Gadis Aneh

158 8 7
                                        

Oneshoot: [Gadis Aneh]
-

Warn: OOC, Typo, Errors, etc.

-

© Monsta

-

Halilintar's POV

Sedari kecil hidupku biasa-biasa saja. Lahir di keluarga biasa, sekolah di sekolah biasa, prestasi biasa, semuanya normal seperti kebanyakan orang.

Kecuali mungkin dengan sifatku yang aneh. Setidaknya itu yang dikatakan orang. Mereka bilang aku antisosial, tapi punya banyak teman. Ya, jujur itu aneh.

Tapi itu benar, aku memang antisosial karena aku merasa tidak nyaman banyak berbicara dan berinteraksi. Selain menghabiskan energi, menurutku hal semacam itu menganggu privasiku. Bagiku berteman hanya karena perlu koneksi saja, bukan untuk menjalin hubungan akrab sampai punya kumpulan sendiri.

Hubungan romantis? Aku tidak begitu tertarik. Sewaktu di sekolah dasar, aku pernah menjalin hubungan dengan teman sekelasku. Tapi aku tidak pernah menganggapnya serius, itu hanya main-main untukku.

Lalu aku masuk ke sekolah menengah pertama. Seperti biasanya, tidak ada yang wah sekali. Kecuali mungkin satu, aku bertemu gadis aneh di sekolah.

Aku ingat hari itu adalah hari ketiga masuk sekolah di semester pertama di kelas 9. Gedung sekolahku terbagi menjadi 2 bagian dan letaknya berseberangan. Di area gedung tempat angkatanku berada, hanya ada kelas 8 dan kelas 9- tapi hari itu aku bertemu dengan gadis aneh itu.

Aku tidak familiar dengan wajahnya, jadi aku yakin anak itu pasti salah satu siswi baru di sekolah, adik kelasku lebih tepatnya.

"Maaf," katanya setelah tidak sengaja menabrakku. Ia menunduk malu dan berlari ke arah teman-temannya yang sudah lebih dulu berjalan menuju kantin.

Aneh, pikirku saat itu. Badannya kecil sekali, tidak seperti anak sekolah menengah pertama. Pipinya merah, mungkin kepanasan. Rambutnya bergelombang dan diikat dua, mengayun lucu waktu dia berlari. Entahlah kenapa saat itu aku menganggapnya aneh, tapi aku tidak tahu sejak saat itu, gadis yang kuanggap aneh itu masuk ke dalam kehidupanku sesuka hatinya.

.
.
.

Setiap pulang sekolah, aku dan teman-temanku selalu jalan bersama. Dibanding transportasi umum, kami lebih memilih berjalan, karena kami bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk berbincang.

Di suatu hari, aku tidak sengaja bertemu dengan gadis itu lagi. Kali ini dia dan teman-temannya bermain di pinggir jalan dengan seekor anak anjing yang entah datang dari mana.

"Hali! Ngapain? Ayo, pulang!"

Oh iya, aku lupa aku harus pulang. Kenapa pula aku malah fokus memperhatikan anak itu?

Namun belum sempat aku melangkah, tiba-tiba anak anjing yang dipegangnya berlari ke tengah jalan dan gadis itu malah mengejarnya!

Aku panik, tubuhku bergerak secara otomatis, aku berlari dan menariknya kembali ke trotoar.

"Kau bodoh, ya!? Gimana kalo kecelakaan!?" Marahku waktu itu.

ELEMENTALS' DRABBLESNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ