kamila yang merencanakan acara reuni di tahun ini. Tetapi, hanya sahabat terdekat saja yang diundangnya. Terbukti, hanya aku, Sherryl, Air dan kekasihnya Vero yang hadir saat ini.

***

Setelah cairan yang ada dalam gelasku habis, aku segera meletakkan benda yang terbuat dari kaca itu kembali di tempat semula. Kemudian, kulangkahkan kakiku ke tempat dimana sahabatku berkumpul. Berniat bergabung lagi dengan mereka.

Aku sempat tersenyum jahil, berencana ingin mengejutkan mereka dari belakang karena saat ini keempatnya sedang berbincang dengan serius, hingga tak menyadari diriku yang kini berjalan mengendap-endap seperti pencuri menuju ke arah mereka.

"Kira-kira dia berhasil tidak ya malam ini?"

"Semoga saja berhasil, kalo nggak, gue nggak akan lagi kasih kesempatan ke dia. Udah cukup dia nyakitin perasaan sahabat gue."

Aku menyatukan alis mendengar nada kejam yang keluar dari mulut Kamila. Apa sih sebenarnya yang mereka sembunyikan dariku? Dan juga, siapa orang yang mereka bicarakan?

Aku berencana ingin mencari tahu, tetapi aksiku diinterupsi oleh suara MC di depan sana.

"Oke, kakak-kakak dan adik-adik, ini nih acara yang kita tunggu-tunggu dari tadi."

Aku menghentikan langkahku dan menolehkan kepalaku ke arah pria remaja yang berdiri di atas panggung.

"Tapi... dansa kali ini berbeda, nih, guys," katanya lagi yang membuatku mengerutkan dahi. "jadi nanti, tiap pasangan harus berganti pasangan dansanya dengan yang lain ketika lagu berganti. Jadi, adik-adik dan kakak-kakak akan banyak mengenal satu sama lain. Lumayan 'kan dapat kenalan baru, siapa tahu jodoh, hehehe...,"

PACAR SEWAANWhere stories live. Discover now