Sinopsis
Jakarta, 2025.
Hidup sebagai remaja SMK di ibu kota terasa begitu menyenangkan bagi Geng Swag Single Ladies atau yang di singkat SSL. Aisyah, Tia, Qila, Indri, dan Lia. Mereka selalu tampil modis, selalu punya rencana seru, dan selalu kompa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jakarta, 2025.
Pagi yang cerah menyelimuti ibu kota. Jalanan sibuk dipenuhi mobil-mobil mewah, pertokoan megah berdiri menjulang, dan anak-anak muda Jakarta menjalani hidup mereka dengan gaya. Di antara mereka, ada Geng Swag Single Ladies Anti Galau lima gadis remaja yang hidupnya terlihat sempurna.
Aisyah, Tia, Qila, Indri, dan Lia.
Cantik, modis, populer, dan selalu jadi pusat perhatian. Mereka bukan cuma dikenal karena penampilan dan gaya hidupnya, tapi juga karena kekompakan mereka yang bikin iri banyak orang. Tiap malam minggu, agenda mereka selalu penuh: nongkrong di kafe VVIP, belanja barang branded, atau sekadar keliling kota dengan mobil mewah.
Tapi, di balik tawa dan kebahagiaan mereka, ada seseorang yang diam-diam tidak suka melihat mereka selalu bersenang-senang.
Keyzie Si ular berbisa yang bermuka dua. Selalu pasang wajah manis di depan, tapi menusuk dari belakang. Dan yang paling dia benci? Persahabatan geng Swag yang tidak tergoyahkan.
Selama ini, dia selalu mencoba mengadu domba mereka dengan Angel, cewek yang tak kalah sombong dan selalu ingin jadi nomor satu. Tapi geng Swag terlalu solid buat dihancurkan dengan gosip murahan. Jadi kali ini, Keyzia punya rencana yang lebih besar.
Hingga di malam itu, semuanya berubah.
Dengan senyumnya yang licik, Keyzia menyabotase rem mobil mereka. Awalnya, mereka nggak curiga. Mereka tetap berangkat dengan penuh semangat, siap menikmati malam minggu yang menyenangkan.
Sampai akhirnya.....
BRAK!!
Dentuman keras. Jeritan panik. Dunia berputar dan Gelap.itu yang mereka rasakan.
Saat mereka membuka mata, yang mereka lihat bukanlah Jakarta yang mereka kenal. Tak ada gedung tinggi, tak ada jalanan sibuk, dan tak ada kafe elit.
Sebagai gantinya, mereka melihat hamparan sawah luas, rumah-rumah bambu, dan yang paling mengejutkan… tentara Jepang berseragam lengkap berjalan dengan tatapan tajam.
Qila yang pertama kali bereaksi. "WOI! KITA DI MANA?!"
Indri menelan ludah. "Jangan bilang kita…"
Lia langsung menjerit. "TERLEMPAR KE ZAMAN PENJAJAHAN?!"
Panik, bingung, dan nggak tahu harus bagaimana. Mereka berlima, yang biasanya hidup dengan semua kenyamanan modern, kini terjebak di masa lalu. Tanpa WiFi, tanpa ATM, tanpa mall… dan yang paling buruk, tanpa jalan pulang.
Tapi mungkin, ini bukan sekadar kesialan biasa. Mungkin, di tengah semua kekacauan ini, ada sesuatu yang lebih besar menunggu mereka.
---
Di tengah kekacauan ini, mereka ketemu dengan beberapa pejuang muda yang bikin hati mereka berdesir.
Saat mereka mulai terbiasa dengan kehidupan di masa lalu, mereka sadar kalau mereka nggak bisa cuma jadi penonton. Dengan segala keterbatasan, geng Swag ikut membantu perlawanan rakyat Indonesia.
Dan di tengah semua ini… benih-benih cinta mulai tumbuh.
Tapi di saat mereka mulai merasa nyaman di masa lalu, muncul pertanyaan besar: Apakah mereka ingin kembali ke zaman mereka… Cinta, perjuangan, dan persahabatan mereka akan diuji di titik terberat. Dan kali ini, mereka nggak bisa mengandalkan harta atau popularitas untuk bertahan, atau tetap di sini untuk berjuang bersama orang-orang yang mereka sayangi?
★★★★
Selamat datang di masa lalu.
Tempat di mana geng Swag Single Ladies Anti Galau akan menemukan siapa diri mereka sebenarnya dan apa yang benar-benar layak mereka perjuangkan.
Note dari Penulis:
Jangan lupa vote dan follow cerita ini ya! Nanti aku follback! Cerita ini cuma buatan semata, jadi jangan dimasukin ke hati… masukin aja ke jantung, biar seru! Oh iya, cerita ini aku buat bareng temen-temenku, dan sifatnya pun sama seperti yang ada di cerita. Enjoy bacanya!