Lagi-lagi Jungkook tertegun. Taehyung sangat berbeda.

"Baiklah-baiklah, mungkin kamu butuh istirahat. Aku akan pergi,"

"Pergi dan jangan ganggu saya lagi. Saya benar-benar muak melihat tingkah kamu,"

Taehyung mungkin tidak sadar jika ucapan pedasnya melukai hati Jisoo. Pria itu terlihat biasa saja tanpa rasa bersalah, padahal raut wajah Jisoo berubah murung saat mendengar ucapannya barusan.

"Hyung kau tidak ingat Jisoo siapa?" nada bicara Jungkook meninggi, bersamaan dengan rasa tidak terima atas perlakuan Taehyung pada Jisoo.

"Jungkook sudahlah," Jisoo berusaha meredam emosi Jungkook.

Sementara Taehyung melegoskan wajahnya kearah lain. Menunjukan ketidakpedulian.

Jungkook menarik nafas, mencoba memahami situasi.

"Istirahat lah Taehyung, kami akan pergi. Jika butuh sesuatu panggil aku," Jisoo tersenyum.

Segera ia menarik tangan Jungkook keluar ruangan. Dan di liar Jisoo mulai menasehati pria itu.

"Ku mohon jaga sikapmu. Keadaan Taehyung yang sekarang berbeda. Dia butuh waktu untuk menerima kita," ucapnya.

Jungkook mengusap wajah gusar. "Kau adalah tunangannya, Kim Jisoo. Bagaimana bisa kau setegar itu menghadapi sikapnya?"

"Dokter meminta ku untuk tidak terlalu memaksanya mengingat semuanya. Kita bisa melakukannya secara perlahan dan dengan cara yang lembut. Karena semakin kita menekan Taehyung itu akan membuatnya semakin sakit,"

Jungkook terdiam.

"Baiklah kalau begitu aku akan selalu membantumu. Aku akan membuat Taehyung pulih kembali," ucapnya.

Jisoo tersenyum senang. "Terimakasih banyak Jung,"

Gadis itu mendapat banyak dukungan dari orang-orang terdekatnya. Hal itu membuat Jisoo semakin yakin bisa membuat Taehyung sembuh dengan cepat.

🥀🥀

Untuk sementara Taehyung tinggal bersama kedua orang tuanya. Ketika sampai di rumah ia hanya diam bak orang bingung. Menatap sekelilingnya dengan rasa asing dan canggung.

"Taehyung ini rumah kita," Yujin memulai percakapan. Menatap putra tunggalnya itu dengan tatapan sendu menahan rindu. Sebagai seorang ibu ia merasa begitu sedih dengan keadaan Taehyung yang sekarang. Namun Yujin hanya bisa pasrah pada takdir.

Kedua netra Taehyung melihat sebuah foto keluarga besar yang terpajang rapi di dinding ruang tamu. Disana ada dirinya yang tersenyum lebar, berserta kedua orang tuanya.

Namun reaksi Taehyung saat melihatnya sama sekali tidak berubah, ia tetap diam dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Mungkin kau lelah, mau aku antar ke kamar?" tanya Yujin sambil meraih lengan Taehyung. Namun pria itu justru menghindar sebelum lengannya tersentuh. Yujin menoleh menatap suaminya dan Hyunbin balas menatapnya seolah memberi pengertian.

"Boleh," jawabnya singkat.

Yujin menarik perlahan tangannya, sangat menyakitkan menghadapi sikap Taehyung, namun ia tidak bisa berbuat banyak selain mencoba menerima kenyataan.

Find me in your memory Where stories live. Discover now