“Hah?” Mingyu memiringkan kepala. Soobin mengangkat bonekanya, menunjuk bagian kakinya yang sobek sedikit.

Mingyu mendekat pelan, lalu jongkok di depannya. "Yaelah, bocah. Nih mah tinggal dijahit doang. Lu tunggu sini."

Ia bangkit dan masuk ke suatu ruangan, mencari benang dan jarum. Ketika kembali, Soobin masih di tempatnya, tapi kali ini tak terlalu kaku.

Dengan serius, Mingyu menjahit bagian yang sobek. Sesekali lidahnya keluar sedikit dari mulut, tetapi saat dia sedang benar-benar fokus. Jarum itu secara tidak sengaja menusuk sedikit jari nya, yang menyebabkan jarinya itu berdarah.

"Akhh...aduh sial—" umpat Mingyu yang segera dia hentikan karena ada anak kecil yang menatap nya bingung, dia tidak ingin menjadi contoh buruk.

Dia menghisap jari-nya yang berdarah akibat tertusuk itu, dan tetap melanjutkan menjahit boneka dinosaurus milik anak kecil, yang baru saja dia kenal.

"Nah. Selesai." Mingyu mengangkat boneka dinosaurus yang sudah pulih total. "Namanya siapa?"

Soobin menatapnya. Ragu-ragu, lalu berkata, "Rino..."

Mingyu menyeringai. "Yoi, Rino udah sembuh. Tapi lu harus rawat dia, jangan dikasarin. Kayak gua rawat temen-temen gua pas tawuran."

Soobin memiringkan kepala. “Tawuran itu apa?”

Mingyu langsung terdiam. “Eeeh… permainan remaja dewasa.”

“Ohh, aku boleh tawuran?"

"Belum boleh, elu masih bayi"

Sejak saat itu, Soobin mulai mendekat. Ia duduk di samping Mingyu, lalu mengambil mobil-mobilan dari tas kecilnya. Awalnya hanya menggeret pelan-pelan. Tapi lama-lama, ia mendorongnya ke arah Mingyu.

"Main?"

Mingyu mengedip, lalu mengambil satu mobil kecil dan mendorongnya balik. “Siap, cil. Ayo kita balapan. Tapi jangan nangis kalo gua menang.”

Soobin tertawa kecil.

Dia menyeret-nyeret mobil-mobilan kecil itu untuk melewati mobil Mingyu, saat dia sampai ke garis final duluan, dia berdiri dan melompat-lompat dengan gembira.

"Yey! Aku menang"

"Keberuntungan pemula, elu mah"

---


























































































Sore harinya, Wonwoo keluar dari tempat kerja dan berhenti di ambang pintu ruang tamu. Pemandangan di depannya membuat bibirnya terangkat pelan.

Mingyu duduk bersila, dengan Soobin di pangkuannya, tertawa kecil sambil memainkan dua mobil yang saling kejar-kejaran. Didi, si dinosaurus, duduk di antara mereka, seolah ikut jadi penonton.

“Siapa yang menang?” tanya Wonwoo tenang.

“Gua dong, jelas,” jawab Mingyu. “Tapi bocah ini jago juga. Udah gua latih jadi pembalap masa depan.”

Soobin mengangguk bangga. “Aku... pembalap Rino!”

Wonwoo terkekeh pelan. “Kelihatannya kamu sudah akrab dengannya.”

Soobin tersenyum lebar. “Mama Mingyu... baik.”

Keheningan menyelimuti ruangan.

Mingyu membatu.

Wonwoo menaikkan satu alis. “Mama?”

Soobin menatap mereka bergantian, lalu menunjuk Mingyu. “Mama.”

Kemudian menunjuk Wonwoo. “Papa.”

Mingyu hampir tersedak udara. “APAAN?! EH—! EH! GUA LAKI, WOY!”

Soobin terlihat kebingungan. “Tapi... Mama jagain aku. Jahitin Rino. Main bareng...”

Wonwoo tertawa kecil. “Logika anak-anak itu sederhana.”

Mingyu mendengus. “Sederhana banget sampe bikin harga diri gua nyungsep.”

Tapi saat menatap wajah polos Soobin yang tersenyum lebar di pangkuannya, Mingyu tak bisa marah. Malah, dia merasa... hangat. Entah kenapa.

“Mama... ayo main lagi,” ucap Soobin sambil menarik baju Mingyu.

Mingyu melirik ke atas, ke arah Wonwoo yang masih tertawa dalam diam. “Lu ketawa lagi, gua lempar dino ini ke kepala lu.”

“Baik, Mama.”

“WOY!!”

Mingyu melemparkan bantal kearah Wonwoo yang masih berdiri di dekat mereka, dan..... sasaran nya tepat sasaran
bantal itu mengenai di perut Wonwoo, sedangkan sang empu yang menjadi korban hanya tertawa kecil.

"Mama! Jangan lempar papa" seru Soobin sambil mengacungkan jari telunjuknya ke-arah Mingyu dengan lucunya, Mingyu yang melihat itu hanya bisa menahan gemas dengan sikap lucu Soobin.

"Harusnya, pake ini.." ujar Soobin sambil membentuk hati dengan tangannya dan mencontohkan nya kepada Mingyu, dia pun, dengan sedikit malu dan kesal menyembunyikan wajahnya di bantal dan tidak ingin melihat wajah Wonwoo yang muak untuk dia lihat itu.









































TBC

Akhh, lucunya :3
gatau aku terinspirasi waktu kemarin dipanggil "mama" sama keponakan aku, terus tiba-tiba kepikiran buat nulis gini dehh 💋

COLLIDE  | WongyuWhere stories live. Discover now