Happy reading
.
.
.
Vello menatap heran gadis di sampingnya saat ini, benar-benar gila batinnya.
Padahal saat ini sedang berlangsung pembelajaran tapi Sea dengan anehnya senyum-senyum sendiri sesekali tawanya terdengar mengganggu konsentrasi Vello
Dengan cepat Vello mendekat ke arah Sea berbisik emosi "sttt....sehari aja bisa normal gak lo? Kayak orang gila aja"
"Apasi, ganggu aja" Sea melanjutkan kegiatan anehnya sambil memasukkan permen milkita ke mulut
"Ini pelajaran Pak Erlan anjir, lo bisa anteng gak? Jangan makan pas pembelajaran tolol" desis Vello pada Sea
"Sea gak ganggu kamu ya Vell kam-"
"SEA, VELLO kalian tidak memperhatikan pembelajaran, sedang apa kalian?"
Kedua gadis itu langsung mematung di tempat, Sea dengan kesadaran penuh berdiri dari kursinya, sebenernya Sea takut dengan Pak Erlan ini, jujur saja Sea tidak akrab dengan guru dihadapannya
Bagaimana mau akrab, dengan mata pelajarannya saja Sea sangat bermusuhan apalagi dihadapkan dengan guru yang sangat kolot itu
Walau usianya terbilang sangat muda bagi seorang guru yaitu 27 tahun, namun pemikiran Pak Erlan sangat kuno dan galak menurut Sea, mungkin ini efek mata pelajaran yang ia ajarkan? Yaaa benar SEJARAH
"Pak ini salah Sea yang makan permen ini" Sea mengangkat segenggam plastik pembungkus permen yang telah kosong "terus Vello cuman negur Sea"
Vello kebingungan dengan hal ini, lantas menarik ujung baju Sea dan menatap nya khawatir
"sea gak perlu berdiri juga kali, gue juga salah" bisikan kecil itu keluar dari bibir Vello
Namun balasan dari Sea hanya seulas senyum simpul diikuti dengan gelengan pelan
Pak Erlan yang mendengar penuturan murid nya itu sedikit emosi, bisa-bisanya makan di jam pembelajaran nya
"Sea berdiri di depan tiang bendera sampai jam saya selesai!!!"
Ucapan Pak Erlan tenang namun tegas hal itu membuat Sea bergidik ngeri melihatnya
"Pak tapi saya juga salah disini" sela Vello sedikit menantang
Pak Erlan langsung menatap tajam Vello, keduanya saling bertatapan beberapa detik hingga Vello mengalihkan pandanganya ke arah lain
Sea yang mengerti situasi saat ini langsung menyela "Baik Pak"
Langkah Sea berhenti tepat di depan tiang bendera, di tengah terik matahari yang sedang panas-panasnya dirinya malah kena hukum Pak Erlan sungguh sial batin Sea
"Huffttt......jam Pak Erlan 1 jam lagi" matanya melirik arloji yang ia kenakan
Siang ini area lapangan tampak sepi tentu saja saat ini seluruh kelas sedang ada jam pelajaran
Pandanganya mengarah ke tiang bendera dihadapannya gadis itu tanpak melamun dan tersenyum, dirinya jadi teringat kejadian kemarin saat pulang sekolah
.
.
.
Java terus menarik pergelangan Sea kasar, secepat apapun Sea berlari langkahnya tetap tak bisa menyamai langkah Java
ВЫ ЧИТАЕТЕ
JAVASEA
РазноеJavaSea Laut Jawa? Bukan..... Bahkan Sea takut laut, Sea tidak bisa berenang, Sea tak pernah mengikuti kelas Berenang, Sea trauma....dia tak mampu melawan rasa traumanya. Namun bagi Sea laut sangat berarti untuk hidupnya, tanpa adanya kejadian di m...
