Panti asuhan Luel bukanlah panti asuhan biasa, mereka menampung berbagai macam mahkluk dan ras, luas tempat panti asuhan Luel pun seluas sebuah negara.
Namun, tidak ada yang tahu di mana letak dan seluruh informasi tentang panti asuhan Luel. Anak-an...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
✧~~~✧
"Hey."
Sosok pria berwajah serius dengan jubah coklat yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, lalu beberapa orang disampingnya yang tidak jauh berbeda itu menghampiri.
"Wah, wah, tidak kusangka kelompok Three Little Monsters itu beneran sekelompok anak kecil." Mahkluk setengah seidans itu maju dengan penuh percaya diri, mewakili teman-temannya untuk mengamati William, Leonie, dan Bianca dari dekat.
Alis William berkerut, sejak awal ia sudah menyadari banyak yang mengawasi dan mengikutinya, tapi tidak disangka salah satunya adalah mahkluk ras seidans.
Ras seidans adalah mahkluk yang hampir mirip dengan manusia, mereka kuat dalam hal bela diri fisik dengan senjata maupun tanpa senjata. Selain itu mereka juga dapat mempelajari ilmu sihir, dan memiliki umur yang panjang. Namun, mereka tidak pernah puas dengan diri mereka sendiri dan akan selalu terobsesi dengan kesempurnaan, mereka akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Karena itulah, ras seidans adalah salah satu ras yang berbahaya.
Tidak hanya William, kedua temannya juga waspada saat ras itu mendekati mereka.
"Dari mana kau tahu tentang Three Little Monsters?" tanya William, ia membuat barrier transparan yang melindungi mereka bertiga.
Kelompok si ras seidans tampak terkejut. "Rumor kalian sudah terdengar sampai lantai 62 dan lantai 65 loh, kalian tidak tahu?"
William, Leonie, Bianca terkejut, pantas saja sedari tadi mereka merasa diperhatikan saat, tapi bagaimana bisa rumor itu tersebar begitu cepat hanya dalam waktu sehari?
Dunia digital memang mengerikan, batin sang pemuda cilik berambut pirang itu.
"Cepat sekali, curiga kami bertiga akan punya banyak fans dalam waktu dekat," gumam Leonie.
"Jadi, apa tujuan kalian mendatangi kami? Tidak mungkin hanya untuk melihat langsung kami, kan?" tanya Bianca, dengan nada dan ekspresi tak bersahabatnya.
"Wow, galak amat. Santai dong," ucap pria seidans itu, "pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Maka, izinkan aku memperkenalkan diri. Namaku Mavendra, pria hampir berusia kepala dua dengan peringkat ke-38.546 dan-"
Mavendra menceritakan tentang kesempurnaan dirinya, meskipun tidak penting. Namun ia tidak didengarkan oleh mereka, apalagi teman sekelompoknya yang sudah terlalu muak.
Selagi mengabaikan Mavendra, seorang ras nephilim menghampiri mereka. Ia berkata dengan senyuman ramah, "Abaikan saja dia. Perkenalkan namaku Arthur, pemimpin kelompok ini. Maaf jika kedatangan kami mengganggu kalian, tapi kami tidak datang dengan niat jahat."
"Aku tidak percaya, Om," cibir Leonie. Ekspresi mereka bertiga sangat sinis, sudah trust issue lebih dulu. Meskipun Arthur ras nephilim yang merupakan ras manusia setengah malaikat, mereka tidak akan mudah percaya, apalagi sekelompok mahkluk asing ini adalah anak Panti Asuhan Luel.