"Akhirnya aku bertemu lagi denganmu, wanita kurang ajar!!" Teriak Jisoo dengan tatapan tajam mengincar Sana.

"Apa maksudmu?" Sana dengan wajah takut membalas tatapan Jisoo.

"Kim Jisoo apa yang kau lakukan!!" Taehyung tidak terima, ia menarik tangan Sana dan melindungi gadis itu di balik tubuhnya.

Taehyung bingung dengan sikap Jisoo yang tiba-tiba berubah.

"Diam!! Jangan panggil aku dengan nama wanita lemah itu!!!"

Benar.... Dia bukan Jisoo, yang saat ini menguasai tubuh itu saat ini adalah Sooya.

Selama pergi ke toilet Jisoo dan Sooya sempat bertengkar, berebut untuk bisa menguasai tubuh mereka. Itu sebabnya mengapa jari tangannya terluka.

Sooya tertawa sengit melihat Taehyung melindungi Sana. Itu memicu amarah dalam dirinya semakin meledak.

"Berani-beraninya kau melindungi gadis sialan itu, hah!! Kau membuatku semakin marah Kim Taehyung,"

Terlihat seperti adegan seorang pria yang ketauan selingkuh dan lebih memilih melindungi selingkuhannya. Sooya muak melihatnya.

Dengan gerakan kasar Sooya mengambil gelas di meja dan melemparnya ke lantai hingga pecah. Kemudian ia mengambil pecahan beling dan mengarahkannya pada Taehyung.

"Sebutkan siapa dulu yang harus aku bunuh, kau atau wanita mu itu?!"

Semua pengunjung restoran di buat kaget dan panik dengan apa yang di lakukan Sooya. Mereka tampak ketakutan, dan ada beberapa yang memilih pergi.

"Jisoo ada apa dengan mu??" Taehyung mundur pelan-pelan menghindari Sooya yang terus melangkah maju mendekatinya. Satu tangannya ia gunakan untuk memeluk Sana yang ada di belakang punggungnya.

Sooya tidak peduli orang lain menatapnya seperti apa, yang ada dalam pikirannya saat ini adalah ia harus bisa melukai Taehyung dan Sana.

"Kau bahkan masih bisa melindungi wanita sialan itu di hadapan ku. Sungguh menjijikan, aku benci melihatnya," Sooya melangkah cepat, ia mengarahkan ujung pecahan beling yang di genggamnya kearah lengan Taehyung.

"Akh!"

Pecahan beling itu berhasil melukai lengan Taehyung. Merobek kemeja bagian lengannya hingga tembus mengenai kulit.

"Taehyung," Sana terteriak panik saat Taehyung membungkuk memegang lengannya yang terluka. Darah segar menetes deras jatuh ke lantai.

Sooya tertawa senang. "Kau juga ingin merasakannya??" Menatap Sana dengan seringai mengerikan.

"Jisoo jangan," Taehyung berdiri tegak dan meraih paksa pecahan beling dari tangan Sooya. Namun Sooya tidak melepaskannya begitu saja, dengan kuat ia menggegam pecahan beling tersebut tak peduli meski telapak tangannya ikut terluka.

"Lepaskan bodoh!!"

"Tidak. Kau harus menghentikan semua ini," Taehyung menahan tangan Sooya ke atas.

Keduanya berebut pecahan beling tersebut cukup lama. Sampai akhirnya Taehyung berhasil menghempaskannya kelantai.

"Sial," Sooya murka tidak terima, ia bergegas mengambilnya kembali namun dilangkah pertama tiba-tiba tubuhnya terasa berat kemudian ia ambruk. Sooya kehilangan kesadaran begitu saja.

"Jisoo," Taehyung mendekat, membalik tubuh gadis itu agar tertuju kearahnya.

"Jisoo bangun," ia menepuk pipinya  beberapa kali Taehyung dengan sorot mata khawatir, tanpa peduli lengannya yang terluka.

"Taehyung," Sana ikut duduk menyamakan posisi.

"Sana bisa tolong panggil ambulans sekarang juga," pinta Taehyung sambil memeluk Jisoo yang tak sadarkan diri.

Sana mengangguk dan segera mengiyakan permintaan Taehyung.

Tak lama dua orang datang, bukan dari petugas medis. Melainkan Jungkook dan Jimin.

Entah bagaimana ceritanya kedua pria itu bisa datang ke restoran tersebut, namun yang pasti Jungkook segera mengambil alih Jisoo. Menggeser posisi Taehyung lalu mendekap Jisoo erat.

Taehyung terdiam bingung.

"Biar aku yang mengurus Jisoo," ucap Jungkook dengan nada sarkas.

"Dia terluka...,"

"Aku tau, tidak perlu khawatir," Jungkook mengangkat tubuh Jisoo. Menggendongnya di hadapan Taehyung.

"Taehyung lengan mu terluka," ucap Sana mengalihkan perhatian Taehyung.

"Biarkan saja, Jisoo..." Taehyung hendak mengikuti langkah Jungkook namun pria Jeon itu dengan cepat berbalik dan menatapnya tajam.

"Urus saja urusanmu dengan wanita mu. Jangan pedulikan Jisoo lagi, dia aman bersama ku," ucap Jungkook penuh peringatan.

Kata-kata itu menusuk dada Taehyung. Ia tidak suka melihat Jungkook membawa pergi Jisoo, namun ia juga tidak bisa meninggalkan Sana.

Tangan Taehyung terkepal kuat, matanya memanas menahan emosi. Kejadian hari ini benar-benar membuatnya pusing.

Mendapatkan informasi dari Sana tentang masa lalunya dan melihat Jisoo tiba-tiba berubah menjadi gadis kasar yang tidak pernah ia kira sebelumnya.

Taehyung jadi berpikir apakah yang di katakan Sana tadi benar, bahwa Jisoo adalah orang yang sengaja menghancurkan hubungannya dengan Sana.

"Semua bukti sudah ada. Tapi hati ku tetap memilih untuk tidak percaya. Sebenarnya ada apa denganku,"

Taehyung bingung dengan dirinya sendiri. Ia tidak mengerti kenapa hati dan logikanya bisa berbeda pendapat seperti ini.

Dan terlebih ia sangat tidak suka melihat Jungkook membawa Jisoo. Ada suatu gejolak dalam dirinya yang ingin meledak, terbakar dan membara. Taehyung marah namun tidak bisa melampiaskannya.

🥀🥀

To be continue...
Gimana part ini guys???
Sangat membangongkan kan😂

Maap ya buat kalian emosi sama karakter Jisoo disini, ya gimana ya... kalo aku bikin tiba-tiba Taehyung inget ya sama aja ceritanya end dong😭

Cerita ini kan secara garis besar menceritakan tentang perjuangan Jisoo buat bantu Taehyung inget lagi ke dia.

Jangan lupa tinggalin comen ya biar aku bisa perbaiki lagi cerita aku kedepannya 🫶

13 September 2025

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Find me in your memory Where stories live. Discover now