Jemima selalu memiliki mimpi yang terasa begitu nyata. Sejak kecil, ia terbiasa mengalami Lucid Dream, di mana ia bisa mengendalikan setiap detail dalam tidurnya. Namun, ada satu hal yang membuatnya resah-kehadiran seorang pria misterius yang selalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🧶
Hari keempat setelah kematian Natalie, hasil otopsi sudah keluar, dan sore ini Natalie akan dimakamkan.
"Saya rasa ini karena benturan di kepalanya. Dia meninggal karena kehabisan darah dan terlambatnya pertolongan," ujar dokter forensik itu.
Mendengar itu, dada Dewangga terasa sesak. Kemarin ia melihat lokasi tempat kekasihnya tewas. Memang, di sudut ranjangnya ada bekas darah. Mungkin saja ini hanyalah kecelakaan. Tapi apa yang dia lakukan hingga bisa terpentok sudut ranjang?
Mata Dewangga sendu menatap jasad Natalie dari balik kaca yang sudah ditutup kain putih.
"Bro." Seseorang menepuk pundaknya. "Jangan berlarut-larut. Nata pasti nggak suka lihat lo terpuruk kayak gitu."
Dewangga menoleh ke belakang, melihat Jojo dan Afdal yang menyusulnya.