-Aku Lupa-

6 1 0
                                    

Happy reading🪷🪷🪷

Mereka cek out dari hotel tersebut jam sebelas siang. Karena pesawat mereka akan berangkat jam dua siang. Sebelum ke bandara keduanya menyempatkan untuk makan siang dahulu di sebuah restoran.

Setelah makan siang, keduanya diantar oleh supir hotel untuk ke Bandara. Mereka menunggu sebentar di ruang tunggu keberangkatan. Ketika jam dua siang mereka dipanggil untuk berangkat.

Mereka sampai di Bandara Soeta pada sore hari. Ben memesan taxi online untuk mengantar mereka ke apartement.

Taxi online tiba, Ben memasukkan kedua koper mereka ke mobil. Selanjutnya mereka masuk ke mobil dan duduk di kursi penumpang.

Sepanjang perjalanan, Andrea tertidur karena ia merasa lelah. Sebaliknya Ben memeriksa pekerjaan kantor yang sudah dikirim oleh temannya Panji di ponselnya.

Taxi online mereka tiba di depan gedung apartemen mereka. Andrea pun terbangun dari tidurnya. Ia merasakan sedikit segar sehabis tidur tadi. Ia membantu suaminya mengeluarkan koper mereka. Ben akhirnya mengambil koper dari tangan istrinya dan membawanya sendirian.

Andrea pun akhirnya berjalan di depan Ben. ketika sudah di depan unitnya. Andrea membukakan pintu untuk Ben masuk terlebih dahulu dan disusul dengan dirinya.

Ia menghidupkan lampu dan berjalan menuju sofa dan duduk disana. Ketika ia ingin ke dapur, ternyata suaminya sudah membawakan segelas air es untuk istrinya.

“Terima kasih ya sayang tau aja kalo aku haus” Andrea mengambil gelas berisi air es tersebut dari tangan suaminya.

Ben sudah duduk disamping Andrea sambil meminum air es yang ia ambil dari kulkas.

“Sayang, besok aku langsung kerja. Kamu gimana? Enggak apa-apa sendirian di apartemen. Atau kamu mau ke rumah Iris. Nanti ketika aku pulang kerja, aku jemput kamu disana” ucap Ben kepada istrinya.

“Enggak usah sayang. Oia aku hampir lupa, kemarin Windi-kakak iparnya Iris meminta aku membantunya di toko kue milik Iris yang di handle olehnya untuk menjadi karyawannya disana.”

“Yasudah jika kamu ingin membantu Windi di toko kuenya. Aku mengijinkannya supaya kamu juga ada kegiatan.”

“Iya makasih ya sayang, kamu mengijinkan aku . ia supaya aku enggak bosan juga di rumah. Soalnya Iris sekarang lagi hamil muda jadi untuk sementara waktu Windi lah yang mengurus toko kue milik Iris.”

Setelah berbicara seperti itu Andrea ke kamarnya. Ia membuka kopernya dan mengambil oleh-oleh yang akan ia berikan kepada Iris dan Windi. Ia juga memisahkan oleh-oleh untuk teman kantor Ben.

Ia juga mengeluarkan baju kotor dan meletakkannya di keranjang baju kotor yang terdapat di belakang ruang cuci.

Setelah bersih-bersih mereka pun keluar untuk mencari makan malam. Ternyata tidak jauh dari apartemen mereka ada tempat makan tenda yang menjual aneka makanan pecel ayam dan seafood. Akhirnya mereka memilih makan di tempat tersebut.

Andrea memesan pecel ayam, cah kangkung dan cumi asam manis serta es jeruk. Ben memesan pecel ayam sajadan es jeruk.

“Kamu mesannya dikit banget, dilarang minta ya.” ucap Andrea memperingatkan suaminya.

“Idih pelit banget sih, emangnya kamu abis apa makan segitu banyaknya. Aku minta sedikit lah.” bujuk Ben.

Akhirnya pesanan mereka datang . setelah itu Andrea menaruh cah kangkung di piring suaminya dan dibalas dengan simbol saranghae  dari Ben.

Setelah kenyang mereka kembali ke apartemen mereka dengan berjalan kaki. Ketika mereka sedang jalan kaki, ada seorang bapak tua yang sedang berjualan pisang dengan sepedanya.

Love is not enoughWhere stories live. Discover now