11🎀

128 68 14
                                    

Malam ini terasa berbeda, rumah menjadi ramai karena kehadiran Naomi. walaupun, Naomi yang awalnya ia malu-malu itu menjadi aktif. kelana tidak merasa cemburu karena, itu hanya sifat anak kecil.

"Oiya nak, kamu nanti mau kuliah?" tanya Aldara.

Naomi langsung berhenti saat ia sedang bercanda dengan rafka.

"Engga, tan."

Semuanya langsung diam. "Yaudah gapapa, banyak cara biar masuk kuliah, asal, Naomi rajin belajar dan giat! kita percaya sama kamu, nak." ujar rafka.

"Na juga gamau kuliah ah."

Semuanya langsung tertuju pada kelana.

"Na malas untuk mikir lagi, na gamau, na malas malas malas."

"Emang mamah sama papah nyuruh kamu kuliah?" tanya Aldara.

"Oiya ya, mamah sama papah ga pernah suruh na kuliah, jadi, na ga akan kuliah deh."

"Mau ngapain kamu kalau engga kuliah?" tanya rafka, yang berhasil membuat hati Naomi sedikit sakit mendengarnya.

Aldara dan kelana yang paham, langsung mengalihkan topik.

"Papah, gimana kalau kita makan malam di luar? ini mumpung masih jam 8, belum terlalu malam." ucap kelana.

"Tadi kan kita udah nyemil, na." jawab Naomi.

Kelana langsung cemberut, ia ingin makan malam di luar bersama keluarganya. ya, termasuk Naomi. kelana menganggap Naomi ini kakaknya sendiri.

"Boleh tuh, ayo kalian siap-siap, pake baju yang panjang, dingin di luar." ucap rafka.

"Ayo lah, mamah juga mau ini."

"Yeay." ucap kelana.

"Sekarang, kita siap-siap ya. ayo nomi ke kamar." ajak kelana.

"Tapi, gue engga ada duit lagi, na." ucap Naomi dengan kepala yang menunduk.

Aldara langsung menghampiri Naomi lalu ia usap kepala Naomi. "Nak, kamu bersama kita, engga usah bilang engga ada uang lah, dan lain-lainnya."

Naomi mendongak, "Tapi, Naomi udah banyak ngerepotin kalian."

Setetes air mata lolos terjun dari mata Naomi.

"Nomi, lo udah gue anggep kaya kaka gue sendiri, udah ya hapus air matanya, jelek ih nangis gitu." ucap kelana sambil mengusap air mata Naomi.

"Berpelukan." ucap rafka lalu mereka berpelukan.

"Udah udah, ayo kita siap-siap." ucap Aldara.

"Siap mah."

"Siap tan."

"Naomi, panggil nya mamah sama papah aja, engga usah Tante om apalah itu, ya cantik?"

"Engga apa-apa?" tanya Naomi.

"Gapapa dong sayang, kami seneng." jawab Aldara.

"Yaudah ayo kapan kita siap-siap nya ini." ucap kelana.

"Aduadu, ada yang ga sabar banget ini." ucap rafka.

"Iyalah ga sabar, orang ini pertama kalinya nanti makan di luar bersama Kaka, hehe."

"Yaudah ayo."

Lalu, mereka pergi bersiap semuanya.

Saat di kamar kelana, Naomi diam. ia merasa sangat beruntung sekali mengenal kelana, beruntung mendapatkan kasih sayang yang luar biasa juga oleh orang tua kelana.

"Nom, lo mau pake ini atau ini?" tanya kelana, sibuk memilih pakaian yang panjang.

"Lo mau pake yang mana, na?"

Milikku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang