🧶 • before the incident

Beginne am Anfang
                                        

Pertanyaan itu sukses membuat ketiga temannya terkejut.

"Ya gimana ya, calonnya aja belum ada," kata Inez santai. Lalu, matanya beralih ke Natalie. "Si Nata nih... Lu kapan mau nikah sama Dewa?"

Natalie tersenyum kecil, lalu mengangkat tangan kirinya, memperlihatkan sebuah cincin yang melingkar manis di jari manisnya. "Udah dilamar, sih," jawabnya tenang.

"WHAT THE F*CK!!"

Seruan kaget mereka bertiga terdengar bersamaan.

"Kok lu gak bilang sih, Nat?!"

"Terus resepsi kapan?"

"Parah lu, gak ngabar-ngabarin!"

Mereka bertiga menyerbu Natalie dengan pertanyaan bertubi-tubi, sementara Natalie hanya tertawa kecil, menikmati ekspresi terkejut teman-temannya.

"Nanti... paling dua mingguan habis wisuda," jawab Natalie dengan mata berbinar. "Abis nikah, gue mau bantuin Dewa di kafenya dia. Lumayan kan, sekarang lagi rame. Sambil sekalian bikin jasa iklan digital atau ngelanjutin gambar Webtoon gua."

Dia tersenyum kecil sebelum melanjutkan, "Nanti kalian jadi bridesmaid gue, ya. Gue kan cuma anak panti yang dikasih rezeki lebih buat sekolah di sini. Gue gak punya keluarga, gua cuma punya kalian yang bisa nemenin di hari pernikahan nanti... yaa, sama ibu panti juga tentunya, hehe."

Mona yang terharu langsung narik Natalie ke dalam pelukan. "Umm, selamat ya! Walaupun lo nyebelin, tapi gue seneng banget akhirnya lo punya keluarga kaya yang lo mau," ucapnya dengan suara sedikit sendu.

Natalie ketawa kecil, balas meluk Mona erat.
"Yah, padahal gue mau surprise-in nanti, malah udah ketahuan secepet ini," celetuk Natalie sambil cemberut.

"Jadi, besok lo pergi sama Dewa buat ngurusin pernikahan?" tanya Jemima.

Natalie langsung mengangguk semangat.

Belum sempat mereka lanjut ngobrol, ponsel Natalie tiba-tiba berdering. Nama Dewa muncul di layarnya, membuatnya buru-buru mengangkat telepon itu.

"Hai, babe! Ada apa?"

Natalie diam sebentar, mendengarkan suara di seberang.

"Oh, sekarang aja? Oke, aku tunggu di kafe depan kampus, ya."

"Okei! Love you more, babe."

Setelah menutup telepon, Natalie langsung mulai membereskan tugasnya dengan tergesa-gesa.

"Kenapa, Nat?" tanya Inez, melihat tingkah temannya yang mendadak buru-buru.

"Dewa ngajakin nyari keperluan sekarang aja, soalnya Sabtu dia ada seminar," jelasnya cepat.

"Ooh, kalau gitu Sabtu besok kita keluar yuk! Gue yang traktir!" kata Natalie sambil nyengir.

"Ahh, gampang Nat. Udah lo sana duluu, kita bertiga udah nungguin surat undanganya ini." kata Inez bersemangat.

kala teman temanya sedang menghibur dan menghujani Natalie dengan kata kata penyemangat, berbanding terbalik dengan Jema.

dia malah memikirkan hal terjadi malam itu, apakah dia, marah?.

tidak ada yang tau hal itu. Tapi menurut risetnya tentang orang yang suka melakukan Lucid Dream, banyak yang bilang jika makhluk yang berada didalam mimpi akan murka jika kita berkata kalau mereka tidak nyata. Bahkan yang lebih fatalnya bisa saja roh mereka (sang pemilik tubuh) tidak kembali kepada tubuh aslinya didunia nyata karena ditahan bangun oleh makhluk yang berada di dalam mimpi.

"Jema, hei!" Mona mengguncang tubuh Jemima yang melamun, " jangan kaya gitu ih, lo bikin gua takut." ujarnya.

***


"Gua ke kampus dulu ya Mon." Ujar Jema sembari menutup pintu kamarnya.

Mona mengangguk sembari mengescroll chatnya dengan Natalie, mencari chat saat Natalie men-spill password kamarnya.

Hari ini adalah hari sabtu, Kelas Jema sebenarnya dimulai pukul 08.39, tapi karena dia lapar jadi dia memutuskan untuk pergi lebih awal sekalian membeli bubur ayam untuk sarapan.

sedangkan Mona?.

Hari ini dia akan pergi ke pameran lukisan di sebuah gedung yang tak jauh dari kostnya, dan disana juga ada seminar melukis karya seni. Mona datang ke tempat Natalie untuk mengambil cat airnya yang ketinggalan.

tapi sayangnya sejak tadi malam Natalie susah untuk dihubungi. Dewangga, pacar Natalie pun kesusahan menghubunginya pagi ini.

belum terlalu jauh Jema berjalan tiba-tiba suara teriakan dari kamar Natalie mengejutkannya.

"Mona!" pekik Jema.

dia langsung berlari kembali ketempat Mona barusan, dan mendapati sudah banyak orang yang mengerumuninya disana.

semua orang berisik, dengan raut wajah mereka yang sedikit masam.

Jema menerobos lorong, bahkan mahasiswa laki-laki juga sampai tempat ini sekarang "Mon, Mona. permisi kasi gue jalan."

Saat akhirnya Jemima menemukan Mona, kakinya mendadak lemas. Napasnya tersengal, tangannya bergetar hebat saat melihat pemandangan mengerikan di depannya.

Darah ada di mana-mana. Mona terduduk dengan tubuh gemetar, wajahnya pucat pasi.

Di dekatnya, Natalie tergeletak tak bernyawa. Jemima menatap tak percaya-semalam, Natalie masih terlihat baik-baik saja. Bagaimana mungkin semuanya berubah secepat ini?

Suasana seketika ricuh. Sirene ambulans meraung, polisi segera memasang garis pembatas kuning di sekitar lokasi kejadian. Kabar kematian Natalie menyebar begitu cepat, mengguncang banyak orang.

Di tengah hiruk-pikuk itu, Dewangga tampak seperti pria yang kehilangan akal. Tunangannya kini telah tiada, dan dia hanya bisa berdiri menatap kosong foto mereka berdua di layar smartphone, hatinya merasa tercabik, seolah dunianya runtuh dalam sekejap.

***

***

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

📺

Berita hari ini datang dari Universitas S. Seorang mahasiswi Desain Komunikasi Visual (DKV) tingkat akhir, Natalie Fransiska (NF), ditemukan tewas di kamar asrama universitas. Korban pertama kali ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh temannya, yang saat itu hendak mengambil peralatan melukis di tempat tinggalnya.

Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki penyebab kematian mahasiswi tersebut, mengingat tidak ditemukan barang bukti yang mengarah pada tindak pembunuhan di lokasi kejadian.

Informasi lebih lanjut akan kami sampaikan dalam segmen Dunia Dalam Berita. Jangan lupa saksikan setiap akhir acara.

🧶

______________________________________________

Jangan lupa tinggalkan jejak dukungan kalian dengan menekan tombol bintang dibawah 🌻
______________________________________________

Red String Theory ||•On GoingWo Geschichten leben. Entdecke jetzt