𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏𝟔

0 0 0
                                    

Tahun baru, lembaran baru, ya semuanya baru. Saat tahun baruan semua orang akan merayakan nya, mulai dari bakar-bakar jagung, ngumpul bareng temennya, makan-makan, foto-foto, main kembang api, atau bahkan jalan-jalan sama ayang itupun kalo ada.

Readers dirumah tahun baruan, ngapain biasanya? Kalo author sih dirumah aja, soalnya author jomblo dan author emang anak rumahan yang kalo disuruh keluar buat beli santan di depan rumah doang males banget.

Kek kata orang, new year, new me. Orang-orang berusaha buat berubah menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, entah itu etika, badan, gaya atau mungkin pola hidup. Kalo author sih, gak ada yang berubah sama sekali.

Tapi, disekolah. Tahun baru, semester baru, tugas memburu. Ya, awal semester di SMAHI diawali oleh Monica yang sedang berjalan santai menuju kelas. Gak ada yang berubah darinya kecuali tas, dia ganti tas. Tak lama kemudian, beberapa orang lainnya juga datang.

Setelah libur panjang akhir semester ganjil, membuat orang-orang yang gak rela hari libur berakhir masih belum bisa moveon dari pulau kapuk mereka yang empuk. Pagi hari di kelas X¹, diisi oleh obrolan para murid yang baru datang dengan cerita dan gosip selama liburan.

Ada juga yang saling bertukar oleh-oleh, ya itu lah Yaher dan Zikri. Mereka berdua sekeluarga, pergi ke Bali. Mereka membagi-bagikan coklat Panama yang terkenal enak itu, bestie bestie mereka pun pada senang dapat makanan gratis.

"Monica kek nya tambah tinggi deh," ujar Maira.

"Hehe iya, pas aku cek kesehatan. Tinggi ku nambah 3 centi, jadi sekarang tinggi ku 163 cm," jawab Monica.

"Assalamu'alaikum, pagi semua"

Seketika seisi kelas menoleh kearah pintu kelas, ternyata Hanin sudah datang dengan setelan pabrik seperti sebelumnya tak ada yang baru dari anak itu. Tapi, ada yang berbeda dari Hanin dan itu membuat seisi kelas shock parah.

"Kok, kalian makin pendek aja. Kamu lebih tinggi dari aku mon, kok sekarang malah tambah pendek." Hanin melihat teman-temannya seperti melihat kurcaci.

"Bukan kami yang nambah pendek, kamu itu yang terlalu tinggi Hanin!"

➳༻❀✿❀༺➳

Satu sirkel YCCA datang ke UKS buat ngukur tinggi badan, gak semuanya sih ada yang gak datang. Mereka mengukur tinggi Hanin, dan mereka kembali kaget.

"170!!? Kok bisa!!?" Teriak mereka.

Tinggi Hanin bertambah 10 cm, sangat mustahil untuk bisa tumbuh tinggi sampai setinggi itu hanya dalam waktu lebih dari 2 minggu. Lalu Zikri ikut mengukur tinggi badannya.

"179, kemarin kamu tinggi nya berapa?" Tanya Yaher.

"172, kemarin kami ngukur badan pake meteran punya Raden, Raden kemarin kan tinggi nya cuma 170 sekarang nambah jadi 176," jelas Zikri.

"Sekarang Raden kemana?" Tanya Hanin.

"3 hari menjelang sekolah, dia sakit," jawab Zikri.

"Hafa juga mau diukur?" Tanya Halwa.

"Boleh boleh." Hafa pun berdiri, Yaher dan Halwa menggunakan meteran dan mengukur tinggi badan Hafa.

"Apa?! 183 cm?!"

Hafa memang tinggi dari mereka semua, sebelum nya tinggi Hafa 179, dan dia bisa tumbuh tinggi secepat itu.

"Ish! Kok kalian tambah tinggi sampe segitunya sih?" Monica sangat kesal karena Hanin berhasil melampaui tinggi badannya.

Hanin merangkul bahu Zikri, dia tersenyum sinis kearah kurcaci kurcaci yang ada dihadapan mereka bertiga.

"Aww~, kasian deh ama cimit cimit ku tersayang, gak bisa tinggi. Wkwkwkwk." Hanin tertawa meledek mereka-mereka yang tidak bisa tumbuh tinggi.

Kisah Kasih Di SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang