IM NOT PROTAGONIS

10 1 0
                                    

Bara Berhasil membawa Jenifer pulang dengan susah payah, ia sangat marah saat ini bahkan Fredrick pun memilih untuk tidak ikut campur dalam hukuman apa yang akan Bara berikan kepada kekasihnya itu.

"Dasar wanita Keras kepala, memangnya dengan kau bertingkah seperti layaknya Jalang aku akan membencimu begitu? Kau salah Jenifer aku malah tidak akan pernah membuat mu pergi dari hadapanku lagi kau tau" ucap Bara kepada Jenifer yang kesadaran sudah hilang sepenuhnya.

Bara menelan Saliva nya susah payah, apalagi melihat baju yang dikenakan Kekasihnya itu sangat sexy.

"Kuatkan dirimu Bara, bisa-bisa jika aku menyentuh nya dia akan tambah membenci ku nantinya" ucap Bara, ia memilih untuk merebahkan Jenifer dan pergi menuju kamarnya sendiri, ia takut sangat takut jika kelepasan kepada gadis itu, ia tahu betul bahwa Jenifer belum pernah melakukan hal yang tidak baik dilakukan oleh dua orang yang belum memiliki ikatan pernikahan.

"Awas saja kau gadis kecil, tunggu saja hukuman ku saat kau melihat Matahari esok pagi" ucap Bara.

°°°
Jenifer dan Bara kini tengah berada di dalam pesawat untuk pulang kembali ke negara asalnya yaitu Indonesia.

"Ingin ku beritahu kenakalan mu tadi malam pada kakek?" Tanya Bara, ia mengatakan itu sambil menatap keluar pesawat.

Jenifer lantas menoleh pada Bara dan menunjukkan wajah kesal.
"Dasar tukang pengadu, kau pikir kau itu Lelaki suci yang tidak pernah ke tempat begitu" ucap Jenifer.

"Setidaknya aku bisa membatasi diri" ucap Bara.

"Aku juga bisa membatasi diri" jawab Jenifer tak mau kalah.

"Masa sih, lalu siapa tadi malam yang menari-nari di tengah lautan lelaki hidung belang, dasar Jalang" ucap Bara.

Mendengar Bara mengatainya Jenifer marah sangat marah.

"Kamu mengatai ku wanita murahan?" Tanya Jenifer.

"Setidaknya itu yang kulihat semalam" ucap Bara.

"Haha lalu kenapa kalo aku Jalang, kenapa Bara Pradipta Sanjaya ini menginginkan aku menjadi miliknya" ucap Jenifer.

''kau aku itu ingin membimbing mu menjadi lebih baik" jawab Bara tegas.

"Menjadi lebih baik apanya, malah semenjak mengenalmu hidupku hancur Bara" ucap Jenifer.

''lalu mengapa dulu kau mau berpacaran denganku, kau bilang kau mengharapkan pernikahan denganku Jenifer" ucap Bara.

"Menginginkan pernikahan apanya, aku hanya bilang seandainya di kehidupan lain kita bertemu lagi tetapi dengan keadaan yang baik-baik saja mungkin aku bisa mempertimbangkan mu untuk menjadi suami ku'' ucap Jenifer.

"Itu berarti kau mencintaiku bukan?" Tanya Bara.

"Kau masih juga tak mengerti Bara, aku mendekati mu sedari awal hanya untuk membuat mu terluka dan merasakan apa artinya kehilangan" ucap Jenifer.

"Kehilangan? memangnya aku memiliki kesalahan sebesar apa padamu, sampai-sampai kau membuat ku seperti ini Jenifer" ucap Bara.

"Kau tidak akan paham meski aku mengatakan ribuan kali Bara" ucap Jenifer.

"Kau akan bilang kedua orang tua ku membunuh orang tua mu lagi begitu? Jenifer jelas-jelas kematian kedua orang tuamu itu adalah kecelakaan ingat itu!" Tegas Bara, ia muak mengapa sih kekasihnya ini selalu menuduh keluarganya adalah dalang dibalik kematian kedua orangtuanya.

"Terserah mu saja, kau kan anak kebanggaan keluarga mu'' ucap Jenifer.

"Aku lelah Jenifer kau selalu menyalahkan ku padahal yang kulakukan hanya mencintaimu saja, tetapi saking ingin nya kau pernikahan ini batal kau sampai memfitnah kedua orangtuaku? Yang benar saja Jen kau keterlaluan" ucap Bara.

Jenifer yang di marahi seperti itu hanya diam saja, ia lelah berbicara dengan manusia batu di depannya ini, mungkin sekarang ia tidak bisa membuktikan kepada seluruh dunia tentang apa yang terjadi sebenarnya tetapi ia berjanji suatu hari nanti akan tiba saatnya ia menguak apa yang terjadi sesungguhnya.

"Terserah mu lah Bara, toh kau tidak akan pernah percaya dengan yang ku ucapkan" jawab Jenifer.

Bara menggeleng tidak habis pikir, ia ingin memarahi gadis disampingnya pun tidak tega karena ia begitu besar mencintai nya.

"Lihat saja nanti jika aku sudah menjadi suamimu, semua akan ku balas " batin Bara.

Mereka pun saling diam menyelami pikiran masing-masing, tidak ada lagi saling adu argumen mungkin keduanya sudah Lelah.

"Akhirnya sampai juga" ucap Jenifer, ia lalu keluar dari pesawat yang ia tumpangi menuju bandara Soekarno Hatta.

Bara menahan pergelangan tangan Jenifer.
"Kau pergi bersamaku maka pulang pun harus denganku, itu mutlak" ucap Bara.

"Aku bisa naik Taxi tidak usah lelaki egois seperti mu" ucap Jenifer.

Bara hanya terdiam, Jenifer pikir akhirnya Bara akan melepaskannya begitu saja jadi ia pun melangkah hendak mencari Taxi.

"Siapa bilang aku mengizinkan mu pergi? Kau tetap ikut denganku" ucap Bara, ia lalu menarik tangan Jenifer paksa.

Jenifer sudah mencoba melepaskan diri dari pria itu namun kekuatannya dengan Bara sayangnya tidak sebanding, Bara yang memiliki tubuh lebih besar darinya, tentu saja dengan gampangnya ia bisa membawa Jenifer menuju mobilnya yang sudah dipersiapkan bawahannya.

"Kau kenapa sih Bara selalu menjadi orang yang egois dan pemaksa" ucap Jenifer.

"Aku juga tidak akan begini jika kamu menuruti apa yang kukatakan" ucap Bara.

"Aku bukan siapa-siapa mu Bara, maka bermimpi lah aku akan menuruti permintaan mu itu" ucap Jenifer.

Bara pun mengendarai mobilnya menuju Rumah Jenifer dan kakek Arga dengan kecepatan di atas rata-rata karena sedang kesal dengan Jenifer.

Drttt
Ponsel Jenifer berbunyi pertanda ada telefon masuk.

"Hallo kek, iya ini Jenifer lagi jalan kerumah"

"..."

"Sama Bara kek, iya aku tau kok"

"..."

"Oke kakek, ditunggu ya Jenifer segera pulang"

"..."

"Bye Kek, I love you to"

"..."

Telepon pun berakhir dengan Kakek Arga yang mengakhiri nya lebih dulu.

Bara menoleh sebentar kearah Jenifer.
"Kakek ada bilang apa? Tanya Bara.

"Bukan apa-apa kok, cuman bilang jangan mampir dulu kalo mau pulang itu saja" jawab Jenifer.

Bara hanya mengangguk tanda ia percaya pada Jenifer.

"Kamu tidur aja dulu, lagian perjalanannya juga masih sekitar satu jam lagi" ucap Bara.

"Oke" Jenifer pun menyenderkan tubuhnya pada kursi mobil Bara dan tertidur.

"Cepet banget tidurnya, Cape banget ya" ucap Bara.

Ia mengusap sayang kepala Jenifer lalu kembali fokus pada jalanan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IM NOT PROTAGONIS Where stories live. Discover now