HARI KEDUA

90 5 2
                                    

Sekarang waktu menunjukan pukul 00.01 pas saat pak direktur datang kulihat nia hanya terdiam saja ia hanya bisa istirahat karena ia berfikir ia harus pulih dulu , kulihat pak direktur bertanya kepada bibi masalah kesehatan nia , "bu gimana kedaan nia" , "nia baik baik saja kok ngejenguknnya malam sekali apa ga seharusnya nanti pagi saja saja" Tanya bibi sambil membawa keranjang buah ke meja dekat nia "tidak bi tadi aku mendapat kabar dari adiknya nia bahwa nia dirawat disini jadi aku langsung kemari kebetulan smsnya baru saya baca tadi sebelum tidur", "kamu suka nia ya ?" bibi bertanya sambil tersenyum dan pak direktur terlihat panik dan mukanya merah dan pak direktur hanya diam dan meminta pamit kepada bibi "salam buat nia ya bi , asalamualikum" , walaikumsalam" bibi kembali mengarah kepada nia ku yakin nia mendengar yang ku dengar ,sekarang sudah pukul 07.00 pagi kufikir kondisi nia sudah cukup pulih , nia berjalan menuju kamar ayahnya dan kulihat pula bibi masih tertidur disofa diruangan nia dirawat dan ketika nia keluar terlihat pak direktur duduk diluar dikursi tunggu, kukira ia benar benar pulang tadi malam terlihat dari parasnya ia baru tertidur beberapa menit yang lalu dan akhirnya nia mengambil selimut yang ia pakai tadi malam dan memakaikannya ke pak direktur, terlihat disini bukti seseriusan pak direktur tapi yang membuat aku heran dimana robi tunangan nia apa dia tak tau atau apa dia sudah tak peduli pada nia , kulihat nia tak terlalu memperdulikan robi ia hanya terpaku pada satu tempat yaitu ruangan ayahnya .

Kemudian nia masuk dan terlihat nino adiknya memeluk ayahnya terlihat nino sudah kelelahan dan nia memindahkan nino dengan tenaganya yang sudah cukup pulih ia memindahkan nino ke sofa di kamar rawat ayahnya , setelah nia memindahkan nino ia duduk ditempat nino tadi dan memeluk ayahnya sambil menangis kulihat dadanya mulai tersedak dan ia mulai mengatakan sesuatu "ayah jangan tinggalkan aku , sudah cukup ibu yang pergi jangan ayah yang pergi" nia kembali menangis ia meneteskan air matanya di pipinya yang putih , nia memang sangat cantik ibunya yang keturunan Indonesia Belanda itu membuat wajah nya tampak seperti noni belanda dengan sedikit wajah oriental dari ayahnya yang memang asli solo tapi berwajah seperti orang jepang sungguh kecantikan yang hampir sempurna yang diciptakan oleh ALLAH SWT yang mampu menciptakan perpaduan wajah secantik ini , nia hanya bisa memeluk ayahnya sambil menangis terisak, tiba tiba terasa tangan ayahnya mengusap kepala nia dan dengan suara yang menenangkankan ayahnya berkata "nia setiap manusia akan pergi , tapi ketika disurga nanti kita pasti akan berkumpul kembali"mendengar perkataan itu aku jadi menangis apa lagi figur ayah sangat berarti bagi nia ayahnyalah yang selalu menemaninya ketika ia mengalami kesulitan , beliaulah yang mendonorkan hampir seluruh darahnya untuk nia ketika ia kecelakaan bersama ibunya , ibunya meninggal di saat dibawa kerumah sakit , nia hanya bisa terdiam mendengar kata kata dari ayahnya , waktu sudah menunjukan pukul 09.00 nia ingat ia harus menyelesaikan novelnya mungkin ia bisa meminta dispensasi untuk novelnya ini ,akhirnya nia menguatkan dirinya untuk bangun dan meninggalkan ayahnya dari ruangan tersebut , nia terlihat sangat kelelahan beberapa hari ini nia terlihat sangat stres dan banyak pikiran ,nia bermaksud untuk ke pak direktur namun kelihatanya pak direktur tak ada di sana , akhirnya nia menguatkan diri mengemudikan motornya ke kantor penerbit ,kulihat nia mulai kelelahan dikeadaan yang lemah dan ditambah kemacetan yang melanda Jakarta karena kantor nia berada di pusat Jakarta memaksa nia untuk menahan panas dan macet karena saat di perjalanan, waktu kira kira menunjukan pukul sepuluh yang dapat ku perkirakan saat melihat bayangan motor nia , tiba akhirnya di kator penerbit pak direktur dangan sisa tenaganya ia menuju ruangan pak direktur dan berdoa semoga beliau ada diruangannya namun betapa kagetnya ketia ia melewati bagian penerimaan buku baru ia melihat naskah novel yang ia buat selama sebulan ini , kemudian ia mencoba melihatnya dan benar sekali semua isinya dan judulnya sama hanya saja nama pengaarangnya berbeda dan kau tau siapa nama pengarangnya Kirana Abu ,sejenak ini membuat nia terkejut ia hanya terdiam dan terjatuh tertunduk ia mencoba kuat dan ingin menemui kirana abu dan ketika sampai diruangannya sebuah kejadian yang tak sepantasnya di lihat harus terpaksa nia lihat , dapat kau bayangkankan ketika keadaan mu sedang tak karuan kau melihat tunanganmu sedang berciuman dengan orang yang mencuri hasil karyamu,itu bagai menelan pil pahit sekaligus sampai overdosis rasanya nia hanya bisa pergi dan menangis kulihat robi mencoba untuk menghentikannya tapi kau tau apa yang terjadi bukannya meminta maaf malah robi menamparnya " beraninya kau mengangguku saja" nia hanya bisa menahan sakit dan diam , namun ku fikir ia sudah tak peduli ia kembali berdiri dan akan keluar , kantor memang kulihat sangat kosong karena memang masih pagi ku lihat kirana hanya tersenyum bahkan ingin tertawa " kau tau siapa yang mencuri naskahmu aku" hentak robi sambil menendang nia yang berusaha ingin berdiri nia berbalik dan berkata " apa salah ku katakanan , kenapa kau tega melakukannya padaku " nia hanya bisa menangis dan tertunduk sekali lagi aku jarang sekali melihat nia semarah ini "kau tau kenapa, karena kamu tuh sok suci , gak pernah mau pegangan sama aku lah,gak ada waktu buat aku lah kerjaanmu hanya mengejar novelmu saja" bentak robi dengan sangat kasar , nia hanya bisa terdiam ia tak menduga kan seperti ini akhirnya kisah cintanya sejak sma , robi yang dulu sangat lembut padanya tiba tiba berubah , robi yang dulu menjaga nia dia malah menyakiti nia , sungguh sangat ironi tunangannya tega menampar nia dengan ringannya , "kenapa diam kaget " tiba tiba kirana berbicara seakan tidak ada yang salah pada dirinya "kaget kalo aku yang mencuri naskah dan merubah namamu menjadi namaku hah"tambah kirana yang membuatku muak melihatnya " stop apa apaan ini" tiba tiba terdengar suara yang sangat keras dari ujung ruagan kulihat itu pak direktur dan sepertinya nia tak tahan lagi mengadapi semua ini nia kembali pingsan .

3 Hari , 3 CintaWhere stories live. Discover now