"Terima kas-" baru saja Riley hendak meraih pintu mobil, Shiena lebih dulu memotong pembicaraan.
"Rai, sepertinya kau tidak bisa ikut masuk. Ada banyak barang-barang praktikumku di kursi belakang. Maaf ya?" Shiena mengerucutkan bibir. "Lain kali saja, oke? Kau bisa jalan kan? Fakultas kita sudah dekat kok, tidak sampai 300 meter."
Riley mengerjap. Dari ujung matanya, dia menelisik bahwa alat-alat yang Shiena maksud itu tidak terlalu memenuhi kursi belakang mobil. Namun kenapa gadis itu tidak mengizinkannya menumpang? Riley menggigit bibir. Damn. Dia tahu~ apa yang ada di pikiran Shiena saat ini.
Gadis itu tak mau Riley semobil dengan pacarnya.
Ckck. Siapa juga yang mau merebut laki-laki gila itu? Riley menciptakan senyum kembali. "Iya. Tidak apa-apa. Aku juga sudah biasa jalan kaki."
Shiena tersenyum. Dia menoleh pada kekasihnya. "Ayo jalan, baby."
Hares mengangguk. Lelaki itu sempat bersitatap dengan Riley sebelum kemudian menginjak pedal gas dan membawa mobil itu pergi dari badan jalan.
Ditinggalkan seperti itu bukanlah menjadi penyebab kedongkolan menjamur di hati Riley. Sikap Shiena yang baru ia sadari sekarang memang cukup mengejutkan, tetapi yang lebih membuatnya geram adalah fakta bahwa ia tidak punya petunjuk apapun tentang permainan yang sedang dilakukan Hares.
Apa dia benar-benar sudah menerima takdir bahwa Riley menolaknya? Apa dia jadi menikmati kehidupan perkuliahan sampai lupa dengan tujuannya sejak awal? Apa Hares memang jatuh cinta pada Shiena sekarang? Semua pertanyaan itu memenuhi relung hati Riley, tapi alih-alih berusaha menemukan jawaban, Riley memutuskan bahwa ia tidak akan ikut campur lagi.
Terlebih... kemarin ia sadar bahwa ayah Shiena juga terlibat dengan Moona.
Rasa ingin menjauhi Shiena langsung menggebu-gebu di hatinya. Toh sejak awal, dia juga tidak terlalu terikat batin dengan gadis cantik itu. Riley hanya pernah melindunginya sekali dari pengaruh Hares, tapi jika Shiena sendiri jatuh cinta dengan lelaki itu, memangnya apa yang bisa ia perbuat?
Riley menghela napas. Kakinya kembali melangkah menelusuri jalanan Universitas Adelaidne. Dia berusaha untuk menikmati alam di sekitarnya dan memikirkan kehidupan baru yang akan ia tata dari awal lagi.
Fck, Moona. Aku akan hidup sebagai Riley Celeste yang baru sejak hari ini.
•••••
Kala praktikum di laboratorium mikrobiologi telah selesai di siang hari, Riley dan Shiena yang pada dasarnya sekelas itu memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, belajar tentang materi kelas berikutnya.
Posisi duduk mereka yang dekat dengan pintu masuk ke lantai dua membuat Riley dapat menyaksikan lalu-lalang mahasiswa selama beberapa menit mereka ada di sana.
"Riley, minggu lalu, apa Madam Jenin ada memberitahu kalau kita akan kuis harian hari ini?"
Pertanyaan Shiena membuat Riley berhenti menulis. Gadis berambut hitam itu menumpukan lengan di atas meja. "Tidak ada sih."
"Benar-benar tidak ada kan?" Shiena yang tengah menggulir layar ponsel itu memberengut. "Tapi kenapa anak-anak sibuk sekali soal kuis harian di grup kelas?"
YOU ARE READING
𝐌𝐎𝐎𝐍𝐀: 𝐓𝐡𝐞 𝐄𝐧𝐢𝐠𝐦𝐚
Romance𝓓𝓪𝓻𝓴 𝓡𝓸𝓶𝓪𝓷𝓬𝓮 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂 [𝗪𝗮𝗿𝗻𝗶𝗻𝗴❗: Mengandung beberapa scene kekerasan] "𝐖𝐡𝐞𝐧 𝐲𝐨𝐮'𝐫𝐞 𝐭𝐫𝐚𝐩𝐩𝐞𝐝 𝐢𝐧 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐜𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬𝐭 𝐧𝐢𝐠𝐡𝐭𝐦𝐚𝐫𝐞." . Riley Celeste menjalani hidup baru sebagai mahasiswa di Universitas Ad...
S1 Chapter 15 - From Binding to Breaking (1)
Start from the beginning
