Jungkook menatap Jisoo iba. "Jisoo kau terlalu baik, setidaknya beri dia pelajaran agar dia tidak terus-terusan menyakitimu,"
"Aku tidak merasa tersakiti Jung. Aku bukan terlalu baik, tapi ini adalah salah satu pembuktian ketulusan," Jisoo dengan begitu tegar tetap mengulas senyum walaupun dadanya mulai terasa sesak.
"Cinta memang gila," Jungkook terkekeh, bukan bermaksud mengejek namun ia hanya tak habis fikir dengan kesabaran Jisoo yang begitu besar.
"Oh iya, mau mampir ke apotek sebentar? Kaki mu butuh obat oles," Jungkook melihat bagunan apotek di depan dan ia menawarkan untuk berhenti.
"Boleh," jawab Jisoo dengan senang hati.
🥀🥀
Taehyung merasa ada yang aneh dengan hari ini. Jam sudah menunjukan pukul 12 siang lebih sedikit namun tidak ada tanda-tanda gadis itu datang.
Entah mengapa Taehyung jadi kerkesan menunggu kedatangannya. Padahal setiap kali Jisoo datang gadis itu selalu membuat kericuhan yang membuatnya terusik.
Ruang kerjanya terasa sunyi. Biasanya Taehyung suka itu. Namun kali ini berbeda, bukan hanya ruangan kerjanya saja yang sunyi, hatinya juga sepi.
Menarik nafas kasar dan menghembuskannya. Taehyung berdiri dari tempat duduk.
Bertepatan kakinya hendak melangkah pintu ruangannya terbuka.
Sontak membuat pria itu menoleh cepat. Ia kira Jisoo yang membukanya namun presensi lain langsung membuatnya memalingkan wajah.
"Kau masih disini rupanya?" Jungkook masuk.
"Ini mau keluar," balasnya dengan nada tak bersemangat.
Jungkook menelisik gerak-gerik Taehyung yang nampak berbeda. Detik berikutnya ia tersenyum menggodanya.
"Menunggu Kim Jisoo?!"
"Tidak,"
"Dia tidak akan datang hari ini. Jisoo sibuk membantu Jennie yang hari ini meresmikan cafe barunya,"
Penjelasan dari Jungkook membuat Taehyung mengernyitkan kening. Darimana pria itu tau?
"Mau pergi mencari makan siang kan? Ayo aku ikut dengan mu," Jungkook mengabaikan tatapan Taehyung yang tak bersahabat.
Meski begitu Taehyung tak menolak. Keduanya pergi bersama.
Tiba di salah satu restoran dan selesai memesan makanan kedua pria itu memilih saling diam.
"Kau jadi pindah ke apartement hari ini?" tanya Jungkook setelah diam beberapa saat.
"Iya,"
"Katakan kalau kau butuh bantuan, aku akan dengan senang hati membantu,"
"Baik,"
Setelah percakapan singkat itu keduanya kembali diam. Jungkook sibuk dengan ponselnya dan Taehyung diam tanpa melakukan apapun, hanya melihat-lihat sekelilingnya.
Kemudian atensi Taehyung teralih saat ponselnya bergetar.
Kim Jisoo
Taehyung kamu sudah makan?
12:10
Maaf hari ini aku tidak ke kantormu
12:10
Jungkook sudah memberitau mu kan?!
Aku membantu Jennie opening.
12:11
Balas pesan ku kalau kamu sudah makan
12:12
Hm
12:18
Baiklah aku lega, have fun
12:19
Awalnya Taehyung begitu antusias saat Jisoo mengirim pesan padanya. Namun saat gadis itu menyebut nama Jungkook rasanya ia langsung tidak terima.
Jisoo terkesan dekat dengan adik sepupunya itu.
Tangan Taehyung terkepal, rahangnya mengeras dan tatapan matanya sulit diartikan. Marah dan tidak terima. Namun ia tidak tau alasan mengapa dirinya bisa sesensitif ini.
"Kenapa menatap ku begitu?" tanya Jungkook.
"Tidak ada,"
"Ck... kau terlihat sedang menahan amarah, ada apa?"
"Jisoo sepertinya dekat dengan mu," ucap Taehyung dengan menekan kalimatnya.
Jungkook tertawa. "Apa aku dan Jisoo terlihat serasi?"
"Hm... kenapa kalian tidak berkencan saja. Dia cocok bersama mu,"
"Kalau Jisoo mau aku acak berkencan, sudah dari dulu aku melakukannya, hyung,"
Kalimat sederhana dari Jungkook membuat hati Taehyung memanas.
"Jadi kamu menyukainya?"
"Tentu saja. Hanya pria bodoh yang bisa menolak Kim Jisoo. Dia cantik, perhatian, tulus tapi sayangnya dia terlalu sabar hingga sering di abaikan orang,"
Rahang Taehyung semakin mengeras hingga otot-otot halus terlihat di garis pipinya. Ucapan Jungkook seolah menyindirnya.
"Kau jelas ingat ucapan ku malam itu, Hyung,"
"Kim Jisoo dia berbeda. Ada sesuatu yang membuatnya kadang terlihat lugu, terkadang terlihat misterius. Tapi apapun itu aku tau Jisoo gadis yang baik,"
Jungkook sengaja memancing Taehyung untuk membahas Jisoo. Agar pria itu tau, perempuan yang di sia-siakannya adalah perempuan yang sangat berarti untuknya.
"Kamu benar-benar tau segalanya tentang Jisoo,"
"Bukan aku, tapi kau yang lebih tau Hyung. Hanya saja kau tidak bisa mengingatnya,"
Tbc..
Jangan lupa vote dan komennya
9 September 2025
YOU ARE READING
Find me in your memory
Teen Fiction"Aku lelah tapi tak ingin menyerah. Aku rindu tetapi hanya bisa menunggu. Kamu tidak pergi, namun anehnya aku merasa kehilangan" Nyatanya hal tersulit di dunia ini adalah pura-pura tersenyum di saat hati menangis. Pura-pura bahagia saat hati menjeri...
Part 6
Start from the beginning
