Bertemu Lagi

146 13 9
                                        

Oneshoot: [Bertemu Lagi (Prequel dari "Terlambat Pulang"]

-

Warn: OOC, Typo, Errors, Violence. etc.

-

© Monsta

-

Taufan itu anak kedua dari 7 bersaudara. Ia punya seorang kakak dan 5 orang adik.

Sejak kecil, Taufan sudah tahu bahwa dirinya berbeda. Ia berbeda dari Halilintar yang cakap dalam bidang bela diri, ia berbeda dari Gempa yang selalu menjadi pemimpin dalam setiap kegiatan dan organisasi yang diikutinya, ia berbeda dari Blaze yang handal dalam bidang olahraga, ia berbeda dengan Ice yang ahli dalam bidang astronomi, ia berbeda dengan Thorn yang mengetahui segala hal tentang ilmu botani, dan ia berbeda dengan Solar yang jenius dalam sains dan matematika.

Taufan tahu dirinya berbeda.

Meskipun begitu, tak pernah sekalipun rasa iri singgah di hatinya. Taufan justru merasa bangga memiliki saudara yang hebat dan dapat diandalkan.

Namun, tidak semua orang senang dengan orang yang hebat dan dapat diandalkan. Beberapa orang menaruh rasa dengki dan iri hati yang luar biasa terhadap saudara-saudaranya.

Ketika Taufan mengetahuinya, ia mencoba melindungi mereka. Tapi situasi tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Karena Taufan, pada akhirnya menjadi 'mainan' bagi para perundung yang menyukai hal-hal berbau anarkis.

"Kalau kau tidak menurut, saudaramu celaka!"

Ancaman satu kalimat yang bisa saja Taufan abaikan, namun kasih sayang dan egois menutup mata dan telinganya, maka ia menuruti mereka. Menjadi korban atas kekejaman anak-anak yang berlindung dibalik jabatan orang tua yang sama busuknya.

Di bawah langit sore, luka-luka menganga yang ditiup angin, bibir membiru dan manik yang sayu.

Taufan bernapas perlahan, meskipun rasanya seperti meneguk batu kerikil di setiap tarikan napasnya.

"Kak, menurutmu arti bahagia itu apa?"

Taufan teringat dengan pertanyaannya kepada kakaknya minggu lalu. Senyum manis terukir di wajah pucat yang penuh luka dan lebam itu.

Mulutnya sudah tak mampu berucap, dalam hati ia berkata-

Kebahagiaan untukku adalah bersama kalian. Melihat kalian bahagia berarti juga bahagiaku.

Benar, Taufan bahagia.

Bahkan ketika tongkat baseball yang dilayangkan padanya mulai meretakkan tengkoraknya, ia masih merasa bahagia, karena disaat itu, ia masih membayangkan senyuman mereka yang ia sayangi.

Terima kasih dan maaf, kita bertemu lagi di lain waktu, ya? Dengan kisah yang lebih baik tentunya.

fin.

——————————

Author's Note:

Ehhh ini tuh re-upload guys! Sebelumnya aku udah pernah upload ini setelah menulis chapter "Terlambat Pulang" karena ini adalah prequelnya.

Aku baru sadar chapter itu hilang, aku bingung kok bisa hilang padahal aku ga nyentuh chapter itu sedikit pun. Tapi aku yakin semalam masih ada, eh hari ini kok udah hilang. Wattpad emang lagi error atau di aku doang ya yang error? :<

With love, Cyrielle.

ELEMENTALS' DRABBLESWhere stories live. Discover now