Part 6

314 65 10
                                        


Happy reading
Sorry for typo



🥀🥀

50 vote dan 50 komen
Sampai ketemu di part 7

🥀🥀


Jisoo jalan mondar-mandir di depan ruang UGD. Menunggu dokter memeriksa keadaan Taehyung. Tidak bisa di pungkiri ia sangat takut saat ini. Takut jika terjadi apa-apa pada Taehyung.

Lima belas menit Jisoo menunggu sambil terus berdoa akhirnya dokter keluar.

"Dokter bagaimana keadaan Taehyung?" tanyanya penuh dengan rasa khawatir.

"Taehyung hanya mengalami pusing biasa, nona. Saya sudah memberikan obat dan sekarang keadaannya sudah membaik," jawab dokter tersebut.

"Terimakasih dokter," Jisoo membungkukkan badan kemudian beralih masuk kedalam ruang UGD.

"Taehyung...," panggilnya lirih.

Pria itu menoleh dan mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di sandaran tempat tidur.

"Apa kepalamu masih sakit?" tanya Jisoo dengan suara bergetar takut.

"Sudah tidak terlalu,"

Jisoo menggenggam tangan Taehyung. "Maafkan aku, maaf karena aku kamu jadi sakit kayak gini," Jisoo menangis.

"Bukan salah kamu,"

"Tidak. Semua ini salahku. Aku yang mengajak kamu makan ke restoran itu. Aku berpikir jika mengajak kamu kesana kamu akan sedikit mengingat kenangan kita. Tapi ternyata aku salah. Tindakan ku justru membuatmu sakit," Jisoo menjelaskan sambil menangis sesegukan. benar-benar merasa bersalah.

Taehyung diam mendengarkan.

"Besok-besok aku tidak akan mengajakmu kesana, aku berjanji. Kita cari restoran lain saja. Jangan makan pancake coklat lagi kalau kamu memang tidak menyukainya,"

"Jisoo saya baik-baik saja," Taehyung membalas genggaman tangan Jisoo. Melihat gadis itu menangis sesegukan membuatnya sedikit tidak tega.

"Tidak. Aku melihat sendiri kamu kesakitan. Aku bahkan melihat kamu hampir pingsan. Itu benar-benar membuat ku takut, aku takut kamu kenapa-napa,"

Sorot mata Jisoo di penuhi dengan rasa bersalah dan takut yang teramat dalam. Membuat aliran aneh berdesir di dada Taehyung. Ia bisa merasakan sesak yang gadis itu tahan.

Padahal penyebab dari rasa sakit di kepalanya bukan karena datang ke restoran itu. Tapi karena Taehyung mencoba mengingat gadis berambut panjang yang tak asing menurutnya.

Saat gadis itu pergi bersama bus yang melaju, Taehyung langsung tertarik untuk mengejarnya namun ia ketinggalan. Akhirnya Taehyung memaksakan otaknya berpikir terlalu keras hingga membuat kepalanya sakit.

"Maafkan aku Taehyung. Aku benar-benar minta maaf," Jisoo terus melafalkan kata maaf tak henti-henti.

"Sudah jangan di pikirkan," ucap Taehyung dengan lembut.

🥀🥀

Suasana rumah besar itu nampak riuh saat mendengar suara pintu terbuka. Langkah-langkah kaki berjalan cepat kearah sumber suara.

"Taehyung kamu baik-baik saja?" Yujin langsung menyanbut putranya dengan wajah khawatir.

"Iya," balas Taehyung singkat.

Yunjin mengangguk kemudian beralih menatap Jisoo. "Jisoo ayo masuk,"

Jisoo mengulum senyum kemudian menjawab. "Aku harus pulang ibu, sudah terlalu malam,"

Find me in your memory Donde viven las historias. Descúbrelo ahora