Part 10

8.9K 268 4
                                        

Author pov.

Setelah Victor menyuruh supirnya untuk mengantar Gladis pulang. Victor pun juga pulang bersama Fellicia, gadis kecilnya yang 10 tahun lamanya terpisah dari dirinya. Karena di bawa pergi jauh oleh Leticia ibu kandung Fellicia ke Prancis. Ke Negara asalnya.

"Pere! Jawab aku sekarang! Siapa wanita yang ada di Bandara tadi?"

"Mon cher, dia hanya karyawan ku di kantor!"

"Bohong! Aku tidak percaya padamu!"

Fellicia yang baru saja sampai di rumah Ayahnya Victor. Dia harus marah-marah, karena melihat Gladis ada di Bandara. Dia tidak pernah akan suka kepada semua wanita yang dekat dengan Ayahnya. Di karenakan ada masa lalu yang menyelimuti hatinya.

"Père! Aku tidak sayang padamu. Aku benci dan muak memandang wajah mu yang mesum itu!"

Fellicia menaiki anak tangga menuju kamar saat dia kecil dahulu setelah dia puas memarahi ayahnya. Sedang Victor memanggilnya dengan menahan posisinya diam di tempat di bawah tangga sambil mendongkak ke atas tangga melihat Fellicia yang sudah semakin dekat dengan kamarnya.

"Mon cher, ayo..mengerti lah!!"

"Mengerti apa? Kau memang jahat!" teriak Fellicia dari atas tangga.

Ya, Fellicia memarahi Victor dengan bahasa Indonesia. Selain dia pintar dengan bahasa Prancis, dia juga fasih dalam bahasa Indonesia. Karena nenek nya lah yang mengajarkan dirinya bahasa Indonesia, Saat di Prancis.

Di kamar, Fellicia membanting tas gendongnya ke atas ranjang. Sejenak kemarahan nya sirna, ketika dia sadar bahwa di dalam kamarnya masih nampak sama seperti 10 tahun lalu, saat ia tinggalkan ke Prancis bersama nenek, kakek dan ibunya. Di kamar yang menjadi masa lalu indah nya, tidak sedikit pun berubah, atau pun yang tergeser sedikit pun.

Dia tidak percaya dengan yang di lihatnya, kalau ayahnya sangat merindukan putri kecilnya. Sampai membiarkan kamar nya tertata rapi dengan hiasan dinding micky mouse yang sangat di sukai oleh Fellicia sejak 10 tahun lalu.

"Krek!" suara pintu kamar Fellicia terbuka, dia tidak mendongkak ke belakang untuk melihat siapa yang datang. Dia masih Fokus melihat tatanan kamarnya yang tidak pernah berubah sedikitpun.

"Mon cher.." tegur Victor yang menyusul anaknya ke kamar

"Père! Apa yang aku lihat ini sungguhan?" tanya Fellicia
Yang ketika itu sudah mendelik ke arah Victor.

"Iya mon cher, karena aku tahu kau sangat suka dengan kamar mu yang seperti ini, dan kau sangat tidak suka jika ada orang yang merubah nya! Benarkan mon cher?"

"Père, aku sayang padamu!" Ungkap Fellicia sambil memeluk Victor

Victor pun mengajak anak tercinta nya duduk di bibir ranjang kecilnya. Dia sangat dan ingin mengobrol panjang lebar dengan putri kesayangan nya.

"Mon cher, kenapa kau tak datang dengan Grand-père dan Grand-mère mu ke Indonesia?"

Mendengar pertanyaan Victor yang menyangkut nenek dan kakek nya, Fellicia hanya mengkerucut kan bibir tipisnya seperti pantat ayam yang lucu di lakukan nya.

"Ah, père mereka masih marah padamu dengan perlakuan Pere pada Mère sejak 10tahun lalu! Dan mereka juga sangat membosankan disana!"

"Apakah benar? Terus, mereka membosankan kenapa memangnya?" tanya Victor yang sedang memandang putri remajanya.

"Mereka hampir saja mengirimku ke Turki, ke Istanbul, Père!"

I'm Not a WhoreWhere stories live. Discover now