"Terimakasih,"
Setelah terbuka Taehyung menyerahkan pada Jisoo, dan menyisakan satu untuk dirinya.
"Jadi... apa yang ingin kamu bicarakan," tagih Jisoo setelah beberapa saat.
Taehyung menggenggam minuman kaleng dengan kedua tangannya. Kemudian menoleh menatap Jisoo.
"Terimakasih," ucapnya membuat gadis itu bingung.
"Untuk?"
"Untuk semua yang kamu lakukan beberapa hari ini," Taehyung tersenyum.
Hati Jisoo langsung menghangat begitu mendengar kalimat Taehyung. Perlahan tapi pasti pria itu mulai menerima kehadirannya.
"Sungguh saya tidak tau apa yang terjadi di masa lalu. Tapi saya yakin kamu adalah orang penting di hidup saya,"
Jisoo terdiam membiarkan Taehyung melanjutkan kalimatnya.
"Jisoo... bolehkah saya meminta kamu untuk terus membantu saya? bantu saya mendapatkan kembali ingatan saya," Taehyung menatapnya penuh harap.
"Taehyung... tanpa kamu meminta, aku akan melakukan hal itu dengan sendirinya," balas Jisoo dengan ukiran senyum tulus.
"Terimakasih Jisoo," Taehyung balas tersenyum.
Aku yakin pelan-pelan Taehyung ku akan kembali.
Mata Jisoo berkaca-kaca.
"Kalau begitu boleh saya menganggap kamu teman?"
Jisoo tersentak.
"T...teman?"
"Karena setelah saya pikir-pikir kamu tidak terlalu menyebalkan seperti yang saya kira," Taehyung tertawa tanpa beban.
Teman? Aku tunangan mu Kim Taehyung.
"Iya tentu saja,"
Jisoo mengangguk perlahan. Dadanya benar-benar sesak.
Tidak apa. Kita mulai perjalanan ini dari pertemanan. Sampai kamu sadar jika aku adalah perempuan yang kamu cintai di masa lalu Taehyung.
..
Malam semakin larut dan udara semakin dingin. Namun mereka berdua masih di tempat yang sama. Taehyung mulai banyak bicara, itu membuat Jisoo senang.
"Sebaiknya jangan terlalu formal saat bicara dengan ku, Taehyung. Pakai bahasa santai saja, agar kau nyaman,"
"Hm... boleh nanti saya—"
"Saya??"
"Hm aku, aku akan mencobanya,"
"Nahh begitu lebih enak di dengar," Jisoo tertawa.
Taehyung mengangguk kecil ikut tersenyum melihat tawa Jisoo.
"Kau jauh lebih tampan saat tersenyum," puji Jisoo dengan tatapan berbinar.
"Apa kau sedang menggoda ku?"
"Aku bicara jujur. Senyum mu sangat indah dan aku suka melihatnya,"
YOU ARE READING
Find me in your memory
Teen Fiction"Aku lelah tapi tak ingin menyerah. Aku rindu tetapi hanya bisa menunggu. Kamu tidak pergi, namun anehnya aku merasa kehilangan" Nyatanya hal tersulit di dunia ini adalah pura-pura tersenyum di saat hati menangis. Pura-pura bahagia saat hati menjeri...
Part 7
Start from the beginning
