GUARDIAN DEVIL |07

549 35 7
                                    

Bel tanda pulang sekolah berbunyi nyaring, suara melengking dari benda itu membuat siswa siswi berbondong-bondong keluar dari dalam kelas masing-masing. Sementara itu Erhan dan ketiga sahabatnya sudah lebih dulu keluar dari kelas dan tepatnya sekarang mereka berada di parkiran.

"Katanya lo mau bikin tuh cewek jatuh cinta, tapi lo harusnya sadar Han. Sikap lo tadi malah bikin dia ilfil," ucap Bara.

"Biarin gue gak perduli," jawab Erhan acuh tak acuh.

"Erhan pasti punya caranya sendiri, kita tinggal nunggu hasilnya apa sohib kita ini berhasil atau tidak," sambung Deon seraya merangkul pundak Erhan. Erhan mengedikkan bahu, melepas rangkulan sahabatnya itu. Dan menunggangi kuda besi yang sedari tadi terparkir di sebelahnya.

"Wih, motor baru nih!"

"Yo'i man hasil gue malak," tanggap cowok itu antusias.

"Motor siapa tuh?" tanya Bara penasaran.

"Calon bini, hehe."

"Ngeri-ngeri sedep lo punya calon bini," celetuk Keisha, pun bersiap-siap menaiki motor sportnya. Keempat cowok tampan nan rupawan itu pun meninggalkan area sekolah menuju rumah masing-masing. Tanpa menyadari Gizella dan Reina yang memperhatikan mereka sejak tadi. Gizella menceritakan kepada Reina perihal motornya yang jatuh ke tangan Erhan. Gadis itu mengerucutkan bibir, menahan rasa jengkel dalam hati serta meremas roknya.

"Itu cowok emang benar-benar licik! Kok bisa ya bokap lo jodohin cowok modelan gitu ke lo."

"Udahlah Rei, biarin."

"Trus lo mau-mau aja gitu jadi babu Erhan? Emang lo seyakin itu dia bakal kasih balik motor lo?"

Gizella terdiam mendengar penuturan Reina. Entahlah omongan Erhan bisa dipercaya atau tidak. Cowok itu terlihat sangat meyakinkan asalkan Gizella mau menuruti semua perkataannya.

Oke, Gizella akan mengikuti alurnya. Namun seandainya Erhan tak menepati janji, Gizella sendiri yang turun tangan memberi hukuman pada calon suaminya.

*

Kedatangan Erhan di rumah disambut kedua orang tuanya yang baru pulang dari Amerika. Mereka melepas rindu dengan pelukan hangat.

"Kok cepet pulangnya?"

Mendengar perkataan sang putra membuat Kendrick menatapnya dengan tampang sedikit kesal.

"Kenapa, kamu gak suka papa sama mama pulang lebih awal. Mau keluyuran kamu?" tanya Kendrick nampak mengintimidasi.

Putranya ini nampak tidak ada takut-takutnya sama sekali, ya Kendrick sadar itu turunan darinya. Lihatlah respon putranya justru tertawa kecil.

"Enggak pa, bukan gitu."

"Pintar ngeles kamu. Erhan, sebentar lagi kamu bukan anak SMA. Papa mau kamu membantu papa mengurus perusahaan. Papa gak mau kamu keluyuran gak jelas di luaran sana. Cukup sudah kelakuan kamu yang membuat papa pusing, bolak balik ke sekolah hanya karena surat panggilan yang kamu buat! Ingat, kalau bukan karena uang papa kamu sudah pasti dari dulu dikeluarkan dari sekolah!"

Erhan menganggukkan kepala. Memutar bola mata malas. Ia tidak suka diatur. Cowok itu segera beranjak hendak masuk ke dalam kamar daripada terus mendengar ocehan papanya. Meskipun demikian mau tak mau ia harus menuruti kemauan papanya. Di balik kelakuan nakal Erhan, Erhan juga tidak mau jadi orang gagal di masa depan. Maka dari itu ia harus belajar mulai sekarang, yang menurutnya pantas untuk dipelajari.

"Erhan." Panggil Esha kepada sang putra. Erhan membalikkan badan menghadap sang ibu.

"Ingat, kamu sudah mengikat seorang gadis. Jadi mulai sekarang harus belajar dewasa."

GUARDIAN DEVILWhere stories live. Discover now