Jisoo memandangnya dan tatapanya jatuh pada tato di perut kiri Taehyung bagian bawah yang mencuri perhatiannya. Menyentuhnya perlahan mengalirkan debaran sensual.
"Cantik, kapan kau membuatnya?"
"Akh! Belum lama sayang. Sebenarnya ini sebagai hadiah untuk pernikahan kita. Tapi karena kau sudah terlanjur melihatnya maka kau tidak bisa menghentikan ku malam ini,"
Jisoo tersenyum. Tidak pernah terpikirkan olehnya Taehyung akan mengukir namanya di tubuhnya. Sebagai bentuk balasan Jisoo menarik wajah prianya dan memberikan ciuman lembut. Taehyung menyambutnya dengan bringas, tak ingin berlama-lama ia ingin segera menuntaskan hasrat.
Dan malam itu menjadi malam yang panjang untuk kedua calon pengantin ini. Malam panas yang penuh dengan gairah.
🥀🥀
Jisoo meremas kedua tangannya yang bertaut. Setelah selesai dirias ia duduk di tempat khusus untuk pemelai wanita. Beberapa orang menghampirinya untuk meminta foto bersama. Dan Jisoo hanya bisa tersenyum paksa sambil menahan rasa tidak nyaman di pusat tubuhnya.
Kegiatan panasnya semalam bersama Taehyung benar-benar membuatnya kuwalahan. Miliknya digempur habis-habisan oleh milik Taehyung hingga membuatnya lecet dan nyeri.
Jisoo mengigit bibirnya malu saat mengingatnya, namun tak bisa di pungkiri jika dirinya juga menikmati.
"Yaa Kim Jisoo kau tampak seperti gadis gila,"
Raut wajah Jisoo berubah saat ucapan itu menegurnya. Jennie Kim, sahabat yang sudah dianggapnya sebagai saudara menghampirinya.
"Kau selalu merusak mood ku," keluh Jisoo dengan cibiran kecil.
"Aku hanya mengatakan apa yang terjadi. Kau senyum-senyum sendiri membuatku sedikit ngeri," Jennie duduk di samping Jisoo sambil membenarkan letak gaunnya.
"Tentu saja, ini hari pernikahanan ku. tidak salah jika aku tersenyum karena bahagia,"
"Iya aku tau. Kau sangat menantikan hari ini. Setelah perjalanan panjang selama 4 tahun aku benar-benar tidak menyangka kau akan menikah dengan pria tengil itu,"
"Yaa! Jangan memanggilnya seperti itu,"
Jennie mendengus, namun detik berikutnya ia tersenyum sambil mengulurkan tangan.
"Aku belum mengucapkan selamat padamu kan. Selamat ulang tahun dan selamat menikah Kim Jisoo,"
"Aishhh... aku bahkan lupa hari ini ulang tahun ku," Jisoo menerima uluran tangan Jennie, kemudian mereka berpelukan.
"Walaupun kau sudah menikah, kau akan tetap menjadi sahabatku kan Jisoo," Jennie dengan nada bergetar menahan tangis mengeratkan pelukannya.
"Iya. Aku akan selalu menjadi sahabatmu," balas Jisoo sambil menepuk punggung Jennie.
"Apapun yang terjadi kau harus menceritakan semuanya padaku. Aku akan selalu ada untuk mu. Tidak peduli dengan statusmu jika ada yang menyakitimu kau harus memberitauku,"
"Aku pasti akan memberitaumu Jennie,"
Tak lama pelukan mereka terhenti saat ponsel milik Jisoo berdering.
"Calon suami ku menelfon," ucapnya sambil tersenyum penuh bangga.
"Cihh...mengganggu saja," Jennie berdecih sambil mengusap air mata di sudut matanya.
"Halo,"
"Halo sayang. Selamat ulang tahun. Aku lupa belum mengucapkannya padamu, maafkan aku. Semalam kau benar-benar luar biasa hingga membuatku lupa,"
DU LIEST GERADE
Find me in your memory
Jugendliteratur"Aku lelah tapi tak ingin menyerah. Aku rindu tetapi hanya bisa menunggu. Kamu tidak pergi, namun anehnya aku merasa kehilangan" Nyatanya hal tersulit di dunia ini adalah pura-pura tersenyum di saat hati menangis. Pura-pura bahagia saat hati menjeri...
Part 1
Beginne am Anfang
