tak bereaksi apa-apa. Angel kebingungan dengan kemunculan gadis itu. Apa sudah lama berada di sekitar sini? dan mendengar pembicaraannya dengan Ridho tadi?.
selang sedikit, Liara datang bersamaan dengen Cikka. Pertanyaan terakhir dari Caesa sempat kedua gadis itu denger.
"lo juga tau kan, Ra?"
Liara mengernyit di serang pertanyaan tiba-tiba "gue baru tau. tapii gue ngerti kenapa Angel nyembunyiin itu, dia gamau pertemanan kita rusak karena tau Cikka udah lama suka sama Bagas"
atensinya beralih pada Angel "lo munafik!! bilangnya gasuka tapii lo malah deket sama dia" Caesa menaikkan nada bicaranya.
"lo salah paham, Sa. gue sama Bagas—" perkataan itu menggantung di udara, Angel meremas roknya. tangannya juga terasa basah serta keringat dingin.
takut terjadi kesalahpahaman yang lebih memperparah keadaaan, pun agar tidak mengira Angel perebut, Liara menimpali "mereka udah di jodohin dari kecil" ujarnya mendahului.
Liara mengatakan kebenaran lebih dulu karena sepertinya Angel tetap tidak berniat jujur padahal situasi sudah kacau. Liara memilih jujur karena mungkin ini memang sudah waktunya, pun cepat atau lambat sejatinya sesuatu yang di rahasiakan pasti akan terbongkar.
di sangkut pautkan, Cikka ikut membuka suara. "gue udah gasuka sama Bagas ko. justru gue ngerasa bersalah sama lo, Ngel. andai aja gue tau kalo dia dijodohin sama lo, gue ga akan lanjut" terkejut, sangat pastinya. tapi Cikka sudah tidak mempermasalahkan mau dengan siapapun Bagas karena perasaannya sudah hilang. pun ia justru merasa bersalah, karena dulu berusaha mendekati milik temannya, seperti merebut.
"engga. ga mungkin lo udah gasuka sama Bagas, move on ga secepat itu" kilah Caesa.
"ini hati gue, Sa. lo ga bisa ngatur. gue ga tau lo segininya bela gue sebagai temen atau karena ada hal lain?" beberapa kali Cikka menangkap gelagat aneh pada Caesa.
"lo selalu dorong gue ke arah Bagas buat yakinin gue terus berjuang, tapii lo gatau sesakit apa gue, Sa. apa aja yang udah gue lewatin sampe akhirnya milih move on."
Air muka Cikka memerah, kelopak matanya kian berkaca-kaca. "Dia udah nolak gue Sa, asal lo tau. Dia udah mempertegas bilang. dan karena itu alasan kenapa gue sampe hujan-hujanan kemaren bahkan sampe sakit."
Cikka menarik nafas panjang. "tapii semua udah lewat, gue gamau berlarut jadi gue coba ikhlas and ya, sekarang gue fine" gadis itu tersenyum getir.
Caesa seperti tersulut mendengar itu "karena Zikry kan? lo udah mulai suka sama dia? HAH?!!" Siapa pun pasti bisa menebak, pertanyaan yang terdengar seperti tuntutan tak terima. tanpa sadar ia malah membuka semuanya.
"Emang Zikry yang nyembuhin gue, dan gue baru sadar dia sebaik itu, jadi ga salah kan kalo gue mau buka hati buat dia?" Cikka mengakui, kedekatannya mulai menumbuhkan perasaan "tapi wait? kenapa lo sewot?"
"Sa? lo suka sama Zikry?" tanya Cikka yang berhasil membungkam Caesa. kecurigaannya seolah terjawab.
"Sa, lo udah sepakat buat ga lanjutin perasaan lo sama Zikry" sahut Angel memperingati.
"gue bisa apa, Ngel?!!" sergah Caesa menilik ke arah Angel.
"Kalian ga mungkin"
"Gue tau."
Caesa tau ketidakmungkinan itu tapi ia juga tidak bisa terus membohongi hatinya yang mana masii menyukai lelaki itu. Mata yang tadinya berkaca-kaca langsung luruh ketika beberapa pasang mata berdiri tak jauh dari posisi mereka sekarang "Dion?—" lirihnya.
Tempat ini adalah tempat dimana hubungannya di mulai dan rasa bahagia dengan seseorang, tapii sekarang tempat ini juga menjadi tempat ia menerima rasa sakit dari orang yang sama. Dion merasa seperti orang paling menyedihkan.
YOU ARE READING
We Are Complicated
Teen Fiction- KETIKA CINTA DAN PERSAHABATAN MEREKA DI UJI!! - BUKAN HANYA BERPATOK PADA TOKOH UTAMA TAPI SEMUA TOKOH SAMA!!! 📍 ELBARAN ALVEORO Dan CHELSEA LIANDRA berteman sejak kecil. Pada saat duduk di bangku kelas 8 SMP mereka resmi berpacaran. Setelah terj...
• PROBLEM •
Start from the beginning
