Public Shaming, Zero Filter

20 6 0
                                        

Setelah malam kehancuran emosional di mana Bevan melanggar semua protokol untuk memeluk Binar yang hancur, Binar menghabiskan satu hari penuh dalam keheningan yang rapuh.

Ia menunda sesi terapi pertamanya, tetapi Bevan tidak menuntut.

Bevan hanya duduk di unit Binar, bekerja dalam diam, hadir sebagai Anchor yang melindungi dari trauma.

Namun, dunia luar tidak memberikan mereka waktu istirahat.

Paman Binar— Vero, yang kini mengetahui bahwa Bevan Garendri memiliki bukti pelecehan dan sedang mempersiapkan tuntutan, memutuskan untuk melancarkan serangan balasan yang paling kotor dan brutal: Pembunuhan Karakter di Media.

Senin pagi, chaos meledak.

Tim PR Bevan, yang sudah siap dengan counter narrative, tiba-tiba panik.

Timeline media sosial dibanjiri oleh framing baru yang sangat gelap dan merusak.

Headline utama: "MODEL KONFLIK: Binar Xaviera, Korban atau Psikopat Manja?"

Framing media dan buzzer yang dikendalikan oleh Paman Vero dan Tante Vera sangat kejam, menggunakan zero filter untuk menyerang Binar.

Framing 1: The Lunatic Heiress (Gadis Gila)
Berita itu mencantumkan pernyataan Paman Vero yang kini dibebaskan dengan jaminan, didampingi oleh pengacara ternama yang dibayar mahal.

Paman Vero (melalui pengacara): "Kami sangat prihatin dengan kondisi mental Nona Binar Xaviera. Anak ini memiliki riwayat gila dan labil. Loncat dari lantai dua? Itu bukan pelecehan, itu adalah tindakan histeris dan mencemarkan nama baik keluarga kami. Kami menduga, Nona Binar mengalami delusi parah yang membuat ia mengarang cerita tragis hanya untuk memeras harta warisan almarhum ayahnya. Kami bersimpati, tetapi kami menolak dituduh oleh pasien cacat mental."

Buzzer dan akun palsu langsung menyambar narasi ini: #BinarGila #ModelDelusi #JanganPercayaKorbanHisteris.

Framing 2: The Gold Digger (Pencemar Nama Baik)

Media memutarbalikkan narasi Bevan sebagai Anchor.

Gosip Kolom A: "Bevan Garendri, CEO Garendri Group, kini harus berhadapan dengan chaos dari partner barunya, Binar Xaviera. Sumber terdekat Garendri menyebutkan Binar adalah penyebab kerusakan finansial dan litigasi yang rumit. Diduga Binar adalah gold digger yang mencari Harta Warisan Ayahnya dengan cara menjebak keluarga pamannya dan menggunakan Bevan Garendri sebagai tameng dan ATM."

Tante Vera diwawancarai dengan air mata buaya, mengklaim bahwa Binar telah membuat kerugian besar pada reputasi keluarga mereka.

Framing 3: The Untrustworthy Witness (Saksi Tidak Valid)

Ini adalah yang paling fatal. Mereka menggunakan PTSD Binar sebagai senjata.

Doktor Anonim (diduga dibayar): "Seseorang dengan riwayat gangguan stres pasca-trauma (PTSD) dan kecenderungan Histrionic seperti yang dialami Nona Binar, memiliki batasan dalam membedakan realitas dan fantasi. Pernyataan dan kesaksiannya tidak valid di mata hukum. Jika Binar melompat dari lantai dua, itu membuktikan keseimbangan mentalnya sedang terganggu, bukan tindak kriminal dari orang lain."

Intinya, framing ini sangat brutal dan kejam: Binar bukan korban, Binar adalah psikopat labil yang berbohong, mencemarkan nama baik, dan menggunakan penyakit mentalnya sebagai alat.

Binar melihat semua itu dari penthousenya.

Bevan telah menyita ponselnya, tetapi Binar berhasil melihat timeline di laptop Bevan.

Binar mengalami chaos yang luar biasa. Witty personanya kembali, tapi kali ini dipenuhi amarah dan kepanikan.

"Gila! Mereka gila! Mereka bilang gue gila, Van! Mereka bilang gue bohong! Mereka bilang gue nggak pantes hidup!" Binar berteriak, air mata membanjiri wajahnya.

Aku sudah menduga mereka akan menyerang. Tapi tidak dengan zero filter ini! Mereka menyerang luka terdalam-ku—rasa malu, rasa tidak berharga, dan ketakutan bahwa aku memang gila seperti yang mereka katakan!

Binar berlari ke Bevan, mencengkeram lengan Bevan. "Lo harus call out mereka, Van! Lo harus bilang gue nggak gila! Lo harus bilang semua yang gue bilang ke lo itu nyata!"

Bevan Garendri duduk tegak di sofa, menatap layar laptop yang penuh dengan framing kejam itu.

Wajahnya tidak menunjukkan amarah, melainkan ketenangan yang berbahaya.

"Tidak," jawab Bevan, tonenya dingin dan mutlak.

Binar terkejut. "Apa? Lo nggak akan belain gue?! Lo mau mereka menang dan bikin gue jadi lunatic heiress?!"

"Aku tidak akan membela dirimu sekarang, Binar," Bevan berkata, matanya tajam.

"Karena mereka sedang memancing reaksi emosional darimu. Jika aku membela, itu akan memvalidasi narasi mereka bahwa kita sedang terlibat drama emosional yang tidak stabil."

"Lalu kita harus apa?! Citra gue hancur total! Semua kerjaan gue akan hilang! Fatal allure gue akan dianggap lunatic charm!" Binar histeris.

Bevan memegang kedua tangan Binar, memaksa Binar untuk tenang.

"Dengar, Binar. The game has changed total. Ini bukan lagi game PR. Ini adalah perang litigasi yang harus kita menangkan dengan bukti dan logika dingin."

Bevan menatap Binar, tonenya penuh perintah. "Strategi kita sekarang adalah zero filter, zero reaction."

"Aku sudah memanggil tim hukum terbaikku. Aku sudah menyerahkan The Hidden File.zip dan log kepindahanmu. Aku akan menggunakan semua yang kamu ceritakan padaku—PTSD, APD, Histrionic—sebagai bukti penyerangan emosional yang disengaja oleh Pamanmu. Kita akan menyerang balik. Bukan di media, tapi di Pengadilan."

"Tapi, media..." Binar masih panik.

"Media akan kuurus. Aku akan membiarkan framing ini merajalela selama dua hari," Bevan memaparkan strategi yang kejam.

"Mereka akan menghabiskan semua peluru kotor mereka. Dan saat mereka berpikir mereka menang, kita akan meluncurkan tuntutan balik yang didukung oleh bukti medis dan kesaksian terenkripsi."

"Selama dua hari itu, kamu hanya punya satu tugas," Bevan menekankan.

"Kamu tidak boleh melihat ponsel. Kamu tidak boleh melihat TV. Dan kamu akan mulai terapimu hari ini."

"Aku tidak akan membiarkan Binar yang ansos kembali hanya karena buzzer murahan. Aku tidak akan membiarkan Histrionic coping mechanismmu diaktifkan oleh public shaming yang kejam. Kamu harus percaya padaku, Binar."

Bevan bangkit, mengambil kunci mobilnya.

"Aku akan membersihkan semua kekacauan ini. Aku akan membawa mereka ke kehancuran total. Tapi kamu harus menjaga stabilitas mentalmu di safe zone ini. Kita akan ke psikiater sekarang."

Binar menatap Bevan, yang kini adalah Jenderal Perang sekaligus Anchornya.

Logika dingin Bevan, yang kini didasari oleh amarah untuk melindungi Binar dari trauma, terasa mutlak dan menenangkan di tengah chaos media.

"Aku percaya, Van," Binar akhirnya menyerah pada perintahnya.

"Tapi janji, lo harus hancurkan mereka sampai ke akar-akarnya."

"Tentu," Bevan Garendri berjanji, matanya memancarkan tekad.

"Mereka baru saja menyentuh aset yang paling aku lindungi. Mereka akan menyesalinya."

don't forget to hit follow, vote and comment, souledate! >.<

FATAL ALLURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang