𝐄𝐩𝐢𝐬𝐨𝐝𝐞 𝟏

21 2 1
                                    

Kriiiiinggg!

Kriiiiinggg!

Tep

Suara alarm yang cukup keras, berhasil membangunkan Hanin dalam sekejap. Dia segera bangkit dari tidurnya dan duduk sebentar diatas kasur, lalu dia segera berdiri dan masuk ke kamar mandi untuk mandi dan juga mengambil wudhu.

Setelah sholat subuh, Hanin segera memakai seragam sekolah nya yang sudah rapi dan sudah dia siapkan sejak malam tadi.

Hanin memandang seragam nya sejenak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hanin memandang seragam nya sejenak.

"Seragam ini terlalu waw untuk SMA yang letaknya disekitar perkampungan, tapi yaudah lah ya" batin nya, dia lanjut mengenakan seragam dan menyisir rambut panjangnya.

Dia memandang pantulan dirinya dicermin, wajahnya yang terlihat tegas, sorot mata yang tajam dan menusuk membuat Hanin lebih mirip laki-laki ketimbang perempuan.

Setelah selesai berbenah, Hanin segera mengambil tas nya dan keluar dari kamar untuk membantu ibunya membuat sarapan. Dia menuruni tangga dengan cepat hingga membuat suara langkah kaki yang cukup kuat, lalu dari arah ruang makan dan dapur terdengar suara wanita yang lembut tapi cukup kuat.

"Hanin, jangan lari-lari. Nanti jatoh" pesan wanita itu dan itulah ibu Hanin yang bernama Hozuki Tachibana.

"Hehehe, lagi semangat banget nih bu. Hanin kan mau sekolah setelah sekian lama di rumah sakit" sahut Hanin sambil terkekeh.

"Hhhhh, iya dehh. Ayo bantu ibu bikin sarapan"

Setelah sarapan dengan keluarganya, Hanin bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Hanin, obatnya jangan lupa diminum ya nak. Nih uang jajan kamu"

Ucapan barusan dilontarkan oleh ayah Hanin yang bernama Frizo, dia menyerah uang Rp. 100.000 pada Hanin. Walaupun sudah punya anak lima dan udah gede semua dan yang bungsu udah SMA bahkan udah punya cucu. Mereka masih awet muda karena umur mereka baru menginjak 43 tahun, mereka nikah muda karena perjodohan yang menghasilkan lima produk yang berkualitas, Hanin adalah salah satu hasil nya.

"Makasih ayah, Hanin berangkat dulu ya" ucap Hanin sembari menyalami tangan kedua orangtuanya.

"Assalamu'alaikum" pamit Hanin.

"Wa'alaikumussalam, hati-hati" balas Frizo dan Hozuki.

Hanin berangkat sekolah menggunakan sebuah motor yang agak berbeda dengan anak-anak SMA pada umumnya, ya kalian liat sendiri modelan motor yang mau dibawa nya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kisah Kasih Di SekolahWhere stories live. Discover now