Jake meremas selimutnya tanpa sadar. Tangannya gemetar. Perasaan kacau mulai mendominasi dirinya—ketakutan, keterkejutan, kebingungan yang bercampur menjadi satu, membentuk pusaran emosi yang sulit dikendalikan.
Di sudut matanya, Astra masih diam. Tatapannya sulit dibaca. Entah sejak kapan dia sudah tahu, tapi jelas, ini bukan berita baru baginya.
Jake menelan ludah. Tenggorokannya terasa kering, seperti ada sesuatu yang tersangkut di sana. Dia ingin bicara, tapi tidak tahu harus berkata apa. Semua terasa begitu cepat. Begitu tiba-tiba.
Dadanya semakin sesak.
Kepalanya semakin berat.
Dan pikiran tentang Cedric… tentang bayi yang ada dalam dirinya… semakin membuatnya takut.
"Itu milik adikku, bukan?" tanya Chris dengan nada yang sudah mengetahui jawabannya.
Jake menunduk, merasa tak berdaya. Pasti ketika Chris memeriksa keadaannya dan mengonfirmasi pada Astra, Astra akan memberitahu semuanya, bukan? Tidak mungkin Astra menyembunyikannya dari Chris.
Chris menepuk bahu Jake dengan lembut. "Tidak apa-apa, kamu bisa bicara padaku."
Jake mendongak, matanya masih penuh keraguan. Chris benar-benar berbeda dari Cedric, seperti yang dikatakan Astra. Berbeda jauh. Mendengar itu, Jake tidak bisa menahan tangisnya. Beban yang selama ini dia tahan seakan runtuh begitu saja.
Astra buru-buru memeluknya, merasakan betapa tubuh Jake bergetar hebat dalam pelukannya. Sialan, batinnya. Seharusnya dia menghalangi Jake. Seharusnya dia lebih melindungi Jake dari semua ini.
Chris menatap Jake dengan mata tajam, penuh ketegasan. "Aku akan memastikan dia bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan." Tidak ada ruang untuk bantahan dalam suaranya.
Namun Jake menggeleng, meskipun air matanya masih mengalir. "Aku ingin memberitahunya sendiri dulu."
Sekaligus, dia ingin mempertanyakan Jaeyun. Dia ingin jawaban. Bukan hanya dari Cedric, tapi juga dari semua orang yang sepertinya tahu lebih banyak daripada dirinya.
Jake menangis cukup lama dalam pelukan Astra sebelum akhirnya memberanikan diri berbicara lagi, suaranya bergetar. "Dokter Chris…"
Chris menyeringai kecil. "Tidak perlu memanggilku begitu. Kau bisa memanggilku kakak. Lagipula, aku akan memastikan kau menjadi adik iparku." Nada bicaranya terdengar santai, tapi jelas bukan main-main. Cedric tidak akan bisa lari dari tanggung jawab.
Jake menunduk sedikit, mengusap air matanya sebelum akhirnya mengumpulkan keberanian untuk bertanya. "Boleh aku menanyakan sesuatu tentang Cedric?"
Sebenarnya, dia ragu. Tapi dia ingin mendengar fakta yang mungkin Cedric sendiri tidak ingin memberitahunya.
Chris menatapnya tajam. "Apakah ini ada hubungannya dengan Jaeyun?"
Jake terdiam.
"Kak—"
Ucapan Astra terpotong. "Dia berhak tahu,"sahut Chris tegas.
Jake menatap keduanya dengan kebingungan. Jadi, Astra juga tahu?Serius?
Jadi selama ini dia dipermainkan oleh semua orang?
FLASHBACK ON
Cedric dulu hanyalah anak manja dari keluarga Geraldo, sering menjadi sasaran bullying saat masih duduk di bangku sekolah menengah pertama. Bahkan, dia tidak memiliki satu pun teman, karena hampir semua orang menganggapnya sebagai anak yang manja, lemah, dan tidak berguna.
Dulu, Cedric benar-benar dipandang sebelah mata, berbeda jauh dengan kakaknya, Chris, yang selalu menjadi sorotan.
Namun, segalanya berubah ketika Cedric memasuki sekolah menengah atas dan bertemu dengan Shim Jaeyun. Seorang remaja berdarah Korea yang menjadi siswa pertukaran pelajar. Jaeyun berbeda jauh dengan Cedric. Ia ceria, ramah, dan selalu membawa aura positif yang membuatnya disukai banyak orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Jake • Sungjake [REVISI]
RomanceBerawal dari kebodohan Jake yang terlalu percaya diri. Teman-temannya menantangnya untuk menggoda pria tampan di bar, dan Jake yang merasa bisa saja menerima tantangan itu. Tapi, alih-alih berhasil, dia malah ceroboh sampai obat perangsang yang seha...
T W E N T Y F O U R
Mulai dari awal
![Stupid Jake • Sungjake [REVISI]](https://img.wattpad.com/cover/388609977-64-k509002.jpg)