'Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi seorang anak saat orangtua nya sendiri mencaci dan mengutuk kehadirannya layaknya hama'
~Gladis
***
"Benar-benar tidak tau diuntung!"
"Kamu sengaja hah?!"
"Dasar anak tidak tau diri."
"Sialan."
Danisha mengepalkan tangannya saat serangkaian kalimat menusuk itu dilontarkan dengan kejam padanya. Perempuan itu terdiam dengan dada sesak serasa dihimpit diantara dinding-dinding dingin yang tidak menyisakan sedikitpun ruang untuknya menarik nafas.
"Jelaskan kekonyolan yang baru saja kamu lontarkan pada keluarga Takshaka!" Suruh Prita murka sembari menunjuk Danisha yang masih terdiam di ambang pintu. Bahkan tidak membiarkan untuk setidaknya mereka berbicara ditempat yang lebih privasi, seolah menginginkan agar semua penghuni rumah tau bahwa malam ini Danisha akan dikutuk karena kesalahan besar yang baru saja diperbuatnya.
"Kenapa diam? Tadi kamu dengan lantang menantang kami semua, dan melempari kami dengan omong kosong mu itu!" Danisha balas menatap Prita yang terus menatap nya nyalang. Dia diam karena kaget bahwa wanita yang berkodrat sebagai ibu itu begitu dengan tega menyalangkan caci makian pada putrinya. Seorang ibu yang seharusnya memberi kasih malah melontarkan hinaan tampa belas kasih. Patutkah sekarang Danisha pertanyakan apakah Prita ini benar ibu kandung dari Gladis?
"Lebih baik kita bahas ini esok pagi." Ucap Hartono menengahi.
"Nggak. Anak tidak tau diri ini harus tau kesalahan yang udah dibuat nya."
"Memangnya kesalahan apa yang udah aku buat?" Sela Danisha membuat Tiga manusia yang mengitarinya menatap kearahnya dengan tak percaya.
"Kamu barusan tanya kesalahan apa yang kamu buat?" Tanya Satria tak habis pikir.
"Kamu dengar? anak sialan ini bahkan nggak tau salah dia apa." Adu Prita menggebu pada suaminya.
"Gladis, kenapa kamu makin jadi anak yang nggak tau diri sih?" Cela Satria geram dengan tingkah Danisha.
"Nggak tau diri? Salah nya dimana waktu aku bilang nggak mau terikat lagi dengan Takshaka, dan berhenti jadi boneka mainan kalian." Ungkap Danisha kian berani menyentil hal sensitif itu.
"Jaga ucapan kamu." Sahut Hartono dengan wajah mengeras.
"Bukan aku yang harus menjaga ucapan ku, tapi seseorang yang baru aja berteriak dengan kata-kata kotor." Ungkap Danisha dengan sudut mata yang melirik remeh pada Prita.
"Anak sialan!" Amuk Prita menyadari sindiran tersirat dari tatapan Danisha. "Sudah ku bilang tutut mulut mu, brengsek!"
"Tolong berhenti melempar kata-kata itu!" Danisha menatap wanita itu dengan benci. Rasa marah serasa membludak ingin keluar dari dadanya. "Apa hanya karena ingin menuntut kebebasan ku, kalian dengan tega mencaci ku?" Dia menatap keluarga Gladis dengan mata memerah. Mengeleng tak habis pikir, Danisha terkekeh miris. "Siapa yang lebih sialan disini sebenarnya."
Ketiga orang itu terlihat berusaha keras mengontrol emosi mereka atas konfrontasi dari Danisha, dan Danisha memanfaatkannya untuk menyerang balik orang-orang itu.
ESTÁS LEYENDO
The Plot Twist
Chick-LitPlot Twist ; an unexpected shit Danisha ; the plot twist itself _________________________________________________ Danisha Mahiswa, Bussines Woman yang memiliki zero experience dalam hal percintaan karena terhalang prinsip 'money comes first, men com...
