⚠ Warning bxb area!
(Taesan x Leehan)
Status : Tamat
Leehan mahasiswa yang selalu terlihat tak bersemangat itu membuat Taesan penasaran. Ada beban dan keresahan di matanya yang membuat Taesan tergerak untuk menolong anak bimbingnya itu. Akankah in...
Leehan berbaring di tempat tidur, menatap langit-langit, pikirannya berputar-putar. Dia tidak bisa tidur, kenangan malam dia tidur nyenyak dengan kehadiran Taesan menghantuinya.
Itu selalu menjadi pengingat bahwa hanya dengan Taesan dia bisa mendapatkan istirahat. Keesokan paginya, dia menyeret dirinya ke ruang ujian, tubuhnya lelah tetapi tekadnya tak tergoyahkan.
.
.
.
.
.
Masa-masa ujian dilalui Leehan dengan berat. Setiap malam ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, kelelahannya mulai terasa tapi ia menolak untuk menunjukkannya. Dia bertekad membuktikan diri, menebus rumor yang telah mencoreng reputasinya.
Setelah sepekan melalui ujian, pembelajaran kuliah dilanjutkan kembali. Saat Taesan memasuki kelas, mereka yang tadi memberi sindiran dan ejekan pada Leehan terdiam. Kehadiran Taesan menimbulkan rasa hormat dan membuat kelas seketika menjadi hening.
Taesan melirik Leehan, memperhatikan air mata yang tak tertumpah di matanya. Dia menarik napas dalam-dalam dan berbicara kepada seluruh mahasiswa di kelasnya “Saya ingin meluruskan beberapa kesalahpahaman” dia memulai klarifikasinya.
"Ada rumor tentang saya dan Leehan. Biar kujelaskan bahwa tidak ada yang hal tidak pantas yang dilakukan di antara kami. Foto-foto itu diambil dengan sudut pandang yang aneh. Leehan tertidur di kelas karena kami belajar hingga larut malam. Sebagai seorang dosen, adalah tugas saya untuk membantu mahasiswanya" Dia berhenti sejenak.
"Leehan adalah mahasiswa yang cepat tanggap, dan saya bangga dengan usahanya. Tidak ada hubungan romantis di antara kami. Saya profesornya, dan dia adalah mahasiswa saya. Itu saja."
Hati Leehan tenggelam mendengar kata-kata Taesan. Dia berharap, meski hanya sedikit, mungkin ada sesuatu yang lebih di antara mereka. Namun penolakan tegas Taesan menghancurkan harapan itu.
Dia memaksa dirinya untuk mengambil hal positif—setidaknya rumor tersebut akan berhenti.
Para mahasiswa yang selama ini menyindir nama Leehan dan menyebarkan rumor tampak malu. Satu demi satu, mereka mendekatinya, menawarkan permintaan maaf "Maafkan aku, Leehan" salah satu dari mereka berkata
"Kita seharusnya tidak langsung mengambil kesimpulan"
Leehan mengangguk, menerima permintaan maaf mereka. Memang sedikit melegakan, tapi tidak menghapus rasa sakit selama seminggu terakhir. Dia melirik Taesan, yang memberinya anggukan meyakinkan. Terlepas dari segalanya, Taesan tetap ada untuknya.
Menjelang makan siang, hasilnya dipasang di papan pengumuman. Jantung Leehan berdebar kencang saat dia mengamati daftar itu, matanya membelalak tak percaya saat melihat namanya ada di urutan atas.
Dia telah melakukannya, dia mendapatkan kembali reputasinya. Teman-temannya mengucapkan selamat kepadanya, bangga atas pencapaian yang dilalui Leehan selama ini.
Leehan mendekati Taesan, jantungnya berdebar kencang. "Profesor Han, bisakah kita belajar bersama?" dia bertanya, berusaha menjaga suaranya tetap stabil.
Taesan mengangguk, senyum kecil terlihat di bibirnya. "Tentu saja, Leehan. Mari kita bahas beberapa materi bersama"
Mereka berada di tempat mereka belajar seperti biasa, tetapi pikiran Leehan ada di tempat lain. Setelah beberapa saat, dia mendapatkan keberanian untuk mengajukan pertanyaan yang telah menggerogoti pikirannya "Profesor Han, bisakah anda ... tidur denganku malam ini?"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Asha update, niatnya ngga mau update sekarang soalnya Asha lagi sakit😔
Eh, tapi tiba-tiba ada ide, makanya Asha nulis lagi...
Maaf kalo kependekan, part selanjutnya panjang kok😅, tapi ngga janji bisa cepet😣
Do'ain aja semoga bisa cepet sembuh, kalian juga sehat-sehat selalu yaa...