IM NOT PROTAGONIS

12 1 0
                                    

Akhirnya proses pemotretan terakhir Jenifer di Singapura akhirnya selesai.
"Fred jadi kan malam ini" ucap Jenifer sambil mengipasi wajahnya dengan kipas.

"Tergantung" ucap Frederick.

Jenifer mengernyitkan dahinya bingung.
"Tergantung apa? Kau bilang itu party perusahaan dan orang yang bekerjasama dengan kita juga akan datang" ucap Jenifer.

"Ya acaranya sih pasti jadi tapi apakah kau akan datang?" Tanya Frederick.

"Ya pasti datang dong, apa maksudmu bertanya hal yang sudah jelas" ucap Jenifer.

"Kau yakin" ucap Frederick.

"Kenapa meragukan ku sih, memangnya aku pernah berbohong padamu sebelumnya" ucap Jenifer.

"Ya tidak sih, tapi hari ini kan kau datang Bersamanya" ucap Frederick.

"Memangnya apa hubungannya aku ingin ke party dengan dia?" Tanya Jenifer.

Frederick mendengus kasar.
"Ya ampun aku sudah sangat sering mendengar kau dilarang ini dan itu oleh pria itu bukan, sekarang kau masih bertanya apa hubungannya" ucap Frederick.

Jenifer terdiam, benar juga ya selama ini kan ia selalu di kekang oleh pria itu dan jika ia tidak mau Bara akan mengancam dan membawa-bawa kakeknya lagi.

"Ah itu masalah gampang lah Fred aku tinggal kabur saja nanti darinya" ucap Jenifer.

"Memangnya bisa?" Tanya Frederick.

"Kau ini meremehkan aku ya tentu saja bisa" ucap Jenifer dengan percaya dirinya.

"Oke kita lihat saja nanti kau bisa datang atau tidak" ucap Frederick, sejujurnya ia agak ragu Jenifer bisa kabur dari pria dingin itu.

"Jenifer kau sudah selesai bukan, ayo pulang" ajak Bara.

"Bagaimana kalau kau pulang duluan Bara, kebetulan aku dan Fredrick akan mencari baju di salah satu mall yang ada disini" ucap Jenifer.

"Kalau begitu aku ikut saja, jadi masalahnya Clear bukan" ucap Bara.

Sepertinya Bara ini tidak mengerti bahwa Jenifer tidak ingin pergi bersamanya atau dia yang terlalu keras kepala sampai-sampai tidak mengerti maksud Jenifer.

"Maksudku aku ingin pergi bersama Frederick berdua saja, lagipula kau kan masih ada pekerjaan kan" ucap Jenifer, ia masih mencoba untuk mengusir pria ini secara halus.

"Tidak baik wanita yang sudah memiliki calon suami hanya berduaan dengan pria single bukan" ucap Bara, membuat Frederick yang mendengar sedikit tersinggung karena memang ia masih sendiri saat ini.

"Daripada Lo katanya calon suami tapi keliatannya Jenifer ga cinta tuh sama Lo" ucap Frederick, membalas sindiran Bara tadi.

Bara yang mendengar penuturan dari Frederick pun mengeraskan rahangnya, memang kenyataannya seperti itu tapi ia tetap saja merasa panas ketika orang lain yang membicarakannya.

"Emangnya apa hubungannya sama Lo kalo Jenifer ga cinta sama gue Ha, dia itu hanya belum mencintaiku bukan tidak akan" ucap Bara, ia menunjuk dada Frederick memberi peringatan.

"Emang gada sih hubungannya sama gue, tapi Lo juga ga bisa dong seenaknya ngatur-ngatur Jenifer, Lo itu cuman orang baru di hidup dia sedangkan gua udah lima tahun kenal dia" ucap Frederick.

"Gua emang baru kenal dia dua tahun belakangan ini, tapi gua tau semua tentangnya sedangkan Lo enggak kan?" Tanya Bara, ia menaikkan dagunya sombong.

"Gue emang gatau apapun tentang dia tapi itu berarti gua menghargai privasi nya kan, sedangkan Lo dapet informasi tentang dia karena Lo menguntit kan Lo pikir itu keren engga bro" ucap Frederick, ia mendorong pelan bahu Bara.

Jenifer yang melihat pertengkaran mereka pun dibuat pusing, bukannya ia tidak menghentikan kedua pria itu, ia sudah mencoba namun mereka sama-sama egois dan keras kepalanya.

"Mau sampai kapan kalian bertengkar, malu tau ga diliatin orang-orang terserah deh mending aku pergi aja sendiri" ucap Jenifer, ia lalu memasuki mobilnya.

Bara dan Fredrick yang tersadar Jenifer akan pergi sendiri pun mencoba menghentikan gadis itu.

"Jen-jenifer tunggu buka dulu mobilnya" pinta Bara sambil mengetuk kaca mobilnya, namun Jenifer seperti nya sudah sangat kesal dan ia pun melajukan mobilnya kencang.

"Ah Fuck, ini semua gara-gara Lo ya Fredrick" ucap Bara.

"Enak aja nyalahin gue, coba tadi Lo yang ngalah dan biarin Jenifer pergi sama gua pasti ga akan gini" ucap Frederick, ia lalu hendak memasuki mobilnya untuk mengejar Jenifer namun kerahnya ditahan oleh Bara.

"Heit mau kemana Lo, ga bisa pergi gitu aja Lo gua harus ikut ini semua juga kan karena Lo" ucap Bara.

"Enak aja ikut ga bisa, gua ga mau numpangin orang sombong kaya Lo" ucap Fredrick.

Bara menahan tangan Fredrick.
"Kalo kita mau berantem terus, ga akan bisa ngejar Jenifer udah kali ini kita harus akur dulu" ucap Bara, ia mengambil kunci mobil Fredrick dari tangan pria itu dan membuka pintu mobilnya.

Sedangkan Fredrick yang melihat itu pun cengo bukankah itu mobilnya ya? Kenapa jadi Bara yang menguasai nya.

Tin

Bara menekan klakson mobil dan menyadarkan Fredrick dari lamunannya.

"Mau berapa lama Lo disitu, keburu Jenifer ngilang" ucap Bara.

Fredrick pun masuk mobilnya yang disetir oleh Bara dengan kecepatan tinggi, ia heran kenapa Bara tidak tampak kebingungan saat mencari Jenifer dan malah memperhatikan ponselnya.

"Jangan bilang Lo taro GPS di handphone Jenifer?" Tanya Fredrick.

Bara tertawa pelan.
"Kalo triknya begitu pasti Jenifer akan gampang mengetahui nya, tentu saja aku melakukan nya di hal lain" ucap Bara.

Fredrick yang melihat Bara seperti itu hanya mampu menelan Saliva nya kasar, menakutkan pria disampingnya ini sudah sangat terobsesi pada sahabatnya.

"Gila" ucap Fredrick, ia spontan berbicara begitu karena saking takutnya.

"Yes, I'm crazy, But I really love Jenifer." Ucap Bara, ia menatap jalanan bergantian ke ponselnya melihat titik dimana Jenifer berada.

"Sampai, ayo ikut gua masuk cari Jenifer " ajak Bara.

"Di Club, Lo ga kaget Jenifer pergi ke sini? Tanya Fredrick.

"Dia kalo lagi stres karena gua emang sering kesini, ya paling nanti tinggal gua kasih hukuman" ucap Bara enteng, lalu mereka pun memasuki Club tersebut untuk mencari Jenifer.

Bara dan Fredrick pun mencari Jenifer di dalam sana,  Bara terdiam dan mengeraskan rahangnya melihat Jenifer yang sudah mabuk meliuk-liukkan badannya ditengah-tengah pria hidung belang yang sudah mulai menyentuh badan kekasihnya itu.

"Jenifer, awas nanti kamu ya hukuman apa yang pantas aku berikan kali ini" ucap Bara, ia terlihat sangat marah.

Fredrick yang mendengar penuturan Bara hanya mampu menelan ludah kasar, kali ini Jenifer mampus.

"Jenifer ayo pulang" Bara mendatangi Fredrick dan menarik pergelangan tangannya paksa, ia menarik Jenifer dari kerumunan para pria hidung belang.

"Kamu siapa, Bara oh Bara ya Haha" Jenifer mengigau karena ia sangat mabuk kali ini.

IM NOT PROTAGONIS Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ