🧶 • like?

2 0 0
                                        

Sore itu sedikit mendung

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Sore itu sedikit mendung. Sebelum kembali ke apartemen Jojo, Jema memutuskan untuk mampir ke salah satu supermarket (semacam Indomar*t Fresh) terdekat. Dia ingin membeli mi Samyang Carbonara dan beberapa barang kebutuhan lainnya. Karena merasa sedikit lapar, dia juga memesan toast di area makanan cepat saji. Namun, saat hendak menuju tempat duduk, matanya menangkap sosok yang tak asing di sana.

Afdal.

Anak yang dikenal pendiam itu sedang duduk sendiri, sibuk dengan sesuatu di hadapannya. Jema pernah mendengar dari mendiang Natalie bahwa Afdal sebenarnya adalah orang yang ramah, meskipun mereka sendiri belum pernah berbicara sebelumnya.

Jema memilih duduk agak jauh darinya, tapi entah bagaimana, Afdal menyadari kehadirannya dan memanggilnya.

"Hei," panggil Afdal.

Jema langsung celingukan. "Gue?" tanyanya sambil menunjuk dirinya sendiri.

Afdal mengangguk. "Jangan makan sendiri, duduk sini aja, gue temenin."

Jema menurut. Dia menarik kursi di dekat Afdal dan mulai menikmati toast-nya sambil sesekali melirik ke arah kanvas kecil di hadapan Afdal.

"Lo lagi bikin apa?" tanyanya penasaran.

"Cuma coba kuas sama cat baru," jawab Afdal singkat.

Jema mengangguk, memperhatikan cat yang digunakan Afdal. "Cuma beli warna merah?" tanyanya lagi.

Afdal tidak langsung menjawab. Dia hanya menyunggingkan senyum kecil, lalu kembali fokus pada lukisannya. Tak lama kemudian, dia menyelesaikan gambarnya dan memperlihatkannya kepada Jema.

"Gimana menurut lo?"

Jema menatap lukisan itu dengan kagum sekaligus terkejut. "Ini... bunga mawar?"

Lukisan itu masih basah, tetapi begitu detail hingga terlihat nyata. Warna merahnya tidak mencolok, melainkan lebih pekat, hampir kecoklatan. Mungkin karena cat baru yang digunakan Afdal begitu bagus, pikirnya.

"Keren banget, gila..." puji Jema tanpa ragu.

Afdal hanya tersenyum sekilas, lalu mulai merapikan alat lukisnya. "Itu buat lo aja, Jem. Gue cabut dulu, ada kelas malam."

Saat Afdal hendak pergi, Jema buru-buru mencegahnya. "Dal, lo tau kabar Jojo sekarang nggak?" tanyanya.

Afdal menggeleng, tapi kemudian berkata, "Biasanya, kalau habis ikut demo, dia bakal pergi dua hari, mungkin lebih. Kalau suasana kampus lagi chaos, usahain jangan pakai almamater kalau nggak mau kena salah tangkap."

Jema terdiam, tidak sepenuhnya memahami maksud Afdal, tetapi sebelum sempat bertanya lebih lanjut, Afdal sudah lebih dulu pergi.

Dengan perasaan campur aduk, Jema meraih lukisan yang ditinggalkan Afdal. Namun, saat tanpa sengaja menyentuh cat yang masih basah, dia mengernyit.

Naabot mo na ang dulo ng mga na-publish na parte.

⏰ Huling update: Mar 10 ⏰

Idagdag ang kuwentong ito sa iyong Library para ma-notify tungkol sa mga bagong parte!

Red String Theory ||•On GoingTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon