IM NOT PROTAGONIS

25 1 0
                                    

"Raul apa yang harus kulakukan sekarang, kenapa Kakek malah menyuruh ku untuk bertunangan dengannya" desis Jenifer, ia sudah mencoba bertingkah dengan tujuan agar pernikahannya dengan pria yang sangat ia benci itu batal, namun bukannya di batalkan sang kakek malah memajukan tanggal pernikahannya.

"Salah sendiri, kan sudah kubilang jangan mencoba membuat nya jatuh cinta padamu" jawab Raul, ia sudah muak mendengar sahabat kecilnya itu membicarakan tentang dirinya dan sang kekasih.

"Aku hanya ingin membalas kan dendam ku padanya, kukira setelah aku dengannya putus maka tidak ada lagi hubungan di antara kami, tetapi mengapa kakek ku itu malah menjodohkan ku dengannya dengan dalih ada perjanjian pernikahan antara aku dan Bara" ucap Jenifer, ia sudah sangat pusing sekarang ingin sekali meminta sang kakek untuk membatalkan rencana pernikahan mereka namun sang kakek yang sangat di sayangi nya itu sangat susah untuk di bantah.

"Jalani saja konsekuensinya, atau jika kau memegang tidak ingin menikah dengannya maka cobalah untuk kabur" ucap Raul, memberikan saran untuk sahabatnya ini.

"Percuma Raul, kau seperti tidak tau saja kakekku seperti apa, apalagi setelah kami kehilangan ayah dan ibu" lirih Jenifer, ia sangat merindukan kedua orang tuanya yang sudah berpulang enam tahun yang lalu.

"Jenifer Aku tak berhak menyuruh mu untuk ikhlas dan menjalani kehidupan mu seperti biasanya karena aku pun belum pernah merasakan ada di posisimu itu, tetapi aku akan selalu ada di sisimu dari awal hingga akhir nanti, jika kau butuh bahu untuk bersandar datang lah kepadaku" ucap Raul, ia lalu memeluk sang sahabat yang terlihat manja ini namun tanpa siapapun tau ia sangat hancur di dalam.

"Aku membencinya Raul"

"Tenang lah Jen, peluk aku dan curahkan semua isi hatimu aku tau itu tidak mudah" bisik Raul.

"Kenapa aku harus menikah dengannya, aku tidak tau lagi apa yang harus ku perbuat agar dia mau membatalkan pernikahan ini" Jenifer menangis karena sedih dan frustasi akan hidupnya.

••••

"Dari mana saja kau Jenifer, kasian nak Bara menunggu selama satu jam disini" ucap Arga Dinata Bhayangkara, selaku Kakek dari Jenifer.

"Kenapa dia ada disini kek" ucap Jenifer.

"Dia ingin membawa mu keluar dan makan malam bersama, pergilah dan jangan seperti itu kepada calon suamimu" ucap Arga, ia lalu mengusap pipi sang cucu dengan sayang, satu-satunya keluarga yang dimiliki Arga setelah Anak serta menantu semata wayangnya itu telah berpulang.

"Aku capek kakek, aku sedang tidak ingin makan di luar" ucap Jenifer.

"Aku tau kau hanya ingin menghindari Bara kan" ucap Arga, tepat sasaran.

"Kek aku sungguh tidak ingin keluar, apalagi bersama dia" ucap Jenifer, lalu ia menunjuk Bara dengan marah.

"Kamu itu hanya belum mengenal Bara dengan benar, seandainya kamu tau sifat Bara pasti kamu akan sangat mencintai nya" ucap Arga, ia ingin sekali melihat Jenifer cucu tersayang nya segera mengenakan baju pengantin pasti akan sangat cantik.

"Kek tap–" sebelum membantah lebih lanjut, ucapannya di potong oleh sang kakek.

"Bersiap lah dengan gaun yang cantik lalu turun dan pergilah dengan Bara, kau tau bukan kakekmu ini seperti apa" ucap Arga, mengusap sayang kepala Jenifer.

"CK iya-iya Jenifer pergi, sebentar Jenifer ke atas dulu ya kek" ucap Jenifer, lalu ia segera ke kamarnya.

"Bersabarlah dengan Jenifer Bara, dia memang manja karena Ramon dan Lily memanjakan nya" ucap Arga, ia menyebutkan nama kedua orang tua Jenifer.

IM NOT PROTAGONIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang