_____________________________
Happy Reading!
_____________________________
•
Sejak bertemu di Elegical setahun yang lalu, Hares sadar bahwa Riley tidak pernah main-main dengan ucapannya. Maka ketika gadis itu berteriak akan membunuhnya, Hares tahu Riley serius. Apalagi saat gadis berambut hitam itu berderak maju sambil mengacungkan pisau. Karena kelalaiannya satu detik, lengan Hares tersayat sekali. Ringisan perih lolos dari bibirnya. Sesuatu yang jarang terjadi kecuali jika lelaki itu mengendurkan pertahanan.
"Riley!"
Pisau di tangan Riley kembali melayang, kali ini mengenai pergelangan tangan Hares. Luka-luka yang diterima tidak dalam, tapi tetap menorehkan darah. Kaki Hares bergerak mundur, tentu dibarengi dengan Riley yang semakin maju.
"Kau gila?!" Hares memekik. Tatapannya panik. "Kau yang psikopat di sini!"
Meski berteriak, suara Hares bak pergi dibawa hening. Ini karena jalanan komplek telah sepi. Tak ada siapapun yang lewat sejak tadi. Hares hendak menangkap tangan Riley, tapi tanpa diduga, gadis itu menendang kakinya. Tubuh itu rubuh ke tanah dengan posisi setengah duduk. Tidak mau menyisakan celah waktu, Riley cepat-cepat duduk di atasnya, memblokir lelaki itu agar tak bisa bangkit.
Insting Hares bergerak cepat saat pisau itu ada di depan hidungnya. Ditepisnya tangan Riley kuat, mengakibatkan pisau itu tercampak ke samping. Setelah benda tajam itu hilang dari kontrol, Riley mengerjap, seolah kewarasan kembali lagi padanya. Namun sama seperti Hares, nalar gadis itu berjalan cepat. Tangannya terulur, hendak meraih pisau tapi kali ini dia kalah. Hares lebih dulu melempar pisau itu lebih jauh.
"Cukup." Lengan Hares membebat Riley erat. "Kau melewati batas."
Gadis berambut hitam itu memberontak hebat. "Lepaskan aku!"
"Kenapa kau seperti ini?"
"Hares gila! Lepaskan!"
"Apa yang kau inginkan? Apa yang kau cari? Kenapa kau mau membunuhku?" Hares balas beruntun. "The perfect Riley should be a good girl."
"Good girl, cih!" pekik Riley. "Jangan berekspektasi aku menuruti kalian semua! Aku sudah muak!"
"Tidak ada yang memaksamu."
"Berhenti sok tahu dengan hidupku, sialan! Apa kau tahu sejak dulu aku sudah diatur-atur?! Kau tahu bagaimana ibuku memperlakukanku?! Sialan! Hanya Daddy yang peduli tapi sekarang dia juga pergi! Bajingan, kalian semua sama saja!"
Emosi Riley yang tumpah itu membuat Hares tertegun. Lelaki yang masih berbaring di tanah itu menatap gadis di atasnya dengan ekspresi serius. Riley tidak pernah seperti ini di depan orang-orang. Dia hanya meledak di depan Hares saja.
"Dia meninggalkanku! Dia pernah bilang akan terus bersamaku tapi sekarang dia tetap pergi!"
"..."
"Dan kau berani-beraninya sok tahu tentangku?! Kau bahkan tidak tahu seberapa benci aku pada hidupku sendiri! Kau juga menghancurkan hidupku sama seperti dia!"
"Kau mau bertemu dengan ayahmu?" tanya Hares dengan nada pelan.
Riley menatapnya sengit. "Kau bahkan tidak tahu siapa ayahku. Di mana dia sekarang dan apa yang dilakukannya. Jangan menipu!"
Hares melepaskan belenggu lengannya, membiarkan Riley cepat-cepat bangkit dari atas tubuhnya. Gadis itu berdecak sebal. Napasnya tersengal-sengal meski pandangannya setajam bilah.
YOU ARE READING
𝐌𝐎𝐎𝐍𝐀: 𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐢𝐠𝐦𝐚
Romance𝓓𝓪𝓻𝓴 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 [𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴❗: Mengandung beberapa scene kekerasan] "𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐜𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬𝐭 𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞." . Riley Celeste menjalani hidup baru sebagai mahasiswa di Universitas Ad...
