3. Sekolah Baru

72 16 10
                                    

Malam itu Hayden dan Hyungseok mengobrol bersama. Bahkan mereka juga bercanda.

Gimana ya. Sama-sama orang introvert yang sefrekuensi gitu.

Sampailah pukul 1 pagi. Hayden menepuk keningnya teringat sesuatu.

"Mampus! Aku besok sekolah!" Pekik Hayden.

"Eehh??!! Maaf Hayden! Karena Aku.." Hyungseok langsung merasa bersalah.

"Nggak!! Bukan!! Kamu nggak salah Seokkie! Ah pokoknya Aku pamit pulang dulu ya! Dadaahh sampai jumpa nanti!!" Hayden menyempatkan menguyel sekali pipi Hyungseok sebelum dia pergi kembali ke rumahnya.

Hyungseok sendiri tersentak kecil karena tiba-tiba diuyel seperti boneka. Tapi kemudian dia tersenyum tipis merasa terharu karena mempunyai teman spek orgil.eh nggak.

Dia terharu karena akhirnya punya teman yang baik dan tulus ingin berteman dengannya tanpa memandang fisik dan status sosial.

"Andai bisa satu sekolah dengan dia.. dia pasti berada di sekolah paling mahal dan bergengsi di Seoul.." Gumam Hyungseok salah besar.

Dia berada di sekolah paling unik dan anti-mainstream di Seoul. Apalagi kalau bukan SMA Jaewon.

Disisi Hayden, dia kalang kabut menyiapkan perlengkapan sekolahnya malam itu.

Berkali-kali mengeceknya agar tidak ada yang tertinggal. Lalu tak lupa dia mengecek Gugel map agar tidak nyasar saat otw ke sekolah besok.

Setelah semuanya siap, Hayden bergegas tidur agar tidak kesiangan esoknya.

Keesokan paginya tepatnya jam setengah 7 lewat.

"BANGSYYAAATTTTT KEPAGIAAANN!! EH SALAH!! KESIANGAAANN!!" Dengan heboh Hayden berlari ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap.

Sungguh shibal sekali. Udah pasang alarm padahal. Nggak biasanya begini. Biasanya tuh begadang sampe jam 3 tetep bangun pagi dia.

Setelah siap-siap ala kadarnya, Hayden segera berlari menuju sekolahnya.

Kenapa nggak naik motor atau mobil? Belum punya SIM. Sebenernya pengen aja karena dia punya mobil.

Tapi Hyungseok bilang nanti ditilang Pipi Policii. Jadi Hayden memilih jalan kaki(berlari sekalian parkour) biar sehat.

Sesampainya di sekolah. Dia langsung jadi pusat perhatian.

Ya gimana ya? Ganteng sih. Eh enggak. Tapi iya loh ganteng. Jadi cegan dia tuh.

Banyak cewek-cewek yang mencari perhatiannya. Banyak juga para cowok-cowok yang iri melihat ketampanan(kecantikan)nya.

Kok bisa nggak tahu dia cewek? Orang dia nggak pake rok. Dia pakai celana. Kaya set baju praktek gitu. Warna Abu-abu.

"Hmm.. baru tahu di Korea ada baju mode tertutup begini di sekolahnya." Gumam Hayden menatap bajunya yang tampak tertutup itu.

Biasanya baju-baju di Korea kan terbuka. Lah ini kok agak syar'i.

Dia juga menatap pantulan dirinya di cermin. Obat tadi malam ampuh ternyata.

Obat apa? Bukan apa-apa kok. Cuma obat penumbuh rambut. Dia dimarahin Papi tercinta karena rambutnya pendek kaya cowok.

 Dia dimarahin Papi tercinta karena rambutnya pendek kaya cowok

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Begini rambutnya sekarang.

Hayden menghela napas dan memakai jaket abu-abunya lalu pergi menuju kantor kepsek.

Disisi lain, murid-murid dari kelas arsitek heboh karena ada murid baru di kelas mereka kata guru. Pindahan dari negara dengan pulau terbanyak. Konoha. Eh enggak. Indonesia.

"Cowok apa cewek ya?"

"Semoga cewek."

"Ngga ada cewek mau masuk kelas kita."

"Jangan mengatakan fakta yang terlalu jujur brader."

Sementara itu, seorang remaja laki-laki bernama Vasco hanya diam tak menggubris bersama salah seorang remaja laki-laki lain yang telinganya besar bernama Bumjae.

"Perhatian anak-anak. Kita kedatangan murid baru dari Indonesia. Karena dia berbeda negara dengan kita, mohon bantuannya untuk menjaganya ya!" Ujar Pak guru.

"Namaku Hayden Mallory. Salam kenal." Ujar Hayden dengan nada suara dingin.

Anak-anak arsitek langsung merinding dibuatnya.

Bau-bau aroma singa betina yang kuat.

"Silakan duduk di sebelah Bumjae, Hayden. Bumjae angkat tanganmu."

Bumjae mengangkat tangannya dan Hayden segera menuju ke sana.

Hayden duduk di sana tanpa mengatakan sepatah katapun. Dia hanya menatap lurus ke depan para Pak guru yang menerangkan materi.

"Pembelajaran yang cukup mudah.." Gumam Hayden yang mampu didengar Bumjae.

Apa? Mudah katanya? Hitung-hitung bangun dan jumlah seperti kalkulus dan matematika itu mudah katanya?

Bumjae tercengang.

Dan Hayden disuruh maju ke depan menyelesaikan soal dan menggambar bangunan yang akan dibuat sebagus mungkin.

"Pak guru nggak pernah seniat ini mengajar deh perasaan." Bisik salah satu anak arsitek.

Vasco yang wajahnya datar dan tampak cool itu dalam hatinya menangis karena tidak mengerti apa yang dijelaskan guru.

Luar biasanya. Hayden. Dalam 1 menit menyelesaikan soal panjang itu sekalian menggambar bentuk bangunannya.

"Jadi menurut saya, bangunan ini sangat bagus untuk diterapkan terutama di sekolah ini. Desain interiornya yang sederhana tetapi menarik.

Tak lupa juga dengan dekorasi tangga yang tidak membosankan dan ada modifikasi di setiap ruangan." Jelas Hayden tegas.

"Tapi bagaimana dengan bahan-bahannya? Aku tahu itu bukan urusan kita karena masih kelas 1, tapi tetap saja Aku penasaran bagaimana." Bumjae mengangkat tangannya dan bertanya.

"Itu gampang. Biar aku yang urus." Ujar Hayden.

Dia segera menulis beberapa bahan dan takarannya yang diperlukan untuk membangun bangunan itu.

Tak lupa dia menjelaskan alasan kenapa takarannya harus segitu dan campuran bahan-bahan apa yang harus digunakan agar bangunannya kokoh dirinci juga sekalian harga bahannya.

Pak guru yang melihatnya tersenyum bangga dan bertepuk tangan. Para anak arsitek yang lain ikut bertepuk tangan karena Hayden menjawab semua pertanyaan dengan cepat tanpa asal-asalan.

'Tuhaann.. bagaimana otaknya bekerja? Kan kerjaan anak kelas 1 belum sampe sedetail itu.. kok dia bisa menilainya dengan akurat?' Batin Bumjae tertekan.

'Huuwaa Vasco tidak mengerti apa yang mereka bahas!!' Batin Vasco menangis tertekan.

























'Huuwaa Vasco tidak mengerti apa yang mereka bahas!!' Batin Vasco menangis tertekan

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

TBC
SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT
SEE YA

Anak Nolep Mami Mencari Teman (Lookism X OC)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum