13 What's Going On?

903 95 18
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my story...!!!!

Ada yang nungguin Ariana dan Darren???

Siap-siap karena author bawa kelanjutannya hari ini. Jangan lupa VOTE dan kasih komentar yang banyak yaa... Kita ramaikan lapak ini 😍

Hope you guys enjoy it, let's check this out.

Enjoy and happy reading...

*
*
*

Malam ini Ariana tidur dengan pulas setelah menghabiskan harinya dengan penuh aktivitas. Ia harus mengurus keluarganya yang tidak tahu perasaannya lalu berdebat dengan suaminya, dan berakhir mengisi sendiri perabotan di dalam kamar. Belum lagi sifat suaminya yang terlihat menyebalkan itu. Belum apa-apa, Ariana sudah muak melihat foto-foto Ralinda yang terpajang di seluruh sudut rumah. Padahal Darren sendiri yang bilang kalau rumah itu boleh menjadi miliknya. Tapi Ariana justru merasa seperti tamu di rumahnya sendiri.

Sementara Darren di kamarnya terlihat masih terjaga sambil menatap foto Ralinda dengan penuh perasaan. Diusapnya foto itu penuh kelembutan seakan istrinya masih hidup.

"Maafin aku Sayang, rumah kita harus dihuni sama orang lain sekarang," gumam Darren penuh rasa bersalah. Sejak pertama kali bertemu dengan Ralinda, ia sudah berjanji pada dirinya sendiri kalau Ralinda akan menjadi satu-satunya dalam hidupnya. Tapi kini ia tidak bisa menepati janji itu karena kehadiran Ariana dalam hidupnya.

***

Pagi ini Ariana menyiapkan sarapan berupa sandwich isi telur sederhana. Ia tidak terbiasa sarapan dengan makanan berat sehingga lebih memilih mengkonsumsi makanan ringan. Saat itu Darren datang dan melihat apa yang dilakukan Ariana.

"Apa?" tanya Ariana karena Darren hanya diam memandangi meja makan.

Darren tidak mengatakan apapun dan hanya mengambil air lalu meminumnya sambil berdiri.

"Seburu-buru apa sih sampe minum sambil berdiri?" ujar Ariana terlihat tidak suka dengan cara minum Darren.

Mendapat teguran dari Ariana tidak membuat Darren bergeming. Pria itu justru terdiam seperti patung di tempatnya. Hal itu membuat Ariana hanya mengerutkan alis heran.

"Saya buat sandwich telur, sarapan dulu kalo mau," ujar Ariana akhirnya mulai duduk di meja makan.

Namun bukannya merespon Ariana, Darren justru langsung pergi dari sana meninggalkan istrinya. Ariana sampai melongo dibuatnya.

"Dih, ngeselin banget. Udah ditawarin, seenggaknya basa-basi kek," gerutu Ariana merasa bodoh telah menawari makanan untuk Darren. Jika tahu tidak akan digubris seperti itu, lebih baik tidak usah ditawari saja sekalian.

Sementara Darren yang saat ini sedang berjalan menuju mobilnya tampak mengeraskan rahangnya. Entah apa yang ada dalam pikirannya saat ini, yang jelas perkataan Ariana telah mengusiknya.

***

Hari-hari awal pernikahan Ariana benar-benar jauh dari ekspektasinya. Dulu Ariana selalu bermimpi akan memiliki kehidupan romantis di awal pernikahannya, menghabiskan waktu bersama suami, pergi berbulan madu ke tempat-tempat yang indah dan menjalani hari-hari menyenangkan di rumah baru pengantin. Tapi apa yang dialami Ariana sekarang justru terbalik dari mimpinya.

Tidak ada kehidupan romantis karena Ariana justru memiliki suami yang masih sangat mencintai mantan istrinya. Mereka juga tidak pernah menghabiskan waktu bersama karena tak ada cinta diantara keduanya. Tidak ada bulan madu karena baik Darren maupun Ariana lebih tertarik menyibukkan diri masing-masing dengan urusan pekerjaan. Tidak ada hari-hari menyenangkan di rumah karena Ariana justru tinggal di rumah lama suami dan mantan istrinya yang memiliki banyak sekali perabotan dan foto-foto si mantan istri.

Not A Surrogate WifeМесто, где живут истории. Откройте их для себя