Plot Twist ; an unexpected shit
Danisha ; the plot twist itself
_________________________________________________
Danisha Mahiswa, Bussines Woman yang memiliki zero experience dalam hal percintaan karena terhalang prinsip 'money comes first, men com...
"huh, hidup emang begini Danisha. Selagi bisa bernafas, yaudah jalani aja." Dia menepuk pipinya, "semangat Danisha." Ucapnya pada diri sendiri. Tapi sadar baru saja memanggil nama aslinya, Danisha kembali menitihkan air mata.
"Tapi kangen ibuu. Kangen dipanggil ibu." rengeknya, "Kangen Tanisha juga." Danisha kembali sesegukan. Menjadi manusia melangkonis bukanlah Danisha, tapi bayangkan saja sebagai dia jauh dari keluarga, bukan karena terpisah jarak atau benua tapi terpisah dunia, bertemu orang-orang seperti Takshaka dan Prita bagaimana Danisha tidak merana?
Tangis Danisha baru berhenti ketika perutnya keroncongan. Akhirnya dia memutuskan keluar untuk membeli makanan direstoran dekat apartemennya. Saat mengambil sepatu di rak depan pintu dia dikagetkan oleh suara bantingan pintu dari unit didepan kamarnya. Penasaran, Danisha mengintip dari lubang pintu, ternyata yang membanting pintu barusan adalah seorang wanita.
"Mbaknya kayaknya lagi PMS, banting-banting pintu. Apa gue perlu banting pintu juga? Gue lagi PMS soalnya."
Sebelum keluar dari pintu Danisha berdoa dalam hati agar hari ini dia tidak ketiban sial, tidak terlibat drama dan yang lebih penting tidak bertemu pemain lainnya. Semoga bisiknya sambil membuka pintu dan melangkah keluar.
"Loh..." seseorang yang baru keluar dari unitnya kaget melihat Danisha yang baru keluar dari unitnya juga. Danisha yang melihat orang tersebut juga tak kalah kagetnya, dia bahkan mematung di tengah lorong apartemen.
"Hai," sapa orang tersebut dengan senyum cerah.
"Sial." Danisha mengumpat. Apakah hidupnya sudah berubah jadi lelucon? baru saja dia berdoa, tapi doanya terbantahkan seperkian detik dia melangkah keluar. Danisha ingin menangis lagi, cobaan apa lagi yang dikirimkan padanya kini. Kesal sekali.
"Hei, kamu nangis?" orang tersebut mengambil langkah lebar, sedetik kemudian berhasil menangkup pipi Danisha dan mengelus mata bengkaknya sehabis menangis barusan.
Danisha tersentak, baru tersadar kalau dia sekarang sedang disentuh oleh dedemit, "Lepasin." Desisnya garang.
"Hem? Siapa yang buat nangis?"
"Bukan urusan situ. Lepasin." Danisha mencengkram kedua tangan yang tidak juga menyingkir dari pipinya.
"Demantara." Geram Danisha ketika pemuda itu tak bergerak dan hanya menatapnya lamat.
"Aneh," tatapan Demantara semakin dalam, "Ngapain disini. Harusnya kamu nggak ada disini."
"Lepas." Danisha memberontak brutal. Kekuatan Demantara ternyata tidak main-main beda dengan Takshaka yang sekali toyor dari Danisha berhasil membuatnya tersungkur ke kolam.
"Galak banget." Kekeh Demantara setelah berhasil menangkap tangan dan kaki Danisha yang menyerangnya, "Okey." Dia menyerah sembari mengangkat tangan, namun masih tersenyum geli melihat Danisha yang seperti kehabisan tenaga memberontak padanya.
"Ngapain kamu disini?"
"That's my question."
"Oh, aku udah setahun disini. Kamu kapan?" tanya nya remeh.
Danisha mengumpat, ternyata dia yang salah memilih habitat. Tapi bagaimana lagi kemanapun dia pergi pasti dia akan bersinggungan dengan mereka. Lihatlah contohnya, sekarang Danisha benar-benar percaya bahwa dunia ini hanya sebesar tanda titik. Titik!
"Pertanyaan ku belum dijawab." Demantara menarik lengan baju Danisha yang berusaha kabur. Danisha hanya mendesis dan memperpanjang langkahnya.
"Aakh." ringis Danisha ketika pipinya ditarik oleh Demantara. Danisha berbalik dan melotot, kaget karena dari jarak segini Demantara bisa menjangkau pipinya. Apa dia benar-benar makhluk halus? Titisan dedemit? Danisha kembali mengukur jaraknya berdiri dengan Demantara, hanya untuk menyadari fakta bahwa Demantara sangatlah tinggi dan dia sangatlah terlihat pendek. Danisha adalah orang yang percaya diri apalagi masalah tinggi badan, tapi sekarang setelah memasuki tubuh Gladis bukan hanya samantha dan rachel nya yang menyusut tapi juga tingginya! Dia tiba-tiba menjadi boncel.
"Bisa nggak usah pegang-pegang!" sentak Danisha ketika Demantara hendak menjangkaunya lagi. Ternyata tangan Demantara juga panjang, panjang seperti monyet, bukan, bukan—tapi panjang seperti
"Orang utan."
Demantara mengernyit, "Orang utan? dimana?" tanya nya bingung, kenapa tiba-tiba malah membahas orang utan.
"It's you." tunjuk Danisha sinis.
Demantara sedikit kaget, ditatapnya Danisha yang menukik alis dengan bibir sinis khasnya.
"Kamu," tunjuknya pada hidung Danisha, "Chihuahua." Balasnya gemas.
Danisha menganga, dia? Chihuahua? serius? Ibunya bilang dia mirip kucing anggora, sedangkan Tanisha bilang dia jelmaan singa betina. Tapi sekarang dia Chihuahua? tidak bisakah orang-orang menyamai nya dengan artis papan atas atau model papan atas? Kenapa harus binatang?! Danisha tentu tidak terima tapi lebih enggan lagi terlibat lebih lama apalagi dengan Demantara. Akhirnya dia memilih bungkam dan kabur dari hadapan Demantara. Memang dia terlihat pengecut, tapi lebih mudah berhadapan dengan Takshaka dibanding Demantara. Demantara itu selain mirip dengan bos brengseknya di dunia nyata tapi dia juga lain cerita. Danisha tidak pernah merasa menang melawan bosnya, karena dia adalah bos sedangkan Danisha adalah kacung, terlebih mulut bos nya lebih tajam dibanding mulutnya dan Danisha merasa Demantara juga demikian. Danisha merasa kesusahan untuk menghadapinya, apalagi sekarang saat Demantara dengan mudah menariknya masuk kedalam lift dan mengurungnya disana. She was trapped by orangutan!
"Jadi, kenapa kamu bisa nyasar disini?"
Bukan urusan situ kampret!
TBC
***
JANGAN LUPA VOTEE!!
Danisha dimata Demantara (Chihuahua)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Demantara dimata Danisha
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Huhuhu, ternyata banyak yang silent reader
Next 100⭐
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.