IM NOT PROTAGONIS

45 2 0
                                    

"Aku akan membuat ia jatuh hati padaku Raul, dan setelah ia tidak bisa hidup tanpaku aku akan meninggalkan nya" ucap Jenifer dengan percaya diri, bahwa ia akan bisa membuat seorang Bara yang sulit untuk dekat dengan perempuan itu akan tergila-gila padanya.

"Jangan berlebihan akan pembalasan dendam mu Jenifer, berhentilah sebelum dirimu semakin jauh" ucap Raul, ia hanya mencoba untuk mengingatkan Sahabat masa kecilnya ini.

"Kau tau apa Raul, karena ibunya aku harus hidup tanpa kasih sayang kedua orang tua ku seumur hidupku, sedangkan dia, dia bisa lolos begitu saja dan menikmati harta yang seharusnya milik keluarga ku" Desis Jenifer, ia selalu merasa muak bahkan jijik melihat seseorang yang hidup bergelimang harta dengan cara menjatuhkan orang lain.

"Aku sudah mengingatkan, jangan menyalakan ku jika kau pada akhirnya tidak bisa lepas dari apa yang kau rencanakan sendiri Jenifer" ucap Raul, lalu ia pergi meninggalkan ruangan itu.

"Bocah tengik itu lagi, mengapa sih selalu saja menasehati ku, ah sudahlah biarkan saja dia yang penting misiku harus berhasil tanpa halangan apapun, kau tunggu saja kehancuran mu Bara" Ia menampilkan Smirk nya, ia sangat yakin bahwa rencananya akan berhasil seratus persen.

•••

"Permisi mba ada yang bisa saya bantu " tanya HRD perusahaan itu dengan Ramah.

"Aku ingin bertemu dengan Bara" ucap Jenifer dengan percaya diri.

"Maaf apa sebelumnya sudah ada janji temu? Tanya Kania selaku HRD di perusahaan itu.

"Belum, tapi aku ini kenalan nya'' ucap Jenifer.

"Maaf mba jika belum ada janji temu, sebaiknya mba pulang saja dan datang lagi jika sudah membuat janji pada pak Bara'' ucap Kania sekali lagi, masih mempertahankan senyuman nya.

"Ah ribet sekali sih tinggal bilang aku ini Jenifer dia pasti langsung mau bertemu denganku kok" ucap Jenifer, ia mulai kehabisan kesabarannya.

"Maaf mba, saya hanya menjalankan tugas"

"Dasar sehebat apa sih Bara itu, bertemu saja harus ada janji dulu seperti presiden saja" Dengan kesal Jenifer hendak meninggalkan perusahaan itu, namun langkahnya di cegah oleh seseorang.

"Jeni, berhenti disana"

Tubuh Jenifer sempat menegang sekejap mendengar suara itu, namun ia segera menormalkan nya kembali.

"Kenapa kau datang tidak mengabari ku dulu Jen? " Tanya seseorang itu yang ternyata adalah Bara.

"Yah sepenting itu kah dirimu bahkan aku pun harus membuat janji dulu, begitu?" Tanya Jenifer dengan sinis.

"Sudahlah Jen kenapa kau selalu marah jika di dekatku, kita ini kan sepasang kekasih yang harusnya saling mencintai bukan" ucap Bara, lalu ia merangkul Jenifer dan membawanya ke ruangannya.

"Sikap mu itu yang membuat ku marah, sangat berbeda dengan Raul" ucap Jenifer tanpa sadar.

Bara yang mendengar pun mengeras kan Rahang nya.

"Raul ya, kau ingin aku menghukumnya bagaimana?" Tanya Bara, dengan menaikkan satu alisnya.

"Apa maksudnya menghukum Raul, kau memang suka ya menindas orang yang lemah seperti ku dan Raul" ucap Jenifer.

IM NOT PROTAGONIS Where stories live. Discover now