The Rejection Loop

10 2 0
                                        

Malam setelah Home Invasion dan ledakan The Anchor's Fury, suasana di unit Bevan terasa tegang namun intim.

Paman Vero sudah ditangani, diproses hukum atas penyerangan dan didiamkan di holding cell Garendri.

Sementara Binar akhirnya tertidur lelap di ranjang Bevan, aman dalam pelukan Anchornya.

Pagi menjelang, dan chaos fisik telah berakhir. Kini, chaos emosional dimulai.

Bevan Garendri duduk di tepi ranjang, menatap Binar yang tertidur pulas. Tangan Binar memegang erat kemeja Bevan—bukti fisik dari ketergantungan disfungsional mereka.

Bevan sudah melanggar semua protokol: ia cemburu, ia mencium Binar, ia mengakui perasaannya secara tersirat, dan yang terbaru, ia menggunakan kekerasan fisik yang melanggar hukum demi Binar.

Mereka bukan lagi Anchor dan Chaos yang terikat friendzone.

Mereka adalah dua orang yang saling mencintai dan saling membutuhkan di luar batas logis.

Namu walaupun begitu Bevan masih dilema.

Aku harus membuat keputusan logis sekarang. Aku telah melanggar batas fisiknya, melanggar batas emosional, dan melanggar batas profesional. Satu-satunya yang tersisa adalah batasan status.

Bevan tahu, jika ia mengubah status mereka menjadi kekasih, friendzone yang menjadi safe zone Binar akan hancur.

Jika jadi kekasih, Friendzone mereka akana hancur. Jika hubungan gagal, Binar akan kehilangan satu-satunya Anchor yang bisa ia percayai.

Binar akan kembali ke Binar yang ansos secara permanen. Risiko kehancuran Binar terlalu tinggi.

Jika tetap friendzone, stabilitas terjaga. Binar memiliki safe zone selamanya. Tapi chaos emosional dan posesif Bevan akan terus berlanjut.

Risiko Bevan hancur karena menahan diri terlalu tinggi.

Bevan meraba luka kecil di bibirnya—luka dari malam sebelumnya, saat ia melempar Paman Vero.

Luka itu mengingatkannya pada kemarahan yang tak terkendali.

"Aku tidak bisa mengambil risiko kehancuranmu, Binar," bisik Bevan.

"Hubungan romantis adalah variable yang tidak stabil, penuh ego dan drama. Kamu sudah terlalu banyak chaos."

Bevan mencintai Binar, tetapi ketakutan untuk menghancurkan Binar lebih besar daripada keinginannya untuk menjadi kekasih Binar.

Baginya, stabilitas Binar adalah non-negosiabel, dan friendzone selama 8 tahun adalah formula stabilitas yang terbukti.

Binar terbangun. Ia melihat Bevan yang sedang menatapnya dengan pandangan yang kompleks, bukan dingin, tetapi penuh kebingungan yang mendalam.

Binar tahu apa yang ada di pikiran Bevan. Yaitu status.

Binar sembari menatap dalam Bevan dia jyga bertanya-tanya dalam benaknya.

Semalam dia melanggar semua batas, dia bilang aku non-negotiable, dia bahkan rela pakai kekerasan. Tapi kenapa dia nggak bilang "Kita pacaran"?

Binar mencintai Bevan, tetapi trauma penolakan yang ditanamkan oleh Ibu dan kerabatnya membuatnya takut kehilangan Anchor yang sudah sangat solid selama 8 tahun.

Binar duduk, menarik selimut ke dadanya. "Lo mikirin apa, Van?"

Bevan menghela napas. "Status. Apa yang kita lakukan semalam... apa yang aku lakukan semalam... itu melanggar semua batas. Kita tidak bisa berpura-pura friendzone lagi."

"Lalu?" Binar bertanya, hatinya berdebar. Ia berharap Bevan akan menjadi yang pertama memimpin game ini.

"Lalu... aku bingung," Bevan mengakui, kejujuran yang langka.

"Aku tidak akan mengambil risiko menghancurkan stabilitasmu, Binar. Friendzone kita selama delapan tahun adalah formula yang terbukti. Itu menjaga kamu tetap hidup."

"Tapi friendzone kita sudah mati, Bevan!" Binar berteriak frustrasi.

"Lo cium gue! Lo pakai kekerasan buat ngusir Paman gue! Lo mau Full Protection tapi lo nggak mau kasih gue status?!"

"Status adalah variable paling berbahaya, Binar," Bevan membalas.

"Jika aku memintamu menjadi kekasihku dan suatu hari kita berpisah, kamu akan kehilangan Anchormu selamanya. Aku tidak bisa menanggung risiko itu."

Binar menyadari, ketakutan Bevan sama besarnya dengan ketakutannya sendiri.

Bevan takut menghancurkan Binar, sementara Binar takut ditinggalkan oleh Bevan.

Mereka terjebak dalam The Rejection Loop: mencintai tetapi terlalu takut untuk berkomitmen karena takut pada konsekuensi kehilangan yang lebih besar.

"Lo pikir gue nggak takut, Van?" Binar berbisik, matanya berkaca-kaca.

"Gue tahu friendzone ini safe zone. Tapi setiap kali lo melanggar batas dan kemudian balik lagi jadi stoic... gue merasa gue akan jatuh lebih dalam."

"Aku tidak akan kembali menjadi stoic yang buta, Binar," Bevan berjanji.

"Aku akan menjadi Anchor yang protektif mutlak dan sadar emosi. Aku akan menemanimu ke terapi, aku akan menghancurkan Pamanmu. Aku akan memberimu segalanya kecuali status."

"Kenapa? Karena lo nggak yakin sama perasaan lo?" Binar menusuk tepat ke jantung masalah.

Bevan menatap Binar, pandangannya intens dan tulus. "Aku yakin. Itu sebabnya aku takut. Karena jika aku kehilanganmu, aku tahu chaos Binar Xaviera adalah satu-satunya hal yang membuatku... manusia. Aku tidak akan mengambil risiko itu. Untuk kebaikan kita berdua, kita harus mempertahankan friendzone ini sebagai Status Non-Negotiable."

Binar menghela napas. Ia tahu, Bevan benar secara logika.

Status romantis bisa jadi adalah chaos terakhir yang akan menghancurkan mereka berdua.

"Baik," Binar menyerah, rasa sakitnya bercampur dengan penerimaan.

"Kita tetap friendzone. Tapi dengan satu syarat."

"Apa?"

"Lo harus terus-menerus melanggar batas. Lo harus terus-menerus posesif. Gue nggak mau lagi ada keraguan. Kita harus menggunakan ketergantungan disfungsional ini sebagai fondasi baru kita."

Bevan mengangguk. "Deal. Protocol: Mutually Dysfunctional."

Meskipun dilema status belum terpecahkan, keputusan untuk tetap dekat tanpa label memberikan mereka kelegaan yang aneh.

Friendzone mereka kini adalah komitmen abadi yang diselamatkan oleh rasa takut kehilangan yang mutual.

don't forget to hit follow, vote and comment, souledate! >.<

FATAL ALLURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang