10.☆

2.9K 144 48
                                    

Awan yang sekarang sudah berada di rumah Tante Elma pun langsung ke kamarnya

Langit yang berada di ruang tamu meliat perbedaan dari Awan khawatir karena Awan biasanya akan ngurung diri dan membatasi dirinya ke semua orang termasuk keluarga sendiri

Mengerutkan alis, Dengan wajah khawatir "Ada apa-apa, Gua harus cek Awan bisa-bisa dia ngurung diri. Gua yg disalahin lagi" Batinnya, Mulai berjalan kekamar Awan

Sesaat Awan sudah masuk kekamar dengan sedikit dobrakan kecil. Tak lama Langit mengetuk pintu kamar

Tok tok "Wan buka. Gua dengar isakan lo" Ujar Langit sedikit lantang

Pintu pun terbuka. Memperlihatkan seorang perempuan dengan mata bengkak dan isak tangis kecil yang masih terdengar dikuping

Langit mendekat dan mengangkat wajah Awan. Langit kaget wajah Awan sedikit pucet dan mata nya yang bengkak

Tanpa bicara apapun Langit membawa Awan kepelukan "Tenangin diri lo. Jangan nangis kasian mata lo," Ujarnya

Awan tidak menjawab ujaran Langit, Tetapi diri ia merasakan kehangatan.

"Hapus mata lo itu, Kita kebawah sekarang karna teman gua mau main disini sekalian nginep katanya"

Awan mengangguk ucapan Langit. "Coba senyum jangan cemberut mulu kasihan muka lo entar jadi monyet cemberutan" Sedikit becanda agar suasana tidak hening karena cuma Langit yang ngomong.

Dengan berat paksa Awan senyum. "Udah" Singkatnya.

"Ck. Lo masih nangis atau cemberut gua bawa lo di bawah kungkungan juga lama-lama" Ucap nya yang mesum itu

"Mesum lo, Gue bilangi Tante si" Pergi saja tanpa perduli kan Langit yang masih berdiri disudut sana

"Ngajak ribut anj" Nyusul Awan


"Ngajak ribut anj" Nyusul Awan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"WOI DEKK TUNGGU AELAH!" Teriak Langit serentak. Saat Langit sudah turun mendapatkan Awan berdiri seperti orang ilang dan disitu Langit melihat sosok laki-laki yang tak asing untuknya.

"Bintang?! Itu lo?? " Terkejutnya. Saat teman nya udah datang

"Hey bro sejak kapan lo disini? Dan di sebelah lo siapa?"

"Dia Kaindra anak mipa 4" Jawab Bintang

"Salam kenal bro, Gua Langit dan perempuan itu Adek sepupu gua" Langit menoleh ke Awan, tetapi Awan sudah tidak disitu lagi melainkan bermain bersama Eliza

"Eliza sayang kamu dimanaa" Memanggil anak perempuan itu

Eliza pun muncul dengan boneka digenggamnya, "Aku disini Tan"

Awan menyamperi Eliza "Mau main bareng Tante?" Tanya Awan

Eliza mengangguk lucu" "Mauuu" Sebelum melanjutkan omongannya Eliza menatap 2 lelaki bersamping sama Langit "Om itu siapa?" Tanya Eliza

"Mereka berdua teman Om. Sini Eli kenalkan diri kamu" Senyum usil sembari tangnya yg nyuruh Eliza kesana

"Oteyy" Eliza pun ke Langit

"Cih menganggu saja lo lang" Sinis Awan yang sekarang sudah melipat tangannya.

Menggubris sinisan Awan, Langit malah fokus kepada Eliza yang sudah dkt dngn Kaindra teman Bintang

"E-eee busett dah tuh bocah langsung deket sama Kaindra njr" Terpelongo saat Eliza langsung akrab dengan Kaindra

"Aloo~ Ka aku Eliza"

"Halo juga cantik. Pannggil ka Kaindra yaa"

"Dan ka Bintang juga" Sambung Bintang

Kaindra setelah memangku Eliza pun malah salfok sama Cewek yang berdiri di tembok. Yup itu Awan, Cewek yang barusan ia lihat di sekolah

"Ternyata adeknya Langit, Gua dekatin boleh tuh." Gumam Kaindra yang masih menatap teduh Awan

"Wawa sini lo ngapain diri ditembok. Kek orgil sumpah, Kayak bukan adek gua"

Awan yang kesal pun menghampiri Langit dengan menghentak kaki "Kenapa lu panggil gue? Kangen lu?" Senyum goda

"Najis gua kangen sama modelan lo, mending gua kangenin Theana" Jawab ketusnya

"Woy inget beda agama sama Theana, dan Theana sudah punya pacar seiman"  Ungkap Awan. Disitu Langit gereget sama jawaban Awan

"Cih dari pada lo.." Langit mau berkata pun keinget bahwa Awan baru baikan

"Apa hah??" Nantangnya

"Gak jadi"

Gak jelas lo sat, Au ah Eli main sama Tante aja ngapain disini bareng kuman"

"Deh katain gua kuman"

"Gak terima? Fakta bre. Lo itu kuman yang selalu bertebaran"

Langit hanya diam tidak melanjutkan debatan diri sama Awan

"Eli ayo temani Tante makan cemilan di kamar sambil nonton Umar dan Hanna" Menarik tangan Eliza tetapi Eliza menolak

"Hahaha di tolak sama bocil. Duh kacien," Katain Awan

"Bacot. Udah gue mau nonton dracin, Awas lo ke kamar gue cuma mau minta cemilan doang gue tampol pake panci merah" Pergi begitu saja tanpa berkata lagi.

"Sialan di ancam gua, bodo lah. Awas lo klo ada setan manggil gua ke kamar lo" Ancam balik

Awan berhenti sesaat dan berbalik badan "Wehehe a-anu jangan gitu dong, Gue kan takut" Cengengesan tak jelas

"Gada setan, Kalaupun ada setan yang setan itu lo"

"Idih bajingan" Siap-siap menghantam Langit

"Gak ada setan. Ada setan gua suruh Kaindra ke kamar lo suruh temani" Ujarnya

"Nyenyenye udah bye!" Pergi begitu alay dikit


Bersambung....


PART INI SERU?? MAAF GAK UP YA, BTW PANGGIL AKU DHYSHA YAA JANGAN AUTHOR LAGII..ෆ⁠╹⁠ ⁠.̮⁠ ⁠╹⁠ෆ


Continue or not


Bumi&Awan


Bumi&Kiara

Jangan lupa vote dan komen supaya ngehargai karya aku, terimakasi sudah menunggu update'an aku🤗

#TBC

He's Past Is Back [ ON GOING ]Where stories live. Discover now