Dia memandang bolak-balik antara pergelangan tangan yang dipegangnya dan wajah bajingan itu, lalu memiringkan kepalanya dengan suasana hati yang buruk.
"Kau mau mati?"
"....."
"Melakukan sesuatu yang tidak aku sukai?
Ya sudah Lakukan saja. Kau mempermainkan ku kan?"
"Aku hanya sangat cemas. Aku tidak mempermainkan Yeon Seo n-woo. Jangan lupakan itu."
Seorang pria dengan ekspresi serius melangkah maju dan berdiri dekat denganku. Lalu ia menundukkan kepalanya dan berbisik
di dekat telingaku.
"Kau bertanya apa aku cemburu. Ya, terkadang aku begitu marah sampai rasanya ingin gila. Kau tidak tahu betapa aku ingin membakar pintu itu setiap kali kau membawa orang lain ke ruang pemeriksaan itu."
"....."
Aku menatap matanya, mendengarkan suaranya yang parau, seolah mencurahkan perasaannya yang sebenarnya. Emosi yang meluap-luap melonjak di matanya yang gelap. Dia benar-benar gila.
"Aku punya pertanyaan... Apa hubungan kita di masa depan seperti ini?"
Pria itu tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata yang kuucapkan setelah bergumam.
"Hubungan kita?"
"Jadi, um, apa kita pernah tidur bareng?"
"....."
"Aku bertanya apa hubungan kita sedalam itu... sampai-sampai kau cemburu seperti ini."
Aku menelan ludah tanpa menyadarinya, dan menatap tajam ke mulutnya. Kemudian, sudut mulutnya, yang tadinya terkatup rapat, sedikit mengendur.
"Apa kau penasaran?"
Tangannya yang lain, tanpa memegang pergelangan tanganku, perlahan meraih dan menyentuh daun telingaku dengan lembut. Aku tersentak, tetapi kemudian perlahan memutar mataku, menghindari tatapannya. Sebenarnya, aku sedikit penasaran. Lebih tepatnya...... Aku takut mengetahuinya. Jadi, aku terus menghindari kontak mata, lalu meliriknya. Bibirnya yang merah dan terlihat sangat menggoda. Saat aku menyadari rayuan yang menggantung dari matanya yang menyipit, aku segera menggelengkan kepala.
"Tidak! Sekarang setelah kupikir-pikir, aku tidak benar-benar penasaran!"
Aku menepis tangan pria itu dan bergegas masuk ke ruang konsultasi, menutup pintu di belakangku. Kemudian, tawa kecil menyusul, diikuti ketukan di pintu dari luar.
"Apa-apaan itu!" "
"Jika kau punya pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya. Aku akan menjawabnya."
"Aku tidak penasaran!"
Ada ledakan tawa lagi, dan suaranya menghilang. Sepertinya pria itu telah kembali ke tempat duduknya yang biasa.
"Apa kami sudah melakukannya?"
Jelas sekali dari reaksi pria itu.
"Apa yang sudah kau lakukan? Dasar Yeon Seon-woo gila..."
Aku duduk di sambil memegangi kepalaku, mengumpat diriku sendiri seperti orang gila. Lalu, tiba-tiba, aku mendongak.
"Mungkinkah... aku yang menyerangnya?"
Membayangkan hal ini membuatku merinding. Mungkin itu sebabnya aku merasa lebih baik setiap kali dia tersenyum ramah? Itu mencurigakan. Itu bisa dimengerti...
"Karena wajahnya memang tipeku....."
Sekarang aku mulai takut mencari tahu tentang masa lalu.
"Jangan tanya. Jangan tanyakan apapun."
VOUS LISEZ
Creating A Hidden Ending Ending + Side Story
FantasySetelah melihat akhir dari permainan 'Returning Of D-Class Hunter', Yeon Seon- woo terbangun sambil menatap langit-langit yang tidak dikenalnya dan segera menyadari bahwa dia telah merasuki fuguran yang bahkan tidak muncul dalam permainan . Saat men...
