30.☆

1.5K 71 7
                                    

Vanelly dan Mahen telah sampai kesuatu taman yang disana banyak orang dan anak kecil.

Mahen tipe cowo peka saat matanya tertuju tukang jualan ice cream pun pergi kesana, Sebelum pergi. Mahen pamitan sama Vanelly dan suruh duduk pojokkan bangku kursi taman.

"Nel gua pergi cuman sebentar, Gak lama. Lu duduk kursi sana ya. " Ujarnya lalu meninggalkan Vanelly sendirian, Karena perintah Mahen supaya duduk kursi sana pun dilakuin.

15 menit Mahen tidak kunjung datang, Vanelly mulai gelisah takut ditinggalkan sama kakaknya.

Berulang kali Vanelly terus menelfonin Mahen, tetapi hanya memanggil.

"Kak ... Kamu kemana? Anel takut disini, Anel mau pulang. Anel  udah nelfonin kakak loh. " Ujar pasrah Vanelly.

Saat-saat lagi telfon tiba-tiba ada seseorang yang ngebekep Vanelly.

Berakhir Vanelly dibawa orang asing dengan baju belum diganti, Mahen memang sengaja ngajak ke taman langsung dari pada ganti baju dahulu.

Mobil bmw pun pergi, Dan saat pergi Mahen baru tiba, Dan melihat Vanelly sudah tidak berada kursi taman.

"Vanelly!! .... " Teriak Mahen, Mahen tak menyerah. Dirinya langsung menelfon bodyguard dan seseorang terpenting untuk mencari keberadaan Vanelly(Awan).

"Sabar Nel, Gua lagi berusaha. Gua bakal habisin orang yang sudah nyulik lu. " Ujarnya, Mahen juga minta pertolongan gang Havoc Heralds dan Street Serpent's.

Ia tau habis ini pasti bakal ada keributan antara dua gang motor tersebut.

Mahen yang sudah telfon Langit, bodyguard, dan Bumi.

Ada 40 menitan mereka datangnya, Saat Langit melihat Mahen terduduk nyesel dan sedih pun dihajar langsung.

"BANGSAT LO! LO EGOIS TAU GA HEN?!! SEKARANG ADEK GUA DICULIK GARA-GARA LO!!. " Bentak Langit setelah pukul Mahen.

"LO GILA NGIT, LIAT SITUASI! JANGAN MAIN HAJAR ANAK ORANG!!." Lerai Kaindra, Setelah untuk menahan amarahnya Langit bergegas balik ke gangnya.

"Maaf gua tadi kebawa amarah. "

"Gapapa, Tenang." Mengangguk lalu Javian ngebantu Mahen berdiri.

"Jadi rencana kita apa buat menemukan penjahat nya?. " Tanya Dazha, Bumi sedari tadi berdiam diri, Ia tidak mau mengikut campur urusan ini, 'cih perempuan itu masih dipeduliin? Semoga lo mati' batinnya.

"Gua tadi nanya ke salah satu orang disini, Katanya tadi ada mobil bmw putih pergi kearah jl.madiumer288. "

"Terus lo nanya lagi ga sama orangnya pergi kemana lagi mobil bmw?." Tanya Dazha mendapatkan gelengan dari Mahendra.

"Mustahil kita nemuin wanita seperti Awan. " Angkat bicara Bumi, Langit sama Mahen natap tajam kepada Bumi.

"Bukannya iya kan? Kalau bisa mati. " Ujar Bumi tanpa melihat situasi.

"Anj, Bukannya bantu malah nyumpahin, Seharusnya lo lebih panik dari pada kita. Lo pacarnya, " Tukas tegas Raga.

"Ya biarin, Toh sekarang Awan sudah pacaran kan sama Mahen?. " Asal ceplos lagi, Mahen yang tidak terima pun memukul Bumi.

Mereka ngepisahin Bumi dan Mahen, Apalagi disana banyak orang. Ga enak jika dilihat berantem.

"Udah!, Lo Bumi jaga congor lo!, Dan Mahen tahan emosi lo. " Ucapan Gevan, Baru kali ini Gevan ngangkat bicara seberani sama ketua gang.

"Heh lo Van, Gua ini ketua dan lo sekretaris. Berani lo bilang gua congor-?. " Bumi bersiap untuk baku hantam sama Gevan.

"Lo gila! Sadar, Kita lagi mikirin nemuin Awan bukan malah berantem. Lebay lo. " Ujarnya sekali lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

He's Past Is Back [ ON GOING ]Where stories live. Discover now